09

1.5K 184 2
                                    

Hari ini aku pergi ke kampus sendiri tanpa Kevin yang menjemputku seperti kemarin. Aku juga tidak turun melalui tangga, Kevin sudah menunjukkanku lift dan arah dari lift ke kamarku.

Di kelas juga terasa begitu membosankan karena Mi Jung dan Ja Hye juga tidak datang. Aku bukan orang mudah bergaul dengan baru, terlebih jika orang-orang hanya bersikap seolah tak peduli, jadi hari ini aku benar-benar harus berpuasa bicara.

Di bandingkan kesepian di tengah keramaian, aku memilih menikmati sepiku di tempat yang sepi. Saat ini aku berada di taman belakang kampus, duduk di bawah pohon besar memang terasa sejuk terlebih bunga-bunga yang mekar di pohon-pohon di sekelilingnya nampak begitu mempesona di tambah angin yang berembus perlahan membuat mataku terasa berat.

Aku merebahkan diri di bangku kayu yang ada di bawah pohon, sepertinya tidur beberapa menit di sini tidak masalah.

"Jangan tidur di sembarang tempat."

Seketika mataku terbuka saat mendengar suara itu. Dia berdiri menghalangi sinar matahari yang tadinya menimpaku. Aku langsung bangkit dari posisi tidurku.

Dia mengambil posisi duduk tepat di sebelahku.

"Kenapa kamu di sini?" tanyaku.

"Inikan tempat umum," jawabnya.

Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling kami, aku takut jika ada kamera yang mungkin siap memotret kami.

"Tidak akan ada yang datang ke tempat ini kecuali kau dan aku," ujarnya seolah bisa membaca kecemasanku.

"Tetap saja, apa kau tidak tahu bahkan pohon dan bunga-bunga yang berguguran pun punya mata untuk mengawasimu."

Dia terdiam seolah membenarkan ucapanku. Begitulah kehidupan seorang idol yang aku tahu. Mereka selalu di awasi 24 jam dalam sehari. Saat mereka memutuskan menjadi idol hidup mereka bukan hanya milik mereka, tapi juga milik agensi, grup dan juga fans mereka.

"Lebih baik aku pergi, sebelum ada yang melihat mereka bisa salah paham," ucapku sambil membereskan barang-barangku yang tercecer di bangku

Sebelum kakiku sempat melangkah dia menahan tanganku, dia menatapku seolah ingin aku tetap tinggal. Aku juga ingin tetap tinggal dan berbicara banyak hal. Katakan padaku fans mana yang tidak ingin dekat dengan idolanya? Tapi sama seperti dia, aku datang ke Korea bukan sebagai Zahira Melody yang seorang fangril, tapi aku datang sebagai Zahira Melody seorang mahasiswa pertukaran yang juga membawa nama baik negeriku, jadi aku tidak bisa bersikap sembarang yang mungkin bisa merugikan aku, universitasku bahkan negeriku mungkin akan di pandang buruk oleh orang-orang.

"Maaf aku harus pergi," ucapku sambil melepaskan tangannya.

"Melody, tidak bisakah aku menjadi temanmu?"

"Jaehyun-sshi, aku cukup hanya dengan menjadi fansmu."

"Melody, jadilah temanku Jung Yon Oh. Seseorang yang kau temui di kampus," ucapnya dengan tatapan yang terasa begitu tulus.

"Tapi kau tetaplah Jung Jaehyun!"

"Aku tahu, tapi aku juga ingin memiliki teman. Sejak pertama kali aku melihatmu di bandara. Saat kau membantuku tanpa tahu siapa aku. Saat aku tahu kamu adalah fans kami tapi kamu bisa mengendalikan diri saat satu mobil dengan kami, saat kamu bahkan tidak menyebarkan pertemuan kita padahal jika kau melakukan itu kau mungkin akan menjadi terkenal. Sejak saat itu aku merasa akan begitu menyenangkan jika aku memilki teman yang bukan dari kalangan selebritis tapi tetap menghargai privasiku," ujarnya panjang lebar yang membuatku membeku.

Aku tidak tahu, jika tindakanku yang aku rasa biasa saja begitu berkesan padanya. Aku tahu sebagai idol mungkin mereka merasa terganggu saat wilayah pribadinya di usik oleh fans-fans yang mengikuti mereka kemana saja. Aku bahkan ingat ada seseorang yang mengambil fotonya saat dia tertidur di perpustakaan bahkan sebelum dia debut.

"Melody-sshi, jadilah temanku, bukan sebagai teman Jung Jaehyun seorang idol yang kau idolakan tapi jadilah teman dari seorang Jung Yon Oh yang kau temui di perpustakaan," ujarnya.

Aku masih membeku, aku bingung haruskah aku terima tawaran untuk menjadi temannya, atau aku tetap pada pendirianku. Aku tidak ingin terlibat lebih jauh dengan kehidupan idol tapi aku juga tidak tega jika harus menolaknya, aku melihat dia tulus dan aku juga melihat dia begitu kesepian.

"Baiklah ayo kita berteman, tapi aku akan menjadi teman Jung Yon Oh bukan Jung Jaehyun."

Pada akhirnya aku menerima ajakan pertemanannya, meski aku tahu jika Jung Yong Oh dan Jung Jaehyun adalah orang yang sama tapi bagiku mereka berbeda, Jaehyun adalah seseorang yang berdiri di atas panggung yang aku idolakan sedangkan Yun Oh adalah orang yang berdiri di hadapanku memintaku menjadi temannya.

-ooOoo-

Spring Melody ✓ ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang