20

48 4 0
                                        

Akhirnya, V sampai di apartemen Bangtan, tanpa sepengetahuan Suga ataupun member lainnya.

Para member yang lagi berkumpul makan malam, kaget melihat V yang sudah hadir di tengah-tengah mereka.

"pertanyaan kalian banyak banget, so far, seperti yang kalian lihat, aku sudah sehat dan..."

"Suga-hyung ada di dalam studio, tapi dia lagi ada tamu." sela Jimin, to the point.

"apa kamu berlari sampai sini, Chef?" tanya Jungkook, setelah melihat V, dari atas sampai bawah.

V hanya mengangguk, lalu Jungkook memberikan air mineral dan handuk bersih untuknya.

"apa aku berantakan?" tanya V ke mereka.

Dan mereka menggeleng, sambil mengajak V untuk bergabung.

"sebelum aku kesini, aku habis jogging, setelah itu aku makan. Kalian lanjut makan aja. By the way, siapa tamunya, kalau boleh tahu...?"

Mereka diam, saling menatap satu dengan yang lainnya.

"Yeojin-nuna." jawab Namjoon.

"oh... ya sudah, aku datang besok lagi."

"kenapa?" tanya Jin. "kenapa kamu yang pergi? Seharusnya, kamu tetap disini. Apapun yang terjadi, kami mendukungmu. Jadi, jangan terus berlari. Duduk, lalu istirahatlah, nikmati luasnya langit di atas sana. Kamu udah pergi hampir sebulan, apa kamu gak kangen sama kita disini?!" tegas Jin.

V melihat sekeliling, melihat satu persatu member Bangtan. Benar, dia merindukan kebersamaan dengan mereka seperti dulu.

Lalu V, meneguk air mineral sampai habis, kemudian duduk santai sambil ikut menikmati makan malam bersama.

Setelah makan malam selesai, V ikut membantu membersihkan piring dan gelas. Menemani Jimin yang bertugas untuk mencuci.

"aku kagum dengan omongan Jin-hyung tadi. Kalau Hyung, udah serius, sedikit menakutkan. Tapi, setelah melihat wajahnya, rasanya gak biasa aja."

"iya."

Mereka tertawa kecil.

"selama Chef pergi... Suga-hyung selalu bercerita tentang Chef. Dia selalu mengenang semua kejadian selama lima tahun itu... Aku hanya bisa berharap, kalian berdua baik-baik saja."

"terima kasih Jimin-ie. Aku juga berharap, semua baik. Tapi, untuk posisiku, aku tidak bisa egois. Kalian adalah idol, aku tidak ingin merusaknya untuk yang kedua kalinya. Mungkin kalian bisa mengerti maksudku nantinya..."

"beer?" tanya Jimin.

"jangan sekarang, aku masih pemulihan. Aku buatkan berry smoothies aja ya?" tanya V, dan Jimin mengangguk setuju.

.
.
.

Suga berlari menuju kamar Jin, setelah Jimin memberitahukan keberadaan V, yang sudah lama menunggunya.

Ketika dilihat, V sudah tertidur pulas. Jin memberikan kode ke Suga untuk keluar, lalu menutup pintu.

"apa urusanmu udah selesai?"

"ya baru saja."

"asal kamu tahu, dia sudah menunggu selama empat jam. Aku rasa dia punya alasan sendiri, untuk memilih dan tetap menunggu."

"iya Hyung."

"setelah dia bangun, coba dengarkan dia."

"baik Hyung, terima kasih."

"jangan ke aku. Tapi ke Jimin dan Jungkook. Dua anak itu yang menemani V. Aku mau istirahat."

"oke."

.
.
.

Ketika bangun, V langsung menyadari kalau dirinya masih di kamar Jin.

V melihat sosok Suga yang tertidur di sofa, lalu langsung beranjak bangun, memberikan bantal dan selimut untuk Suga.

V menatap wajah polos Suga ketika tertidur. Mengelus lembut rambutnya. Dan, perlahan memegang punggung tangan Suga.

"harusnya kamu tidur di kasur. Aku harus pergi. Selamat pagi, Suga..." bisik V.

Suga menahan tangan V, lalu menariknya kemudian memeluk V dengan erat.

"biarkan aku memeluk mu, okey..." lirih Suga.

"terima kasih, soal pertolongan pertama mu waktu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"terima kasih, soal pertolongan pertama mu waktu itu. Aku sudah mendengarnya... Hanya itu yang ingin aku sampaikan. Aku harus pergi kerja." jelas V.

"setelah kerja, apa kamu ada waktu?" tanya Suga.

V tidak menjawab pertanyaan Suga, lalu pergi meninggalkannya.

...

Sekarang.
Ketika dia datang, aku selalu terlambat.
Dan, ketika aku datang, dia selalu pergi.

Ketika aku selalu datang lebih awal darinya, dia sudah menunggu lebih dulu.
Dan, ketika aku selalu pergi lebih awal darinya, dia selalu menunggu sampai akhir.

Jika aku terlahir kembali, aku ingin mengenalmu lebih awal lagi. Lebih awal.

-Suga.


HANDS [[SUGA]] 🤝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang