- 6 -

370 44 0
                                    

.
..
...

"HAHAHAHAHA SUNGJAE-SSI KAU INI LUCU SEKALI~"

"TURUN!! JANGAN BERCANDA AISH!"

"HAHAHAHA"

"TIDAK LUCU! HENTIKAN ITU!!"

"aiguuu~~~"

"YAAKKK!!! TIDAK LUCU!!"

Sooyoung semakin tak kuat menahan tawanya yg sedari tadi pecah. Perutnya yg sakit karna lelah tertawa ia pegangi sampai wajahnya memerah. Perlahan ia turun dari acara sulapnya melayang diudara setelah sungjae terlihat sangat kesal karna ditertawai.

"Hahaha baiklah baiklahh~ aku berhenti. Hahahahah tapi kau lucu sekali"

Sungjae yg kesal akan tertawaan sooyoung yg tak berhenti mendengus dan berjalan kearah meja belajarnya. Ia harus menyelesaikan bisnis nya dengan gula-gula yg berantakan.

Sungjae mendudukkan dirinya kasar pada kursi belajarnya yg terbungkus busa. Tanpa menoleh pada sooyoung yg masih di tempatnya sambil memperhatikan sungjae dari tempatnya berdiri, sungjae kembali menata gula-gula itu hingga rapi dan terbungkus sempurna. Ia mengambil selembar kertas kado berwarna merah dan membungkus gula-gula itu dalam diam.

Sooyoung memajukan bibirnya. Ia merasa agak keterlaluan soal bercandaannya tadi. Sikap sungjae yg seketika menjadi diam dan sibuk dengan urusannya, dan dengan jelas mengabaikannya, tentu menandakan ia marah. Sooyoung semakin memajukan bibirnya dan berjalan ke arah ranjang dan mendudukkan dirinya diatas kasur itu. Memperhatikan sungjae sambil menggoyang-goyangkan kakinya. Berharap dapat mengalihkan perhatian sungjae


5 menit......

10 menit......

25 menit.....

Tetap saja sungjae disana. Membungkus kado itu dan mengabaikan sooyoung yg ada di dekatnya. Sooyoung mulai kesal. Akhirnya ia angkat bicara.

"Itu kado untuk siapa sih? Kenapa kau mengabaikanku hanya karna kado itu?"

"....."

Sungjae mengabaikannya. Hanya lirikan yg ditunjukkan sungjae pada sooyoung

"Yakkk! Sungjae!! Jawab aku!"

"......."

"Yook sung—"

"Memangnya kau ini siapaku?"

Deg. Pertanyaan barusan...... Pertanyaan barusan yg dilontarkan sungjae membuat sooyoung berhenti dengan ocehannya. Pertanyaan itu secara tak langsung tengah telak menampar sooyoung. Menyadarkannya kalau ia bukan siapa-siapanya sungjae. Menyadarkannya kalau dia hanya arwah yg mengikuti sungjae kemanapun.

Sooyoung terdiam. Tatapan sungjae yg memang akhirnya mengalihkan pandangannya untuk melihat sooyoung tak berani ia tatap balik. Sooyoung hanya menunduk dan memajukan bibirnya. Ia kemudian berdiri sambil tetap tertunduk.

"M-ma-maafkan aku........"

Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju sofa kecil di sudut kamar sungjae. Ia berbaring disana, menghadap sandaran sofa yg sedang ia tiduri.

Sungjae yg melihat sooyoung sepertinya sedih dengan ucapannya mengacak surainya kasar. Kemudian ia mendengus dan lebih memilih untuk kembali dengan urusannya. Kadonya sudah rapi. Jadi ia hanya tinggal memasukkannya ke dalam paperbag dan membawanya besok.

"Sungjae-ssi....."

Tiba-tiba suara sooyoung yg sungjae kira sudah tidur berhasil membuat sungjae menoleh padanya. Posisinya masih sama. Tetapi matanya belum terpejam.

\\TAMAT\\ [ bbyu ] Un-Expected ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang