Permata tiga warna.
Tak sebanding kau yang disana.
Kilatan petir yang membahana.
Tak buat gentar petualang, yang tengah berkelana.Permata Zamrud berwarna hijau.
Di gedung hijau bersinar silau.
Dicari orang kian berkilau.
Penghadang kacau, pemecah risau.
Tenangkan suara yang sudah parau.Permata Rubi merah delima.
Rupanya indah sangat ternama.
Kuucap namamu, suara bergema.
Mendapatkanmu tak cuma-cuma.
Kau terima, hati ku prima.Permata Safir elok di biru.
Jarang ditemu, banyak pemburu.
Diambil orang sesak di paru.
Seperti kamu, ku dapat kamu menggugah haru.
Takkan malu-malu.
Tolong pilih aku.
Yang ada disini, selalu.Andai tersuguh kamu, dan tiga permata.
Dua pilihan di depan mata.
Aku tak banyak kata.
Sembari duduk di kursi renta.
Ku pilih kau gadis jelita.
Aku tak bisa sunyikan kota.
Tapi bisa ramaikan hati kita.
Pohon palem saksi kita.
Dewi Sartika berbagi cerita.May, jangan pergi.
Bukan maksud membuat geli.
Hanya ingin hilangkan risih.
Rasa ini melekat masih.
Di Rawamangun ku bersemayam.
Ditemani lezatnya roti Maryam.
Menggenggam luka yang masih dalam.
Hanya menaruh angan sulit.
Setinggi pulau langit.
Melewati pertarungan sengit.
Tak hirau terik mengelupas kulit.
Aku bukan meminta ampun.
Apalagi pergi ke Tambun.
Ik houd van jou, lebih dari apapun.-Vinsmoke-
Gedung R.A Kartini, 912, 03/04/18.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Vinsmoke.
PoesiaAku hanya ingin menyalurkan bakat melankolis dadakanku lewat puisi-kata bersajak-masih terlalu ringan untuk disebut puisi. Aku berharap kalian suka membaca puisi-puisi ringanku :> Kenapa dinamakan Vinsmoke ? Karena aku sangat menyukai karakter Sanji...