Setelah Santi keluar dari kelas, terlintas sebuah sesuatu dibenak Aska. Ia pun merogoh saku celananya dan segera menelfon seseorang di sana.
"Lo ada dimana?"
"...."
"Temuin gue di kantin. Ada yang perlu gue omongin. Penting. Nggak ada penolakan. Titik."
Sambungan langsung diputuskan oleh Aska secara sepihak tanpa perlu mendengar jawaban dari lawan bicaranya.
****
Safir baru tiba di rumahnya. Sebenarnya sudah sejak tadi ia sampai. Tapi karena macet, jadinya ia agak telat sampai.
"Assalamualaikum," salam Safira.
Tepat disaat itu juga, Anggi nongol dari dalam rumah dengan kantong kresek berwarna putih yang isinya sebuah kotak kue yang sudah siap untuk diantarkan.
"Waalaikumsalam. Tumben lama," balas Anggi.
"Tadi macet Ma. Yaudah, kue itu udah siap diantar kan?" Tanya Safira seraya menatap kantong kresek tersebut.
"Iya. Apa kamu nggak capek? Baru pulang kuliah juga,"
Safira menyunggingkan senyumnya lalu berkata, "nggak kok Ma. Kan pulangnya nggak jalan kaki. Cuma naik motor doang kan?"
"Yaudah kalau gitu. Nih, kamu anterin kue ini ke Ibu Monika. Tuh, udah ada alamatnya di dalam kantong."
"Oke. Kue ter enak dari Sang Mama Anggi siap diantarkan," ucap Safira bak sang delivery.
Anggi hanya bisa terkekeh melihat tingkah putri semata wayangnya itu. Safira pun mulai melajukan motor matic nya seraya membunyikan klakson.
Kebetulan juga hari ini Safira membawa motor. Ramli---Papanya tidak sempat membawa motor karena beliau harus membawa mobil angkutan beras. Jadinya, motor nganggur di rumah. Daripada tidak ada yang pakai, Safira berinisiatif saja memakai nya ke kampus.
****
Setelah sampai di depan gerbang rumah yang bak istana itu, Safira membunyikan klakson motornya. Tidak lama, seorang satpam pun membuka pintu gerbang.
"Bu Monika nya ada nggak Pak?" Tanya Safira.
"Oh, Bu Monika lagi ke kantor Mbak. Ada apa ya?" Tanya balik satpam yang diketahui bernama Maman.
"Ini Pak, saya bawa kue pesanannya Bu Monika," ucap Safira seraya memberikan kantong kresek tersebut.
Pak Maman pun menerimanya. Lalu Safira berkata, "yaudah, makasih ya Pak."
"Iya Mbak."
Baru saja Safira ingin memutar arah motornya, sebuah mobil sedan berwarna hitam datang. Dengan terpaksa, Safira harus membiarkan mobil itu masuk dulu ke area rumah Bu Monika.
Dan Safira ingin melajukan kembali motornya, tapi suara seorang perempuan yang tak lain adalah Bu Monika memanggilnya.
Safira menoleh dan membalas dengan senyuman.
"Kamu anaknya Bu Anggi?" Tanya Monika.
"Iya Bu. Tadi saya udah titip kue nya ke Pak Satpam."
KAMU SEDANG MEMBACA
SafirAska
RomancePertemuan pertama di koridor kampus membuat perasaan di antara keduanya muncul secara perlahan-lahan yang membuat mereka menjalin suatu hubungan yang serius. Suatu hari nanti hubungan yang mereka buat akan menimbulkan sebuah masalah yang baru mereka...