9. Banyak Tanya

45 5 0
                                    

"Segala pertanyaan yang selalu kau tanyakan, begitu banyak. Hingga membuat diriku bingung untuk menjawabnya. Sepertinya, aku akan menyimpan satu dari diantara semua pertanyaan mu itu"

****

Safira tengah berada di kamarnya seraya mendengarkan suara musik dari radio kesayangannya. Bukan hanya mendengar musik saja, Safira juga mengiringi kegiatannya dengan membaca majalah terbaru.

Memang setiap malam, Safira selalu mendengarkan musik. Ia sangat suka dengan musik, apalagi jenis pop. Jika ada lagu keluaran baru, maka tunggu saja. Safira akan segera mendownload nya. Ia akan menjadi orang yang paling pertama memiliki lagu keluaran terbaru itu. Safira memang selalu up to date jika mengenai soal lagu.

"Fira, ada temen kamu di bawah." Ucap Anggi dari luar pintu seraya membuka nya sedikit.

"Siapa sih, Ma?" Tanya Safira.

"Mama juga nggak tau. Dia laki-laki."

Seketika aktivitas membaca Safira terhenti. Ia mengubah posisinya dari tengkurap menjadi duduk. Ia tahu pasti, jika orang itu adalah Aska.

"Suruh aja dia pulang, Ma."

"Jangan gitu dong, dia kan teman kamu. Apa salahnya? Oh jangan-jangan itu pacar kamu, ya?" Terka Anggi.

"Ishh... apaan sih, Ma. Jangan aneh-aneh deh, Ma. Udahlah, Mama tinggal bilang aja, kalau aku lagi nggak di rumah."

"Tapi---" ucapan Anggi terhenti.

Suara dentingan ponsel Safira berbunyi menandakan jika ada chat yang masuk. Ia pun membacanya, dan ternyata Aska yang mengirimkannya sebuah pesan.

Aska
"Kalau di suruh sama Mama itu, jangan ngelak. Nanti dosa loh,. Udah, lo turun aja, gue tau kok, kalau lo lagi nggak mau ketemu sama gue. Tapi gue pastiin, kalau lo bakal turun ke bawah."

Pesan dari Aska itu, membuat Safira agak sedikit kesal. Bukan karena apa, tapi malam ini Safira begitu mageran. Biasanya kan, para cewek jika sudah malam, nongkrongnya pada di kamar. Jadi wajar saja, jika Safira begitu malas untuk turun ke bawah.

"Siapa?" Tanya Anggi.

"Bukan. Bukan siapa kok, Ma. Mama bilang aja sama dia kalau aku lagi sibuk dan nggak mau di ganggu."

"Fira, kamu nggak boleh gitu dong. Teman kamu datang ke sini mau ketemu sama kamu. Jadi sudah jelas kamu harus temuin dia. Apalagi, teman kamu udah ada di bawah nunggu kamu."

"Tapi, Ma----"

"Udah, nggak ada tapi-tapian. Udah, sekarang kamu turun." Jeda Anggi seraya mematikan radio.

"Biar bagaimana pun, teman kamu itu tamu di sini. Dan tamu itu, adalah raja. Ayo, sayang" lanjutnya.

Dengan gerakan malas, Safira beranjak dari tempat tidur. Lalu keluar dari kamar.

Setelah sampai di bawah, Safira berjalan ke arah Aska dengan wajah yang begitu tidak mood. Sementara Anggi langsung pergi ke dapur untuk membuat minuman.

"Nggak gitu juga kali mukanya." Ucap Aska.

"Yaudah, mau apa lo datang ke sini?" Tanya Safira to the point tanpa merespons ucapan Aska.

SafirAskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang