13

1.2K 169 6
                                    

Tamparan keras dari ucapan Kevin, masih terasa perih di hatiku. Aku tahu Kevin hanya membicarakan bintang yang bersinar di langit, tapi artian bintang  untukku adalah sesuatu yang lagin.

Aku tidak mengerti kenapa hatiku begitu sakit, padahal jauh sebelum Kevin mengatakan itu aku sudah lebih dari menyadari itu semua. 

Tuing ...

Aku meraih ponselku yang aku letakan di lantai karena tadi terlalu panas, sebenarnya itu hanya ide gila yang di berikan oleh Arum.

Jahe
20.07
Aku pergi.

Aku sengaja hanya melihat pesan itu dari layar depan, biarkan aku pura-pura tidak mengetahui dia mengirim pesan.

Aku rasa aku memang harus berhenti menjadi lebih dekat dengannya. Terlalu bahaya, dan aku harus tetap mengingat tujuan awalku datang adalah untuk belajar jadi sebisa mungkin aku harus meminimalisir masalah yang akan menganggu proses belajarku.

Derrttttt .... Derrttttt ... Derrttttt.

Berulang kali ponselku berdering dari orang yang sama, aku memilih mengabaikannya. Aku menjauhkan benda kesayanganku itu dari jaungkanku kemudian menutup kupingku dengan bantal agar tangan nakal ini tidak menghianati dan menjawab panggilan dari Jaehyun.

*****

Aku kembali menikmati pagiku di Korea. Semalam aku tidur lebih cepat tapi tidak pada posisi yang benar hingga leherku terasa sakit.

Hari ini aku masih harus menghabiskan waktuku sendirian, Kevin sudah kembali Ke Paju setelah mengantarku pulang semalam. Ri El belum kembali dari rumahnya.

Derrttttt ... Derrttttt ... Dertttt.

Aku mendengar getaran dan suara dari ponselku tapi dimana ponselku berada? Akh benar aku nyaris lupa aku meletakannya di dalam lemari pakaian.

2 Misscall  from Ibu

10 Misscall from Jahe.

Aku langsung menghubungi balik ibuku, dia bisa sangat marah jika aku tidak menelpon balik.

"Hallo Bu!"

"Kemana aja kok baru diangkat?" Omel ibuku dengan suara yang bisa membuatku terkena gangguan pendengaran.

"Ody baru bangun Bu, lagian ibu telepon pagi-pagi!"

"Di sini udah jam 7 berarti di sana udah jam 9 kan, bisa-bisanya kamu bilang masih pagi!"

Well,  Ibu memang orang yang paling benci dengan orang yang bangun siang terutama anak gadis, kata Ibu jika bangun terlalu siang maka jodohnya akan menjauh, mungkin ini yang menjadi alasan aku masih menjadi jomblo setelah 21 tahun lahir ke dunia, karena aku malas bangun pagi.

"Dy, kamu masih di situ?" 

"Enggak Bu, Ody udah di depan rumah! Ya iyalah Ody masih di sini!"

"Habis, kamu diem aja Ibu kira udah pindah ke Alaska."

Aku hanya tertawa garing menangapi lelucon Ibuku yang hingga hari ini tidak meningkat.

Aku merasa lega, karena ibuku sudah bisa tertawa terakhir aku meneleponnya, dia masih menangis.

"Dy, Ibu mau masak udah dulu ya!"

"Ya."

Aku memutuskan sambungan telepon dengan ibuku.

Meski aku sudah mencoba untuk mengabaikan 10 misscall  dari Jaehyun, tapi aku masih saja kepikiran.

Aku mengetik pesan untuk ku kirim padanya, tapi aku mengurungkannya.

Instragam, aku memilih sosial media itu untuk membuatku lupa.

Tapi hal tak terduga justru, membuat batu besar seakan menimpa dadaku. Sebuah artikel yang berjudul  "Jaehyun NCT pinsan di bandara dan keberangkatan NCT ke Jepang terpaksa di tunda."

Aku benar-benar terkejut, seperti dia baik-baik saja saat aku menemuinya kemarin, atau aku yang sibuk mengkhawatirkan sekitar hingga tidak sadar jika dia tidak dalam keadaan baik.

Tanpa peduli apapun aku langsung menelponnya, aku hanya ingin tahu keadaanya, jika nanti bukan dia yang mengangkat aku tetap bisa bertanya tentang dia dari yang lainya dan jika nanti mereka mengiraku adalah Sasaeng fans aku tidak perduli.

"Yeobseo."

"Melody-sshi senang kau menelponku lebih dahulu."

Suara itu membuat oksigen seakan mengalir lancar ke paru-paruku, jika dia bisa mengangkat telepon dariku beraturan dia sudah lebih baik.

"Kau baik-baik saja kan, aku melihat artikel ...,"

"Aku baik-baik saja, mereka hanya melebih-lebihkan saja," potongnya.

"Jaehyun-ah sudah ku bilang kau harusnya istrihat tapi kau malah pergi keluar ."

Aku mendengar suara orang lain, sepertinya itu adalah suara Menegernya.

"Hyung, aku hanya ingin mencari udara segar."

"Jangan bohong, kau menemui gadis itukan?"

"Darimana Hyung tau?"

"Tidak penting, tapi apa hebatnya gadis itu hingga kau mengabaikan kesehatanmu hanya untuk menemuinya?"

Sepertinya Jaehyun lupa mematikan sambungan telepon saat menegernya datang, aku tidak seharusnya mendengar percakapan mereka, tapi rasa penasaranku membuatku diam-diam membuatkan sambungan telepon tetap tersambung.

"Dia memang tidak terlalu cantik, hanya saja aku merasa nyaman berteman dengannya. Dia fans kami tapi dia tetap menjaga privasi kami. Kau ingatkan dia bahkan tidak meminta foto, apalagi mengambil foto diam-diam saat kita mengantarnya ke asrama?"

"Jadi dia gadis itu?"

"Dia bahkan tidak menelponku atau mengirimiku pesan walau dia memiliki nomerku, karena aku jarang menemui orang seperti dia membuatku ingin mengenalnya lebih baik."

Aku merasa hangat saat mendengar kata-kata darinya yang terdengar begitu tulus. Segera aku memutuskan sambungan telepon sebelum dia tahu jika aku menguping pembicaraan mereka. 

Dia sepertinya begitu ingin berteman denganku. Apa tidak masalah jika aku berteman dengannya, hanya menjadi teman tidak lebih?

-ooOoo-


Spring Melody ✓ ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang