bab 11

359 29 2
                                    

langit jingga. udara senja mengiringi di setiap langkah kaki ini bergerak. para siswa dan siswi berhamburan keluar dari halaman sekolah. Beberapa ke arah halte atau pun stasiun, sisanya berjalan kaki menuju rumahnya atau menunggu jemputan mereka di sekitar sekolah.

seperti halnya violetta dan glen yang sudah berdiri di gerbang menunggu ketiga orang lainnya yang tidak kunjung memperlihatkan bayangan mereka. tidak lupa nico yang sejak tadi sudah standby menjemput mereka.

laki-laki yang setahun lebih muda darinya itu menghela napas, glen menatap langit senja yang semakin terang akan warnanya. tersenyum manis lalu menutup matanya rapat.

"sebentar ya, ada yang nelpon nih. aku ke sana dulu ya" ucap nico yang sudah berjalan ke arah yang di tunjukkannya tadi. glen dan violetta tidak bergerak sedikitpun, di penuhi dengan keheningan masing-masing.

"hmm.. apa hyung bersikap lebih baik sama kamu?" ucap glen tiba-tiba.

"siapa? kevin?"

glen menggeleng sambil menyandarkan badannya di pagar dinding sekolah "maksudku rey-hyung"

"si mesum?"

"iya, bukannya dia tadi mau minjemin kamu buku catetannya ya? gak jadi kah?"

"maksudmu?" tanya violetta balik.

"haduh hyung satu itu payah banget deh" glen menepuk puncak kepalanya lalu merosot turun ke wajahnya.

beberapa saat kemudian nico kembali dengan senyum sumringahnya. "maaf ya lama. manager tian bilang nanti kita langsung ke studio aja. leon udah standby di sana, jadi kita gak perlu mampir ke dorm lagi. kalian gak lupa kan kalo hari ini kita mau ada pekerjaan lagi?"

"gak kok. liat aku selalu nulis jadwal-jadwal nya dengan rapih" ujar violetta sambil menunjukkan banyak pengingat di ponselnya.

"wah!! ternyata selain game center ponselmu berguna untuk hal lain juga ya" ucap nico.

"hee?! itu tadi pujian atau ejekan ya?! nico-oppa mulai ketularan anak mesum itu ya? mau aku hadiahin apa? omelan apa pukulan panci?" ucap violetta yang diliputi kegelapan.

"aha-ha-ha-h.. b-bercanda kok gak beneran hehe.. jangan dong, kalo omelan sakit hati. tapi kalo pukulan panci juga aku gak kuat. ya kan? raga aja gak kuat apalagi perasaan"

"eh hyung, dapet rayuan gitu dari sapa? belajar dari levy-hyung?"

nico hanya tertawa kecil sambil menggaruk tengkuknya. lalu memulai percakapan baru.

glen masih sibuk dengan celoteh panjang lebarnya. sibuk mengatakan ini itu. membuka topik pembicaraan baru dan kembali berceloteh panjang. nico mengangguk dan sesekali memberikan pendapatnya. Violetta, gadis itu sendiri sibuk dengan fikirannya.

waktu itu, di perpustakaan. apa dia mau ngasih bukunya ke aku? tapi, kenapa dia balik lagi? apa ada yang ketinggalan? apa dia gak jadi minjemin aku karena kami gak pernah akur? apa dia ngeliat aku sebagai musuhnya?

"akhirnya mereka dateng juga. lama banget sih! kita udah lama nungguin kalian!" protes glen sambil menghentakkan kakinya.

rey, levy, dan kevin baru saja menunjukkan dirinya. levy memberi isyarat maaf. kevin mengucek matanya yang lelah berkutat dengan buku-buku yang setia di hadapannya.

***

setengah jam telah berlalu sejak mereka sampai di studio televisi itu. beberapa member tampak sudah selesai dengan riasan dan pakaian mereka. tinggal kevin dan nico, sedangkan rey baru saja keluar dari ruang ganti. sisanya sudah selesai dan disibukkan dengan kegiatan masing-masing.

My First Love Is Otaku -desuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang