bab 4 aura bintang

456 30 0
                                    

matahari bersinar terang. terik sekaligus menghangatkan. terasa membakar di kulit. peluh keringat menetes membasahi pelipis. di sinilah violetta sekarang. berdiri di back stage dengan lelah. seharian ini sungguh dirinya bahkan tidak membuka ponselnya. sekedar membuka notifikasi jika ponsel itu berdering. tidak punya waktu untuk melakukan kegiatan favorit nya. menyapa para onii-san nya di dunia game 2D di sana.

rey dan Nico. kedua laki-laki itu tampak sibuk dengan microphone di tangannya. berlatih menjadi mc. mereka telah di tunjuk untuk menjadi mc special malam nanti. berlatih menyapa dengan baik para fans mereka nanti malam. sesekali berhenti ketika giliran dirinya selesai berganti dengan seseorang di sampingnya. disalah satu dari ketiga mc itu tampak juga satu orang mc perempuan dari girlband lain. ketiga mc itu tampak mengulaskan senyum.

"anu... vio. boleh tolong ambilin air mineral nya" ucap nico canggung. ya.. laki-laki satu itu memang unik dari laki-laki lainnya di aixstar. di lihat dari usianya sebagai hyung tertua di boyband itu. siapa yang menyangka jika dirinya bahkan sangat canggung dengan wanita. walau pun sering kali jumpa fans dan lainnya yang melibatkan wanita, sungguh dia belum terbiasa dengan itu semua.

violetta menyodorkan botol itu ke arah nico yang di sambutnya dengan senyuman dan ucapan terima kasih.

"oi.. kamu kipasin dong! panas tau" seru rey sambil melirik ke arah violetta yang menyambut tatapan rey dengan kesal.

untung aja ini pekerjaan. kalo bukan udah abis orang satu ini di tanganku, ucap violetta membatin.

violetta mengipaskan dengan ekspresi kesalnya. sesekali mendumel dalam hati. rey menghela napas lega. menikmati setiap hembusan angin yang menerpanya.

"kuatin dikit dong" komentarnya lagi. "tolong sebelah sini juga ya!" rey melirik sedikit ke arah violetta yang mulai kesal. "maksudku ke arah kanan bukan kiri. oh.. ke atasan dikit ya" tambahnya. "nanti sekalian ambil minum ya kalo ngipasinnya udah selesai"

"hei.. kamu mau ngerjain aku ya!" seru violetta yang mendapatkan wajah poker face dari rey.

"siapa yang ngerjain? toh emang pekerjaan. kamu kan?! yaudah geh lanjutin" seru rey polos sambil memejamkan matanya. kembali menatap lurus ke depan di mana tersedia bangku-bangku penonton yang kosong di depannya. violetta berangsur pergi dengan wajah masam penuh kekesalannya pada rey. rey terkekeh geli melihat tingkah Violetta yang tampak lucu dimatanya.

nico menyenggol pelan lengan rey "ish.. kamu ini ngerjain orang aja. kasian tau vio nya"

rey hanya menggidikkaan bahunya sambil tersenyum "hem.. aku gak ngapa-ngapain kok. kan bener kerjaan asisten begitu, ya kan?" nico menghela napas panjang. lalu melirik ke sampingnya di mana violetta telah kembali dengan air mineral milik rey di tangannya.

***

beberapa jam telah berlalu. senja sudah menampakkan wujudnya. warna jingga memenuhi langit kota. udara hangatnya lembut menyapu sekitar tempat acara konser pop berlangsung. beberapa artis serta band yang akan ikut serta tampak sudah mulai berdatangan. kursi-kursi kosong itu juga tampam mulai terisi sedikit demi sedikit seiring waktu berjalan.

rey dan nico sudah tampak hampir siap. perias itu hampir selesai merias wajah tampan rey dan nico. hanya sedikit sentuhan di bagian rambutnya dan selesai. rey terus-menerus mengulang bagian dialognya di panggung nanti. berjaga-jaga kalau-kalau dia akan melupakan bagiannya.

violetta melirik jam di ponselnya. kemudian menghela napas panjang. sudah hampir malam. rey menghampiri violetta yang tampak menunduk dengan lesu.

"kenapa? capek?" tanya rey sambil menunduk demi menatap wajah yang masih tertunduk itu. violetta menggeleng "aku gak capek. pertanyaan kamu barusan malah keliatan kayak kamu ngeremehin aku kalo aku gak bakal kuat. lihat aja dan perhatikan, aku pasti bisa buktiin kalo aku bisa, sekali pun kamu selalu ngerjain aku"

My First Love Is Otaku -desuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang