- 14 -

327 40 0
                                    

.
..
...

Sooyoung yg masih menggenggam sebuah ponsel di tangannya dan duduk disamping sungjae perlahan mulai terisak tanpa air mata, ya perihal dia hantu, karna tak kuasa membaca pesan bertujukan untuk ibunya yg terpampang jelas di layar ponsel itu. Ia tak menyangka kalau ia masih sempat untuk berbalas pesan dengan ibunya sebelum ia meninggal, dan kini ia sangat merindukan ibunya itu. Sebersit pikirannya terlintas wajah sang ibu yg membuat isakannya semakin jelas terdengar.

Sungjae yg ada disampingnya menjadi bingung harus melakukan apa. Ia tau apa yg membuat sooyoung menangis dan akhirnya merasa iba padanya. Ia pasti sedih harus berpisah dengan ibundanya yg jelas tidak tau keberadaan puterinya sampai detik ini. Perlahan tangan besar sungjae merengkuh tubuh sooyoung dan memeluknya. Membiarkan sooyoung melepaskan seluruh perasaannya. Sungjae mengusap punggung sooyoung perlahan.

"Hiks... Jae~ apa yg harus kulakukan? Hiks"

"aku— tak tau joy"

Sooyoung yg mendengar jawaban sungjae meremat perlahan baju sungjae dan kembali terisak dalam tangisan. Pikiran nya mengatakan ia tak boleh untuk merepotkan sungjae terus menerus, jadi kalau sungjae tak mau membantunya lagi, ia akan menyerah dan memilih untuk jadi hantu yg bergentayangan selamanya. Tetapi—

"aku tak tau apa yg harus kulakukan, tapi kau mau kuantar kesana?"

Deg.

Sooyoung mengangkat kepalanya dan seketika melepas pelukannya dari sungjae. Ia menatap mata sungjae lekat-lekat untuk mencari kebenaran dari ucapan sungjae yg barusan ia dengar. Apa tidak salah dengar? Sungjae mau mengantarnya? Loh sooyoung pikir sungjae tak mau melakukannya.

Melihat sooyoung yg dengan serta merta melepas pelukannya dan menatap sungjae dengan tatapan yg— entahlah, sulit untuk dijabarkan, sungjae justru mengangkat sebelah alisnya bingung dan menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah sooyoung.

"hei, joy! Kau ini kenapa sih? Kerasukan hantu?"

TAK!

Sebuah pukulan berhasil mengenai kepala sungjae dan berhasil membuat pemiliknya meringis perlahan.

"aak!"

"bodoh! Aku ini kan hantu yook~ masa iya aku kerasukan saudaraku? Ck!"

Sungjae.. Yakali hantu kerasukan hantu -_-

Sy : nyebetin dia thorrrr TT.TT

Kawinin aja. Author ikhlas lahir batin *ga :)))

Sy : THOR IHH!

Dah.. Balik cerita. Hushus •_•

Jedor! Suasana yg semula serius menjadi sedikit mencair karna sungjae. Sooyoung yg ditanya soal hantu malah memasang wajah kesalnya yg sekaligus menunjukkan bibirnya yg dimajukan beberapa centi. Dan sungjae? Tentu tertawa. Karna ia tak tau akan semudah ini mencairkan suasana yg tadinya sedikit— penuh kesedihan? Dan sejujurnya sungjae tak suka berada dalam suasana seperti itu.

"hahahaha kau ini. Jangan terlalu serius. Kau bisa keriput, tau? Jadi nenek-nenek. Hiiii"

Sungjae mulai beraksi dengan sifat happy virusnya untuk sedikit menggoda sooyoung. Kkk~ sungjae sebenarnya merindukan suasana seperti ini dengan sooyoung, terutama tawa dan senyumannya. Dan satu hal lagi, cara sooyoung merajuk padanya. Hahaha menggemaskan.

"mana bisa aku keriput. Nenek-nenek saja takut padaku. Huh~"

"hahahahaha"

Tawa sungjae pecah. Sungguh ia tak sia-sia memberikan nama joy pada sooyoung karna dengan mudahnya membuat dirinya tertawa sampai memegangi perutnya seperti sekarang ini. Tetapi sooyoung yg melihatnya malah semakin memajukan bibirnya dan melipat kedua tangannya di dada. Ia melirik tajam pada sungjae yg terus tertawa tanpa henti. Setelah menyadari lirikan maut itu, sungjae memilih untuk berhenti dan melunakkan nada bicaranya.

\\TAMAT\\ [ bbyu ] Un-Expected ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang