22

42 4 0
                                        

Studio Suga.

"maaf lama. Langsung aja, ada apa?" singkat V.

"aku sudah dengar semuanya dari Yeojin. Soal kemarin, dan ternyata memang benar itu adalah dia."

"kamu memaksa dia untuk ngomong?" tanya V, tapi Suga hanya diam tidak menjawab, lalu mengambil air mineral untuk V.

V membuka botol minum itu, lalu meneguknya sampai habis.

"apapun yang kamu lakukan, aku gak suka. Memang sudah sewajarnya dia seperti itu. Jangan salahkan dia, karena dia lebih awal mengenal mu, Suga."

pip... piiip... pip...

"soal hubungan kita, tolong angkat handphone-mu dulu, dari tadi getar terus."

Suga mengambil handphonenya lalu menerima panggilan telepon itu. Raut wajahnya berubah, setelah dia memutuskan panggilan itu.

"ada apa?" tanya V.

Suga memeluk V dengan erat, lalu berbisik.

"aku tidak akan menyesali semua. Ingat janji kita. Untuk sekarang, Yeojin membutuhkan aku. Aku harus ke rumah sakit sekarang."

V membuka lebar kedua matanya, ketika mendengarnya.

"dia kenapa...?”

"sekarang kamu pulanglah dulu."

"dia kenapa?!" teriak V.

"kecelakaan dan belum siuman. Pulanglah, okey." pinta Suga.

V mengabaikan omongan Suga, lalu buru-buru menyiapkan tas, handphone, changer, hoodie, pakaian dan juga dompet, milik Suga.

Suga menghentikan V, lalu memeluknya lagi.

"it's okey, it's okey, V..." bisik Suga dengan tenang.

V berusaha menahan tangisnya.

"terimakasih untuk ini."

"Suga..." lirih V, sambil memegang kedua wajah Suga.

"jangan pikirkan aku. Fokuslah ke Yeojin dulu. Kamu hati-hati ya..."

"iya, kamu juga hati-hati. Kita bahas lagi nanti, kamu jangan menghindar, okey."

"iya." jawab V.

Mereka keluar studio, lalu Suga menceritakan semuanya ke member lain, juga ke Sejin-hyung.

Yang pergi malam itu, hanya Sejin-hyung, Suga dan Jhope. Saat ini, hanya Jhope yang bisa menguatkan Suga dan member lain percaya dengan hal itu.

...

"sisanya biar aku aja yang bersihkan." sela Taehyung sambil memberikan soda ke arah V.

"kamu menyiapkan ini semua, apa besok kamu gak kesini, Chef?" tanya Taehyung.

V tidak sengaja menjatuhkan kaleng soda yang diberikan oleh Taehyung.

Dengan cepat, Taehyung meraih tangan V, menggenggamnya lalu mengajaknya keluar apartemen.

Dengan cepat, Taehyung meraih tangan V, menggenggamnya lalu mengajaknya keluar apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sampai di taman. V duduk memandang jauh di depannya. Melihat langit yang begitu cerah, meskipun sudah malam. V mulai menangis di depan Taehyung.

"entah kenapaa... aku merasa bersalah soal Yeojin, lalu... aku harus bagaimana? Walau dia gak menangis di depanku, aku merasa dia sudah menangis sebelum aku... Tae... aku harus bagaimana...?" lirih V, sambil menangis terisak-isak.

Taehyung memeluk erat V. Mengusap punggungnya dengan pelan sambil berbisik.

"teruslah menangis, aku akan menunggumu... keluarkan semua emosi mu, Chef..." bisik Taehyung, sambil memegang lembut kepala V.

"kamu gak salah, semua pasti baik-baik saja. Jangan pikirkan yang hal lain, okey."

V menggeleng.

"aku menyesal... aku menyesal... aku egois!"

"aku antar kamu pulang sekarang ya? Disini makin dingin."

"mulai besok, aku akan mengambil sikap. Apa kamu juga mau mendukungku?"

"apapun itu, aku pasti akan mendukungmu, Chef." tegas Taehyung.

V menarik nafas panjang, berusaha untuk tenang, Taehyung menawarkan diri untuk membawa mobil V, mengantarnya pulang.

"satu lagi..."

"apa?"

"jangan pernah menyesal. Kalau kamu menyesal, kamu tidak memiliki apapun, termasuk kenangan." tambah Taehyung, sambil tersenyum.

...


Ruang ICU.

Suga melihat Yeojin, disekelilingnya di penuhi peralatan medis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suga melihat Yeojin, disekelilingnya di penuhi peralatan medis. Suga diberikan ijin oleh Dokter untuk masuk ke ruang ICU.

Perlahan, dia masuk melihat Yeojin dengan serius, lalu memegang wajah Yeojin.

Suga menangis melihat perempuan yang ada di depannya itu. Dia memegang lembut tangan Yeojin yang penuh dengan perban dan infus.

Ingin menggenggam erat, tapi Suga tidak bisa melakukannya.

"Yeo~" lirih Suga.

"aku sudah disini. Ayo, buka matamu... kumohon."

Suga menghapus air matanya, tapi percuma.

"kumohon, aku minta maaf. Kembalilah Yeo~"

...

Aku menangis untuk penyesalan-ku.
Kamu, cinta pertama-ku, jadi kembalilah dan jangan jadi yang terakhir di kehidupan-ku.
Maaf.

-Suga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HANDS [[SUGA]] 🤝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang