4. Menggema

1.6K 146 2
                                        

Suara denting alarm yang memang sengaja diletakkan di meja lampu itu berdering dengan keras. Namun sang empu tak kunjung bangun. Alarm yang di-setting pukul 8 pagi itu perlahan menggerakkan jarum panjangnya ke arah angka 20 dan jarum pendeknya berjalan pula ke arah angka 9 seiring berjalannya waktu.

Dan alarm itu berbunyi lebih keras sampai bergetar dan jatuh ke lantai.

Bersamaan dengan itu terdengar rengkuhan. Mata sayunya yang sedikit bengkak perlahan membuka dan mencari benda yang mengganggu tidurnya itu.

Oh si pen-setting alarm sudah bangun rupanya.

"08.30?!" Teriakan keras terdengar dari bibir mungil wanita itu. Dengan cepat ia segera bangun dari tidur dan menggerak-gerakkan seseorang di sampingnya itu kasar.

"1 JAM LAGI IBU AKAN SAMPAI!"

Si wanita segera mengambil handuk di jemuran dan terbirit masuk ke dalam kamar mandi.

"Ah sial!"

.

Kabel vacuum cleaner dicolokkan. Hal ini mengartikan pemilik rumah akan membersihkan rumahnya. Soojung dengan wajah yang masih mengantuk, mulai menyeka setiap sudut rumah karena tamu yang akan datang ke rumahnya ini paling anti dengan yang namanya kerusuhan dan kekotoran. Ia menyesali ia yang seharusnya membersihkan rumah, tertidur seusai mengoreksi pekerjaan para siswanya.

"KIM JONGIN BANGUN BRENGSEK!"

Oh umpatan. Sudah makanan sehari-hari yang tertelan oleh telinga lelaki yang diteriaki itu jika ibu si lelaki itu akan datang. Ibu mertua Soojung itu benci sekali dengan ketidak-rapian dan sangat perfeksionis. Bahkan debu sedikitpun di rak sepatu tak boleh terlihat. Rumah harus memiliki minimal dua vacuum cleaner. Menyebalkannya lagi, Jongin malah bermain game sambil tidur-tiduran di sofa.

"ENAK SEKALI HIDUPMU YA. TIDUR-TIDURAN! BERSIHKAN KAMAR TAMU SEKARANG!"

Tak mau diserang untuk ketiga kalinya lelaki itu langsung terbangun dengan wajah kecut, dan mengambil vacuum cleaner yang menganggur dekat tempat cucian. Setrika baju sudah, merapikan kamar tamu sudah, membersihkan kamar mandi sudah, menyapu ruang keluarga dan dapur sudah. Keringat wanita tersebut bercucuran sangking lelahnya. Seusai mem-vacuum, ia berjalan menuju dapur, untuk mempersiapkan makanan.

Semua hal potong memotong ia lakukan dengan handal dan cepat. Mulai dari sayuran sambil bawang-bawangan. Semua bahan ia masukkan ke dalam panci dan tak lupa yang terakhir yaitu, ayam utuh yang dalamnya sudah diisi nasi serta rempah-rempah.

Tepat usai Soojung menutup di panci tersebut, terdengar bel yang membuatnya di penghujung panik. Ia belum sempat berganti pakaian, dan bau keringat tercium dari tubuhnya. Namun, semua ia hiraukan dan langsung membukakan pintu untuk mertuanya itu.

"Silahkan masuk, Ibu."

Sang ibu datang dengan tas besar yang sudah di pastikan  tas tersebut berisi side dishes. Wanita paruh baya itu masuk, dan langsung meletakkan tas besar itu di meja makan. Soojung melipat bibir, dan menegak ludahnya.

"Mana Jongin?"

"Sedang berada di kamar, Bu.  Biar saya panggilkan," Soojung berjalan pelan menuju kamarnya. Ia menduga seusai membersihkan kamar tamu, lelaki tersebut pasti kembali tidur-tiduran di kamar.

29+ | hunreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang