HANDS [[SUGA]] 🤝

19

DUA MINGGU KEMUDIAN.

Kyoto, Jepang.

"dimana...?" tanya V, yang baru sadar, terbangun dari tidurnya.

"kamu udah di rumah induk." jawab Sanan.

V terkejut, ketika mengetahui dirinya sudah ada di rumah induk.

"Nenek?"

"tiap pagi, dia selalu menjengguk mu. Udah dua minggu kamu tidur terus."

"aku harus bangun..." lirih V.

V mencoba untuk bangun, tapi rasa sakit di seluruh badannya masih membuatnya kesal.

"jangan egois. Tubuh kamu itu lagi butuh istirahat."

"justru karena banyak tidur, aku sudah kelebihan istirahat. Badanku kaku. Mana handphone ku...?"

Sanan memberikan handphone ke arah V. Dengan cepat dia langsung menghubungi Kai.

"Kai..." lirih V.

"kenapa Kai?" tanya Sanan.

"aku melihat banyak chat dari Suga, bukan dari Kai. Apa hubungan kalian baik-baik saja?"

"sebaliknya. Kapan aku bisa kembali?"

"entahlah, tergantung kamu."

"apa aku menyusahkan kalian lagi?"

"jangan ngomong seperti itu. Mau bagaimana pun, kamu tetap adik kandungku. Jangan mengelak. Lebih baik kamu pikirkan kesehatan mu sendiri. Ah, lagi-lagi aku mengomel seperti Nenek."

"apa ada yang salah dengan Nenek, Sanan...?" tanya Nenek, yang tiba-tiba datang.

"eh, bukan. Silakan masuk."

"ya, ya... Bagaimana kondisi mu?"

"aku?" tanya V, bingung.

"siapa lagi selain kamu yang sedang sakit?"

"udah sehat."

tok~

Perlahan Nenek memukul kepala V dengan tongkatnya.

"aduuuuh! Sakit Nek!"

"tuh, masih sakit kan, kamu sih ngeyel. Terlalu keras kepala, makanya jadi pusing itu kepala, dengan pikiran yang gak penting. Jangan pulang, sebelum aku menginjinkan mu pulang. Perbaiki kondisi kamu selama aku masih baik." tegas Nenek.

Mereka tertawa bersama. Mungkin moment singkat itu, akan dikenang oleh diri mereka masing-masing.

"baik Nek... terimakasih Nenek sudah menjenguk ku tiap pagi."

"jangan bilang terimakasih ke aku. Terimakasih-lah ke Kai yang menemukan kamu lebih awal."

"oh, baik Nek..."