Aku bukan pergi ke hilir, kau yang mengusir.
Aku takkan gantung diri, kau ingati itu namun kau lari.
Aku sudah menanti, urusanmu selesai. Kata-katamu seharum melati, namun semua berujung usai.
Batin rusak ini terus kubawa, meskipun dilekati kecewa.
Persentase berakhir ironi, dengan bodohnya berharap disini.
Aku tersalahkan, engkau peduli setan.
Kesal memuncak, benci tak berkehendak.
Tertahan oleh rasa, mendapatkanmu pun tak bisa.
Aku ingin, makan geprek Jatiwaringin.
Seperti baru tadi, padahal sudah jadi kenangan abadi.-Vinsmoke-
Ciledug, 15/04/18.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Vinsmoke.
PoésieAku hanya ingin menyalurkan bakat melankolis dadakanku lewat puisi-kata bersajak-masih terlalu ringan untuk disebut puisi. Aku berharap kalian suka membaca puisi-puisi ringanku :> Kenapa dinamakan Vinsmoke ? Karena aku sangat menyukai karakter Sanji...