Berhubung karena judulnya sama, jadi aku kasih OST (Raisa - Kali Kedua)
****
Pagi kini telah disambut oleh kicauan burung yang membuat para manusia yang terlelap tidur, kini kembali pada alam sadar mereka masing-masing untuk melanjutkan aktivitas seperti biasanya.
Seperti yang dilakukan oleh Safira dan Santi saat ini. Mereka sudah berada di taman jogging sejak beberapa menit yang lalu.
Hari minggu memang digunakan sebagai hari dimana setiap manusia bisa berkumpul dengan keluarga maupun berolahraga bersama.
"Udah dulu deh, Ra. Gue haus nih," keluh Santi seraya bungkuk menekan lutut dengan napas ngos-ngosan.
Safira pun menoleh ke belakang menatap Santi.
"Ya elah San, baru berapa putaran juga. Payah banget sih lo?" Ujar Safira.
"Iya, gue emang payah. Gue emang nggak biasa lari pagi kayak ginian," Santi berkata jujur.
Santi memang tidak pernah melakukan jogging. Setiap hari minggu, ia hanya berkutat dengan tempat tidurnya dan itu pun ia baru bangun di jam 10 pagi. Bagaimana? Cukup lama kan, Santi tidur.
Santi memiliki pola pikir yang berbeda dari orang lain tentang libur di hari minggu. Ia berpikir, jika libur mestinya di pergunakan untuk tidur sepuasnya. Beda dengan pola pikir orang lain, jika di hari libur mestinya di gunakan untuk berolahraga. Bukan untuk digunakan tidur saja.
"Terserah lo aja dah. Gue mau lanjut. Kalau mau istirahat, istirahat aja sana," ucap Safira tidak peduli kemudian melanjutkan aktivitasnya kembali.
Santi menggelengkan kepalanya seraya bergumam, "kalau udah kebiasaan mah, pasti nggak ngerasa capek," ucapnya lalu berjalan menuju kursi panjang yang ada di taman jogging.
****
Suara ketukan pintu dari luar kamar Aska membuat dirinya mau tidak mau harus membukanya. Dengan langkah gontai, Aska pun membukanya.
"Morning kakak ku yang ganteng tiada taranya di dunia ini," ucap Steffi dengan begitu sumringah.
Aska hanya menggaruk-garuk kepalanya dengan perasaan yang tidak minat, ia pun berkata dengan nada malas, "ada apa sih? Bangunin orang lagi tidur nyenyak juga."
Wajah Steffi yang tadinya terlihat bahagia, seketika berubah menjadi murung mendengar balas sapaan dari kakaknya.
"Ish... di ucapin selamat pagi kok, balasannya kayak gitu sih?"
"Ck, kamu ganggu aja deh, Fi. Sana main aja. Aku kira kamu belum pulang. Udah sana, kakak masih mau tidur dulu. Masih capek ini," ucap Aska yang segera ingin menutup pintu kamarnya kembali.
Steffi yang kalah telak, dengan terpaksa berteriak saja. Begini lah Aska kalau lagi nyenyak nya ia tidur lalu dibangunkan, ia akan malas merespons ucapan orang. Dengan seketika ia berubah menjadi tidak peduli dengan keadaan sekitar.
"KAK ASKA, MAMA NYURUH KAKAK BUAT BELIIN MAMA KUE YANG KEMARIN!" Teriak Steffi.
Masih belum ada respons. Steffi pun berpikir dengan sejenak. Oh iya, Steffi juga baru tau kalau ternyata Safira anak dari tempat langganan Monika membeli kue.
Steffi pun tersenyum diselingi dengan anggukan kecil. Seperti telah menemukan sesuatu.
"KAK ASKA! MAMA NYURUH KAKAK BUAT KE RUMAH KAK SAFIRA. MINTA DI BELIIN..." Steffi belum selesai dengan ucapannya, pintu kamar kembali terbuka dengan menampilkan wajah Aska yang begitu berbinar. Seakan-akan ingin diberikan hadiah yang berharga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SafirAska
RomancePertemuan pertama di koridor kampus membuat perasaan di antara keduanya muncul secara perlahan-lahan yang membuat mereka menjalin suatu hubungan yang serius. Suatu hari nanti hubungan yang mereka buat akan menimbulkan sebuah masalah yang baru mereka...