Dwi

61 11 3
                                    

Desir semilir angin iringi fajar.
Mentari menguping perasaanku.
Yang merindu.
Rindu untuk mencintaimu.

Rembulan hanya membisu.
Kala syair ini mengadu.
Menari diatas kertas tanpa nada.
Ukirkan resah pujangganya.

Kapan terakhir raga saling jumpa.
Yang kuingat hanya damai pada senyumnya.
Binar matanya yang bagai permata.
Pipinya merah seperti mawar yang merekah.

Jiwa resah kini merana.
Merindu pada pemuda pemuda pemuda.
Dapatkah gontai langkahku menjemputnya.
Serta kembali rasakan indah kehadirannya.

Courtesy: www.repaan.blogspot.com
Revansyah, Kemandoran, 01/04/18.

Kenapa nggak ada nama Vinsmoke ? Karena ini emang Hak Milik temanku, dia penyair yang jauh lebih keren, dengan pembahasaan yang lebih berat. Aku hanya ingin memposting disini agar para pembaca tau puisinya. Kuharap kalian suka, dan tentunya puisi ringan dariku juga :3 untuk puisi temanku itu, kalau memang ingin melihat lebih banyak lagi bisa kunjungi saja blog yang sudah kucantumkan.

Tertanda

Vinsmoke.

Puisi Vinsmoke.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang