OST for this part (Rossa-Kepastian)
****
Safira masih dalam keadaan menangis. Ia tak henti menangisi apa yang baru saja Aska lakukan padanya. Waktu Aska mengungkapkan perasaannya padanya, ia terlihat begitu sangat serius. Seakan-akan, ingin menyuruh Safira langsung menjawabnya saja saat itu.
Masalahnya, yang membuat hati Safira jadi remuk seketika adalah, waktu ia tahu jika Aska sudah di jodohkan dengan orang lain. Ia tidak menyangka jika Aska akan seperti itu.
Mata Safira semakin sembab saja. Jika dihitung secara baik-baik, Safira sudah menangis selama kurang lebih satu jam. Saat ini, kepalanya sudah merasa sakit akibat menangis. Tapi hal itu tak ia perdulikan. Intinya, ia bisa meluapkan segala kepedihannya dengan menangis.
Karena menangis adalah cara terbaik untuk meluapkan segalanya.
Di sisi lain, Anggi yang merasa heran melihat putrinya pulang dengan mata sembab, membuat beliau merasa khawatir dengan putri semata wayangnya itu. Takut jika ada masalah yang putrinya alami tapi takut untuk mengadu pada Anggi.
Karena merasa khawatir, Anggi pun mencoba mengetuk pintu kamar Safira.
"Fira? Kamu kenapa Nak?"
"Fira? Jangan buat Mama khawatir dong, sayang," ucap Anggi.
Anggi baru mau berkata lagi, tapi pintu kamar Safira terbuka dan Safira langsung memeluk Anggi. Membuat Anggi merasa terkejut.
"Kamu kenapa Nak?" Tanya Anggi seraya mengusap rambut Safira.
Safira melepaskan pelukannya dan mengiring ibunya masuk ke dalam kamar.
"Mama janji, nggak akan marah ke Aska kan?"
Kening Anggi mengerut, "Aska udah ngelakuin apa ke kamu?"
"Tapi Mama harus janji dulu nggak bakal marah,"
"Oke, Mama janji."
Safira mulai mengusap wajahnya yang penuh dengan air mata lalu mulai berkata, "waktu Aska datang ke sini ambil pesanan, dia ngungkapin perasaannya ke aku. Tapi aku minta waktu ke dia untuk memikirkan jawabannya. Terus hari ini bakal kasih dia jawaban yang sebenarnya. Tapi yang aku dapat, cuma kekecewaan Ma," ucap Safira sambil bersandar ke Anggi.
"Memangnya Aska kenapa bisa buat kamu kecewa?" Tanya Anggi.
Air mata kembali keluar dari pelupuk matanya.
"Aska dijodohin sama orang lain. Dan di saat itu, aku ngeliat tunangannya itu meluk Aska."
"Udah Nak. Kamu nggak perlu tangisin dia. Mungkin sudah takdir kalau kalau dia bukan jodoh kamu,"
"Aku udah bilang benci ke Aska. Tapi hati aku nggak bisa benci sama dia Ma,"
"Sudahlah Nak. Dengerin Mama," jeda Anggi seraya menatap putrinya dengan serius.
"Pada dasarnya, hati perempuan itu memang lemah. Biarpun sudah di sakiti, hatinya tetap selalu menerima. Karena di dalam hati seorang perempuan, ada naluri kasih sayang yang terkubur di dalam. Jadi sekeras apa pun kamu membencinya, pasti ada rasa kalau kamu sebenarnya masih sayang sama dia," jelas Anggi.
"Jadi apa yang harus aku lakuin Ma?"
"Perlahan-lahanlah kamu melupakannya. Kamu baru-baru kenal Aska kan?"
Safira mengangguk.
"Nah, itu. Kalau baru kenal kan, nggak masalah. Belum banyak kenangan yang kamu lalui,"
Safira terdiam.
"Yaudah, kamu bersih-bersih dulu gih. Setelah itu, kamu bantuin Mama buat kue,"
"Iya Ma."
Anggi tersenyum lalu bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar putrinya.
Setelah mendengar semua ucapan Mamanya, Safira jadi agak merasa lebih baik. Ternyata setiap kalimat yang Ibu keluarkan untuk anaknya, pasti selalu membuat kita merasa lebih baik dan nyaman.
****
Bagaimana???
Nggak nyambung ya? Maaf kalau nggak nyambung. Soalnya gitu, banyak urusan yang ku kerjakan. Jadi pusing 😁 aku minta maaf sekali lagi atas ketidaknyamanan kalian.Setidaknya tinggalkan jejak comment kalian kalau ada yang perlu di koreksi atau apa 😊. Oke???
Sampai jumpa di part selanjutnya 👋
Follow instagram
warzuqnidilaTERIMA KASIH

KAMU SEDANG MEMBACA
SafirAska
RomancePertemuan pertama di koridor kampus membuat perasaan di antara keduanya muncul secara perlahan-lahan yang membuat mereka menjalin suatu hubungan yang serius. Suatu hari nanti hubungan yang mereka buat akan menimbulkan sebuah masalah yang baru mereka...