.
..
...Sungjae terpaku. Tubuhnya membeku ketika kedua sorot matanya menangkap apa yang ada di balik jendela yang membatasi antara dirinya dengan seseorang di dalam sana. Bukan seseorang, tapi dua orang. Satu orang yang sejak tadi ia dan sooyoung ikuti, wanita itu. Dan satu lainnya sedang terbaring lemah diatas brankar rumah sakit. Seorang yang terbaring itu adalah seorang pria paruh baya yang dipasangi selang dan alat di sekujur tubuhnya, dengan memakai baju khusus untuk ruang ICU. Sungjae tak bisa berkata-kata karna ia sangat tidak asing dengan rupa lelaki itu. Bukan tidak asing lagi, tapi jelas ia mengenal orang itu.
Terdengar dentingan dari alat pendeteksi jantung di samping brankar. Suara dentingan yang pelan dan berselang cukup panjang menunjukkan detakan jantung milik lelaki itu sangatlah lemah. Tapi ini semua berkebalikan dengan detak jantung milik sungjae saat ini. Sungjae merasa detakan jantungnya sangat tak beraturan sembari tak lepas menatap wajah pria paruh baya itu.
“a-a-abeoji.....”
Suara sangat pelan itu akhirnya terucap dari bibir sungjae yang bergetar hebat sejak tadi. Kumpulan air mata yang sedari tadi ia tahan di pelupuk matanya tak bisa lagi ia bendung. Tetesan air matanya mengalir sempurna melewati kedua belah pipi. Isakannya semakin terdengar walaupun sungjae jelas terdengar menahannya agar tak meledak di saat seperti ini.
Sooyoung yang ada disampingnya tak tahu harus berbuat apa. Ia hanya bisa membulatkan kedua matanya. Mendengar sungjae memanggil “abeoji” saja membuatnya berpikir dua kali lipat. Memang sungjae tak pernah menceritakan keluarganya, tapi ia mengetahui kalau ayah sungjae sudah tiada sejak ia ikut sungjae ke sebuah perusahaan besar yang ia duga itu perusahaan milik kedua orang tuanya. sekarang jika seseorang yang sungjae panggil abeoji adalah lelaki paruh baya yang ada di dalam sana, artinya...... ayah sungjae masih hidup??
“a-andwae.. hah...hah... a-abeoji...”
Sooyoung mencoba menenangkan sungjae disampingnya dengan mengusap pelan lengannya, menatap sungjae dengan tatapan meneduhkan. Ia sungguh tak tega melihat sungjae harus menerima kenyataan yang entah harus disyukuri atau diratapi, karna ini pasti berat untuknya yang sudah lama mengikhlaskan kepergian ayahnya. Tapi sooyoung menyadari ia juga tak bisa berbuat apa-apa. Ia bukan siapa-siapa dan tak berhak untuk melakukan apa-apa.
Deru nafas sungjae semakin memburu dan tangisan semakin membanjiri wajahnya. Dikepalkan kuat tangannya dan sungjae dengan yakin melangkah membuka knop pintu ruangan itu dan berdiam di depannya. Ia sudah tak kuasa menahannya dan memilih untuk memperjelas semuanya.
“sungjae!!”
Sooyoung yang terkejut menjerit sambil semakin membulatkan matanya melihat kenekatan namja itu. Tapi kemudian ia berusaha mengikuti sungjae dan memastikan jaraknya tak begitu jauh darinya agar ia dapat memastikan sungjae baik baik saja.
Sungjae hanya bisa terdiam di depan pintu yang terbuka dengan tatapan yang bertemu antara dia dan ibunya, wanita yang ada di dalam. Ya, ternyata saat sungjae membuka pintu itu, ia disambut dengan ibunya yang menoleh dan langsung membulatkan mata seraya bangkit dari duduknya, terkejut ketika menyadari siapa yang membuka pintu ruangan secara tiba-tiba itu.
“s-sungjae??? K-ke-kenapa---“
Suara wanita itu tercekat.
“apa? Apa lagi?? Haha... apalagi yang aku tak tahu, eomma??!!”
Emosinya membludak. Sungjae meninggikan suaranya. Isakan, tangisan, dan raungan ia hadiahkan dari mulutnya tepat tertuju pada ibunya. Raut wajah yang hancur karna air mata dan memerah karna emosi membuat seseorang yang ia sebut dengan ‘eomma’ dihadapannya terpaku. Nyonya Yook, ibunda sungjae tak bergeming menatap lurus manik mata sungjae dengan mata yang juga bergetar. Ekspresi panik, takut, sedih, hancur, dan segala macamnya bercampur menjadi satu di dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
\\TAMAT\\ [ bbyu ] Un-Expected Chance
Hayran Kurgurepost and remake from Adorablxs's Story "Give Me a Chance to Love You" two of them are pure my idea and my ff! sinopsis : bagaimana ketika kalian adalah hantu dan selama 3 tahun tak dapat melintasi pintu kematian karna ada hal di dunia yg belum kal...