4. Menyusun Rencana

67 6 0
                                    

Indahnya langit malam yang bertabur dengan bintang yang berkelap kelip. Safira yang kini sedang berada di kamarnya menatap ke jendela. Disaat ia sedang sibuk menatap bintang, Safira mendapat telfon dari Santi.

"Ya, San. Ada apa?"

"Nggak ada apa-apa kok. Gue cuma gabut aja di rumah. Jadinya nelfon elo"

"Oh, kirain apa. Btw, lo belum tidur?"

"Belum sih. Gue belum ngantuk. Oh, iya Ra besok gue nggak janji mau jemput elo yah. Karena tadi bokap gue bilang, dia mau ngantar gue ke kampus."

"Yaudah nggak papa. Gue ngerti kok."

"Oke deh. Kalau gitu gue tutup telfonnya yah, malam Ra.."

"Malam juga" ucap Safira sambil tersenyum.

****


Setelah Safira berbincang bincang di telfon bersama dengan Santi, ia kini sedang makan malam bersama papa dan mamanya. Ramli (papanya) memulai pembicaraan "mmm, Fira gimana kerjaan kamu hari ini?"

"Baik pa. Malahan tadi Fira kewalahan layanin pembeli"

"Wah, banyak juga yah pelanggan kamu"

"Iya dong pa" ucap Safira membanggakan.

Hari ini memang, Safira merasa beruntung bisa berkenalan dengan Aska. Karena berkat Aska, ia dan Santi bisa menyelesaikan pekerjaannya.

"Ma, besok Fira nggak dijemput sama Santi,"

"Lah, kenapa? Biasanya kan kamu berangkatnya bareng sama dia?

"Katanya sih, dia mau diantar sama papanya ke kampus. Jadi dia nggak bisa ngelak" ucap Safira sambil memasukkan makanan ke mulutnya.

"Ya, nggak papa kan kamu sekali kali berangkat ke kampus sendirian. Jangan bergantung sama orang lain dong, sayang" ucap mamanya.

"Besok, kamu masuk kuliah jam berapa?" Ucap papanya

"Pagi, sih pa. Emangnya kenapa pa? Papa juga mau nganterin aku?"

"Nggak, papa cuma mau nanyain kamu masuk jam berapa besok. Biar papa kasih kamu uang sewa mobil ke kampus."

Safira memasang tampang yang agaka kecewa "yah,,, kirain mau nganter aku juga"

"Papa nggak bisa janji mau nganter kamu. Karena besok toko beras papa harus buka pagi pagi"

"Kamu naik angkot aja, Fira. Lagian kan, papa kamu udah mau ngasih uang sewa mobi untuk besok" ucap Anggi ikut menambahkan.

"Yaudah kalau gitu".

****

Menjelang pagi, Safira sudah siap untuk berangkat ke kampus. Ia kini berpamitan dengan Anggi sedangkan Ramli tadi sudah berangkat pagi - pagi sekali untuk membuka toko berasnya.

"Ma, Fira berangkat dulu yah. Assalamualaikum" pamitnya sambil mencium tangan mamanya.

"Waalaikumsalam. Hati - hati yah di jalan"

Safira menjawab perkataan mamanya dengan tersenyum simpul dan menganggukkan kepalanya.

****


Disaat Safira berjalan keluar dari kompleks, ia bertemu dengan Aska juga di luar kompleks itu dengan menggunakan mobil. Aska yang melihat Safira langsung memanggilnya "Fira, kok sendiri dimana temen lo?"

"Eh, Aska? Iya nih hari ini gue nggak bareng Santi. Soalnya dia dianter sama bokapnya"

"Kalau gitu ikut gue aja. Tujuan kita kan sama. Sama - sama mau ke kampus,yuk"

SafirAskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang