13

44 4 0
                                    

Studio Suga.

Suga POV

Suga POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung..."

"ada apa?"

"hubungan kamu dengan Chef V, itu seperti apa?"

"apa itu menganggu mu?" tanya ku, kembali.

"iya."

"kalian membicarakan, aku dengan Chef V?"

"gak. Aku hanya penasaran. Kalau Hyung gak cerita, juga gak papa kok." jawab Jimin, sambil tersenyum.

Melihat senyumnya, malah membuat aku ingin bercerita dengannya.

"kami bersahabat."

"itu aja?"

"kamu mengharapkan jawaban lain?"

"iya Hyung." jawabnya sambil nyengir.

"jujur, baru pertama kali, aku bertemu dengan perempuan seperti dirinya. Bukan karena penyakit yang di derita kami sama tapi, karena rasa percaya-nya kepada orang lain. Orang lain itu, juga termasuk aku. Dan bodohnya, aku masih takut untuk menerimanya. Tapi sejauh ini, dia tetap berusaha untuk terbuka, bercerita apapun. Gimana menurut mu, Jimin-ie? Apa aku salah?"

"gak ada yang salah di antara kalian. Semuanya juga butuh proses. Jika Hyung belum siap menerima, pelan-pelan aja. Aku juga heran, kenapa perempuan seperti Chef V, bisa nyaman dengan kita tanpa adanya batasan, ya?"

"mungkin cara dia hidup yang berpindah-pindah Korea, Jepang dan lama di New York. Dia pasti sudah merasakan baik buruk, dimana dia tinggal."

"bener juga Hyung. Selama ini kalian chatting?"

"iya. Kenapa?"

"gak papa, Hyung. Bagaimana keadaan dia sekarang?"

"memangnya kamu gak chatting sama dia?"

Dia menggeleng.

"hanya chatting biasa, tapi gak berani menanyakan kabar nya."

"kenapa gak berani?"

"entahlah, Hyung..."

"intinya, urusan keluarganya di Jepang udah selesai, dan dia pingin cepat-cepat kembali ke Seoul."

"apa ada masalah?" tanya Jimin, yang kembali penasaran.

"karena sifat dan sikap Nenek nya, dia memutuskan untuk keluar dari silsilah keluarga besar Ayahnya."

"Ibunya?"

"dia menyuruh Ibunya untuk tidak ikut campur, jadi hanya mendukungnya dari belakang aja."

"rumitnya ya. Aku bersyukur masih mempunyai kedua orangtua yang sejauh ini masih bersama. Aku gak bisa membayangkan jika aku di posisinya Chef V. Mungkin aku gak bisa sekuat dirinya."

Aku mengangguk mendengar ucapan Jimin.

Ada benar nya juga. Aku juga baru menyadarinya, kalau dia memang sekuat itu.

Seharusnya aku juga bersyukur, walau mereka jauh, kedua orangtuaku masih ada. Aku sangat merindukan mereka. Merindukan suasana rumah. Ayah, Ibu juga Kakak.

Rasa sakit ku ini belum seberapa. Rasa sakit ku ini, masih kecil dibanding dengan dirinya.

V, atau Constantia...
Aku, juga akan berusaha, untuk memulai dan menerima rasa percaya, dari mu itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HANDS [[SUGA]] 🤝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang