#DreamSeries
Series Pertama!
Orang bilang aku beruntung, tapi bagiku ini adalah hasil kerja keras, namun saat takdir membawaku padamu aku akui aku beruntung dan harga untuk ke beruntungku adalah hatiku.
****
"Kamu bintang dan aku tahu tempatmu di...
Aku sampai di kamar asramaku, tak seperti biasa RI El sudah pulang lebih dulu. Dia terlihat sedang sibuk dengan laptopnya.
“Kau sudah pulang,” ujar Ri El tanpa menoleh ke arahku karena fokus pada laptopnya
“Hari ini hanya ada dua kelas jadi aku pulang lebih awal.”
“Melody, kau mau menonton film denganku?”
Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba RI El mengajakku nonton film.
“Aku hanya ingin kita menjadi lebih dekat, maaf dari kemarin aku sedikit mengabaikanmu aku hanya sedikit lelah,” ucapnya.
“Tidak ada yang perlu di maafkan. Kita kan memang baru kenal, kau maupun aku pasti masih merasa sedikit canggung.”
Ri El mengangguk setuju dengan ucapku.
“Makanya kita sekarang pergi nonton film atau sekedar jalan-jalan untuk menghilangkan kecanggungan kita.”
Sebenarnya aku masih merasa lelah tapi aku juga tidak bisa menolak ajakan RI El. Ini kesempatanku untuk kami menjadi dekat, karena jika kaki terus merasa canggung akan terasa tidak nyaman karena kamu satu kamar.
Aku dan Rina El pergi ke bioskop yang tidak jauh dari asrama kami, karena asrama kami.juga memiliki jam malam jadi kali tidak bisa pergi terlalu jauh.
Ri El yang memilih Filmnya aku hanya mengikutinya. Aku memang bisa bahasa Korea tapi jika harus menonton drama atau film tanpa subtitle seperti saat ini aku tetap merasa seperti orang bodoh yang terdampar di planet lain. Aku hanya mengikuti mereka saja, jika mereka tertawa maka aku akan ikut tertawa dan jika mereka terlihat sedih aku akan ikut-ikutan pura-pura sedih.
Hingga akhirnya aktingku harus berakhir saat layar mulai menjadi gelap karena filmnya sudah selesai.
“Kau menyukai filmnya?” tanya Ri El
“Sebenarnya, aku tidak paham dengan filmnya. Aku memang bisa berbahasa Korea tapi jika menonton film aku masih kurang bisa mengerti,” jawabku yang membuat RI El menampakan wajah ketidak percayaannya.
“Jadi kaku tadi tertawa dan menangis karena apa?”
“Aku hanya mengikuti orang-orang saja,” jawabku jujur.
Ri El tertawa geli, ok aku memang pantas di tertawakan. Aku bahkan ingin menertawakan diriku sendiri jika mengingat yang aku lakukan di dalam tadi.
“Sudah pusat tertawanya?” tanyaku pada Ri El yang tertawa hingga dia tidak sanggup berdiri.
Ri El tersenyum, “kau benar-benar lucu Dy, aku tidak menyangka jika kamu selucu ini.”
Tidak masalah Ri El menertawakan aku, karena kekonyolanku kami menjadi dekat, itu yang paling penting.
@@@@
Kami sampai di asrama sebelum jam malam tiba, kami langsung menuju kamar kami. Sepanjang perjalanan tadi kami membicarakan banyak hal dari gosip-gosip yang ada di kampus kami hingga hal-hal yang kami sukai dan tidak kami sukai.
Kami sama-sama terkejut saat kami tahu jika kamu sama-sama menyukai Super Junior. Kata dua kali adalah mahluk yang sudah langka dan perlu di lestarikan, aku sering mendengar kata-kata itu dari teman-temanku saat mereka tahu aku pengemar Super Junior yang rata-rata usia membernya sudah di atas 30 tahunan. Bagiku Super Junior adalah cinta pertama dan aku tidak akan pernah lupa, meski sekarang aku juga menyukai grup lain, termasuk grup di mana Jaehyun berada.
Ri El langsung tidur begitu juga aku karena kami sama-sama lelah.
****
Derrttttt ... Derrttttt ... Derrttttt
Ponselku yang sengaja aku mode getar, terus bergetar hingga membuatku tidak bisa terus mengabaikannya.
Tanganku bergerayangan mencari letak ponselku di bawah bantalku.
“Ya! Melody kenapa kau tidak membalas atau sekedar membuka pesan dariku.”
Seketika mataku terbuka saat mendengar siapa yang bicara di dalam telepon dan aku segera mengecek ponselku.
Jaehyun❤
17.02 Melody, kau sudah sampai di rumah. 19.43 Kau sudah makan malam? Aku sedang makan malam. *)Abaikan Doyoung dan Ten Hyung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tak bisa menahan bibirku untuk tidak tersenyum saat melihat fotonya yang dia kirim terlihat begitu lucu pipi chubby bertambah bulat saat penuh dengan makanan.
“Melody, kau tidur?”
Suara Jaehyun dari telepon membuatku tersadar jika dia masih di sana. “aku tidak tidur kok,” jawabku.
“Lalu kenapa diam?”
“Aku hanya sedang ...” aku mengantungkan jawabanku, karena aku bingung tidak mungkinkan aku bilang sedang menertawakan dia.
“Kau sedang apa?”
“Aku sedang mencari tempat yang lebih tenang.”
Aku memang sedang berjalan menuju tempat yang sepi, aku tidak mungkin berbicara dengan dia di kamar, meski hanya lewat telepon aku tetap harus berhati-hati dan juga aku tidak mau membuat Ri El terganggu.
Sekarang aku ada di balkon yang ada di sebelah kamar aku dan Ri El, di sini cukup sepi lagi pula siapa juga yang akan keluar tengah malam gini, sekedar informasi di Korea sudah jam 02.23 dengan artian lain ini udah hampir pagi.
“Ada apa menelponku dini hari seperti ini?” tanyaku.
“Aku baru selesai dengan jadwalku dan aku tidak bisa tidur.” Jawabnya.
“Kenapa?” tanyaku.
“Entahlah, aku hanya tidak bisa tidur mungkin karena aku terlalu lelah belakangan ini kau tahu kan kami sedang cameback.”
“Aku tahu, tapi meski kau tidak bisa tidur bukan berarti kau membuat aku tidak tidur juga.”
“Maaf, tapi kau satu-satunya temanku yang bisa aku hubungi temanku yang lain sama sepertiku jadi aku tidak ingin menganggu mereka,” ujarnya dengan begitu entengnya.
“tapi kenapa kau menggangguku?”
“Maaf, aku hanya ingin memberi tahumu jika malam ini langit begitu indah.”
Secara reflek aku mendongak ke atas dan benar saja langit begitu indah, bukan terlihat tersenyum bahagia karena jutaan bintang mengelilinginya hingga langit terlihat begitu bersinar.
“Indah bukan?” tanyanya.
“Sangat indah,” jawabku.
Dia diam tak bersuara lagi, aku hanya mendengar langkah kakinya dan bunyi ranjang yang terpijak.
“selamat malam, terima kasih sudah menjadi temanku, terima kasih sudah menemaniku menatap langit malam ini,” ucapnya sebelum sambungan telepon terputus.
Gara-gara dia aku sekarang yang tidak bisa tidur, aku melanjutkan menatap langit yang tidak berujung itu, mencoba menggapai bintang yang mustahil untuk kuraih.
-ooOoo- TBC
Sampai sini ceritanya gaje nggak sih? Aku bingung lanjut nggak ya??