bab 9

352 28 0
                                    

burung bersiul merdu. menyapa pagi hari dengan siulan khasnya. sinar matahari pagi menyelinap masuk melalui celah gordeng yang terbuka.

glen mengucek matanya pelan. menguap lebar.

"udah pagi" gumamnya lalu melirik ke arah levy yang masih tertidur di kasur seberang sebelah ranjangnya.

"hyung.. bangun. siap-siap sekolah" ucapnya sambil menggoyangkan badan levy.

"hmm.. 5 menit lagiii.."

glen menggaruk kepalanya lalu berjalan dengan langkah gontai. suara bising di dapur menjadi hal pertama yang di dengarnya. harum masakan yang menyeruak di setiap sudut ruangan.

"nico-hyung apa yang lagi kamu masak? harum banget- eh?" glen melebarkan matanya. menatap dengan seksama seorang yang ada di depannya. melangkah lebih dekat. seorang yang tengah di tatapnya itu tiba-tiba saja berbalik badan lalu menjatuhkan sayuran karena terkejut.

"hm.. v-violetta ya?! beneran? aku masih tidur ya?" gumamnya sambil mengucek matanya.

buk!
leon yang entah sejak kapan di sana memukul kepala glen pelan menggunakan kemoceng berbulu.

glen menoleh ke arah leon dengan tatapan tajam "hyung"

"hoam... ribut banget sih" ucap kevin yang berjalan ke arah kulkas lengkap dengan piyama dan penutup mata yang di kaitkan di kepalanya. laki-laki itu tampak santai dan tidak perduli dengan setiap orang di sekitarnya. sibuk menegak minuman dingin yang terasa segar.

"hm.. kamu tadi malem gak pulang? minep?" tanya kevin santai. violetta mengangguk kecil "oh.."

"hee... jadi 24 jam nih. walau pun aku jadi pelayan kamu. tetap aja kan kamu itu asisten ku. jadi pelajaran tentang jadi asisten yang baik akan terus berlanjut ya!" ucap rey yang entah sejak kapan berdiri sambil bersandar di ambang pintu.

"pagi-pagi udah bikin ulah aja! dan inget! kamu tuh pelayan pribadiku untuk sebulan ini!" seru violetta tak mau kalah.

nico yang baru saja selesai mencuci mukanya di toilet segera menengahi perdebatan keduanya. "oke stop..! gak bakal beres nih argumen sampe besok subuh!" nico yang merasakan bau tajam di hidungnya segera menyadari sesuatu.

"vi.. vio.. matiin kompornya. gosong-gosong!"

keenam laki-laki serta gadis itu menatap ke arah kompor dengan panik.

"wahhh... mati-mati...!" teriak Violetta.

"hyung.. vio awas biar ku siram!" teriak glen yang sudah siap dengan ember penuh air di tangannya.

"eh tunggu glen itu-"

byuuurrr....!!
leon menutup matanya rapat. belum lagi ucapannya beres magnae termuda itu menyiram para hyungnya termasuk violetta yang berada dekat dengan kompor. tidak terkecuali rey yang beberapa saat sebelumnya berjalan mendekati hyung lainnya.

leon menyeka wajahnya yang basah "glen.."

"cuma gosong bukannya kebakaran glen" ucap levy yang menatap bajunya yang basah.

"sorry ya. salahku lupa matiin kompornya"

"ini bukan salah kamu kok" nico mengacak rambut basahnya.

"ya.. kayaknya gak sepenuhnya salah kamu thinkerbell. kalo di fikir lagi ini juga salahku jadi ak- akh..."rey yang baru saja menoleh ke arah violetta segera membalikkan badannya dengan wajah memerah sampai telinganya.

levy menatap aneh wajah rey yang memerah "wah.. merah banget wajahmu rey. sampe telinga loh"

"berisik!!"

My First Love Is Otaku -desuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang