Penantian Mendalam Hingga Padam.

65 16 6
                                    

Hujan deras di Minggu siang.
Kepala pusing bukan kepalang.
Langit menangis karena bimbang.
Seolah berujar: sudah cukup kau berjuang.
Tak rela biarkan kau menghilang.
Namun posisi tak berhak menghalang.
Hei, penyihir. Kapan kau pulang ?
Kehadiranmu dinanti sang petualang.
Walaupun hati terasa gersang.
Rasa menusuk hingga ke tulang.

Kapal bergejolak, laut menolak.
Kibarkan bendera, lantangkan suara.
Siapkan meriam, melawan suram.
Melawan angin, kuatkan batin.
Siapkah karam, dengan tubuh kusam ?
Sudikah tenggelam, di laut yang dalam ?
Terus terselam, wajah pun muram.
Kedua mata meram, kehidupan pun padam.

-Vinsmoke-

Puisi Vinsmoke.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang