17.

1.2K 148 4
                                    

Sudah beberapa hari aku tidak bertemu Jaehyun. Jika kalian bilang alasanya karena ucapan Kevin tempo hari, kalian tidak sepenuhnya salah tapi alasan lain adalah karena aku ada banyak ujian dan dia juga sangat sibuk dengan cameback bersama grupnya.

Kami juga tidak terlalu sering berkirim pesan karena ponselnya di pegang oleh sang Meneger.

Tapi aku merasa ada kurang. Aku kadang terbangun tengah malam karena biasanya dia akan menelponku.

Aku ingin berhenti melakukan itu tapi aku tidak bisa. Aku ingin menjauh tapi aku justru semakin ingin dekat dengannya dan merindukan dia saat tak mendapat kabar darinya. Percayalah ini sangat menyiksaku. Saat logika dan hatiku saling berlawanan.

Aku bahkan tidak bisa menolak lagi jika aku menyukainya lebih dari sekadar idola, atau sekedar teman aku menyukai dia sebagai seorang pria. Akh berapa gilanya aku jika ini terus berlanjut.

Sepertinya malam ini aku juga terbangun, aku seperti halusinasi mendengar seringan ponselku tapi nyatanya ponselku diam dan begitu tenang.

Aku merutuki diriku sendiri.

Dertttt ... Derrttttt ... Derrttttt.

Apa aku berhalusinasi lagi? Akh sepertinya aku benar-benar gila.

Derrttttt ... Derrttttt ... Derrttttt.

Aku menatap ponselku yang ada di atas meja yang menyala.

Rupanya aku tidak berhalusinasi saat ini. Aku segera mengambil ponselku.

"Yeobseo!"  ucapku.

"Kenapa kau lama sekali? Apa kau tidak tau jika aku mencuri waktu hanya untuk menelponmu?"

Kupu-kupu berterbangan di dalam tubuhku, aku tidak bisa dengan jelas menggambarkan bagaimana aku merasa saat ini. Aku bahkan ingin menangis saat mendengar pertanyaan.

"Hei, aku menelponmu untuk bicara denganmu bukan bicara sendiri,"  ujarnya.

"Aku ... Aku ...." Akh kenapa aku bodoh sekali? Aku sekarang bahkan terisak dan tak bisa bicara.

"Ya! Kau menangis?"  tanyanya.

Aku masih kesulitan untuk bicara.

"Kau kenapa?" tanyanya lagi.

"Aku merindukanmu," ucapku.

Kata-kata itu lolos dari bibirku begitu saja. Aku sedikit menyesalinya tapi aku juga tidak menyesal.

"Aku juga merindukanmu, maaf karena jarang menghubungi."

"Aku yang harusnya minta maaf karena merindukanmu, harusnya aku sadar kau bukan orang yang boleh aku rindukan."

"Kenapa? Kenapa kau tidak boleh merindukanku?"

"Karena kau bintang."

"Haruskah aku tidak menjadi bintang, agar bisa kau rindukan?"

Meski aku masih ingin mendengar suaranya tapi aku memutuskan sambungan telepon karena mataku mulai panas, dan air mata mulai jatuh. Aku tidak ingin dia tahu jika aku menangis.

Aku menangis semakin jadi. Memikirkan dia berhenti dari mimpinya membuatku merasa bersalah, yang Kevin katakan benar jika aku mulai serakah ingin lebih dekat atau bahkan memiliki bintang ada dua kemungkinan. Aku yang akan terluka atau dia yang akan terjatuh.

***

Aku menangis hingga tertidur yang menyebabkan mataku seperti orang yang habis di pukuli.

Tuing ....

Aku segera mencari ponselku saat mendengar bunyi notifikasi  sebuah pesan masuk.

Mura.
06.15
Aku dapat undian ikut fansining NCT.

06.16
Lalu?

06.16
Nggak bisa Dateng 😭😭😭

06.16
😭😭😭

06.17
😭😭😭😭😭😭😭

06.17
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Huh ... dia sepertinya benar-benar sedih bisa terlihat dari emotion yang di pakai.

06.20
Kamu mau aku gimana?

06.20
Kamu yang datang ya, sekalian ketemu Taeyong.

06.21
Enggak mau!

Aku menolak karena aku ingin menghindari Jaehyun.  Aku masih menyesali ucapanku yang bilang aku merindukannya. Aku takut dia merasa terbebani, atau bahkan akan berpikir aku adalah sasaeng  yang bilang rindu lalu mengikutinya.

06.22
Dy, sekali ini aja jadi temen yang baik.

06.22
Kalau aku baik aneh Rum.

06.23
Kamu tega, mentang2 udah di Korea temen yang di indo di lupain 😥

Akh dia membuatku pusing dan dilema. Aku tidak ingin membuat Arum kecewa tapi di sisi lain aku tidak ingin bertemu Jaehyun untuk beberapa waktu hingga perasaanku normal kembali.

06.25
Dy kamu benaran tega nih??

Dia benar-benar membuat tak punya banyak pilihan. Arum orang paling peduli padaku setelah orang tuaku tentunya menjadi.

06.26
Baiklah aku akan datang.

Sepertinya benar kata orang, jika tidak bisa terus menghindari masalah. Jika tak ingin masalah itu kian menjadi rumit maka masalah itu harus di selesaikan, mungkin begitu juga dengan masalahku dan Jaehyun, akh lebih tepatnya masalahku dengan hatiku.

ooOoo

Maaf jarang update, padahal dulu janjinya update tiap hari.

Karena aku sibuk ( sok sibuk) jadi harap maklum ok.

Semoga kalian menikmati chapter ini.

Pai...Pai


Spring Melody ✓ ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang