bab 34

60 9 5
                                    

Seminggu sudah berlalu. Tidak ada banyak hal yang berubah.

Selalu latihan di dorm. Latihan lagi.. latihan.. sepanjang waktu latihan.

Dan sisanya menghabiskan waktu dengan angel, baik itu bertemu langsung maupun via telepon.

Dan untuk gadis itu...

Tidak ada perubahan sama sekali. Lucu memang, seorang yang sedikit arogan sepertinya tidak bisa berkata apapun di depan seorang gadis yang disukainya.

Merasa kalah bahkan sebelum memulai apapun.

Betapa bodohnya.

"Tuh kan oppa bengong lagi. Kalo rey-oppa lelah, mending istirahat daripada harus ngehubungin aku terus"

Rey tersenyum. Gadis kecil satu ini, selalu saja.

Wajahnya sedikit lebih kurus dari biasanya. Sedikit lebih pucat dan letih.

"Apa besok aku jenguk kamu aja ya. Oppa kangen.."

Angel tersenyum. "Aku juga. Tapi oppa kan sibuk. Kalo oppa gak ngehasilin uang aku mau makan apa??" Tanyanya dengan wajah horror.

"Baiklah... Aku gak akan kesana. Oh ya.. Minggu depan, oppa mau tour konser"

"Beneran?!" Tanyanya berbinar.

"Jangan lupa dukung ya.. kamu mau nitip apa? Nti kalo ada jam kosong oppa bakal cariin"

Angel menatapnya dengan senyum cantik. Menggeleng pelan "aku gak mau apapun"

"Kenapa?"

"Aku cuma mau oppa di sampingku aja udah cukup" ucapnya sambil terkikik.

Rey tersenyum. Itu benar. Cinta bukanlah segalanya. Memperjuangkan seorang yang belum tentu jadi miliknya juga tiada artinya.

Bagi Violetta, pasti kebersamaan dengan dirinya bukan apa-apa jika dibandingkan kedekatannya dengan Gilbert.

Rey tidak butuh seorang untuk dicintai. Karena yang terpenting Angel ada disisinya. Adik kecilnya yang manis ini.

"Aku menyayangimu oppa. Jangan lupa istirahat ya"

"Apa sih.. kamu tuh yang harus tidur duluan. Biar cepet sembuh dan kita bisa jalan-jalan sepuasnya" serunya girang.

"Ya... Semoga saja, hari itu segera datang"
***

Hembusan angin malam menerpa wajahnya. Berada di apartemen tingkat 5 ini cukup tinggi jika hanya sekedar melihat kelap-kelip lampu di kota.

Beberapa hari yang lalu ayahnya memutuskan untuk menjual rumahnya dan membeli apartemen ini.

Tempat yang cukup strategis untuk kantornya sekarang.

Gadis itu menatap lembut ke udara. Langit malam ini sangat indah.

Tinggal hanya menghitung jari sampai dirinya meninggalkan negara ini.

Tinggal menunggu waktu sampai dia mengucapkan salam perpisahan.

Tinggal hitungan kapan, dia akan mendapat keheningan yang dulu ia dambakan.

Dan meninggalkan semua yang ada disini.

Lalu... Menjawab pernyataan Gilbert hari itu.

Violetta menatap langit sendu. Tapi kenapa, hatinya hampa? Apa karena dia akan pergi jauh? Entahlah.

"Gil... Aku harus bagaimana denganmu? Mungkin kamu tidak tau. Dulu... Kamu adalah cinta pertamaku. Tapi.... Sekarang, apa aku masih mencintaimu?"

Violetta menundukkan wajahnya. Menutupnya dengan untaian rambut panjangnya. Menampilkan wajah sendu yang jarang ia tunjukkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First Love Is Otaku -desuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang