Bibir itu berhasil mengungkapkan kalimat yang ia ingin katakan. Tapi sungguh aku tak ingin mendengarnya. Walaupun begitu, aku sudah yakin ini pasti adalah akhirnya.
Ini adalah akhir dari jawaban setelah sekian lama aku mencintaimu, menyiakan waktuku untuk sekedar mengambil fotomu, semua hal kulakukan untukmu.
Aku hanya dapat terdiam disini, menatapmu dari jauh, melihat kamu dan perempuan itu saling menukar senyuman dan diakhiri dengan pelukan hangat ditengah dinginnya angin sore.
Ini sangat menyakitkan, kukira semua cerita ini berakhir seperti impian-impian indahku. Justru ini salah besar dan benar-benar sangat berbeda.
Aku ingin sekali ikut tersenyum dimana ia tersenyum bahagia, lihatlah raut wajahnya, sangat menunjukkan kebahagiaan yang luar biasa.
Tapi, mengapa semakin lama jantungku semakin berdenyut, semakin sakit melihat mereka terus tertawa bersama.
Sedangkan diriku, aku hanya bisa terduduk dibalik pohon besar, terus menahan isakan tangisku, memeluk lututku karena disini sangat dingin, ingin sekali aku pergi dari tempat ini.
Tapi, lututku terasa melemas, susah untuk digerakkan, aku sangat benci hal seperti ini.
Mengapa aku harus melihatnya?
Mengapa aku harus melihatnya tersenyum dengan perempuan lain?
Mengapa tidak denganku?
Untuk apa perjuanganku selama ini?
Aku tahu, bahkan sangat tahu mengapa kamu lebih memilihnya. Lihatlah diriku, penampilan yang sangat tidak disukai olehnya.
Im Changkyun, kamu membuatku berhenti mengikutimu detik ini juga. Aku benar-benar merasa sakit dan tidak lupa dengan kekecewaanku.
"Kamu harus pergi dari sini"
Tiba-tiba terdengar suara tidak asing ditelingaku, itu suara Yoo Kihyun. Saat aku mendongakkan kepalaku, berdirilah Kihyun dihadapanku, mengangkat tanganku agar aku bisa berdiri sejajar dengannya.
Dengan sangat malu, aku menghapus semua air mataku sebisaku. Tapi entah kenapa, kedua tanganku tergerak untuk menarik Kihyun kedalam pelukanku. Aku merasa sangat dingin, dan sangat sedih hingga aku sangat butuh kehangatan.
"Kihyun-ah, aku bodoh. Aku bodoh kan?"
Ditengah isakanku, aku berusaha berkata seperti itu saat Kihyun mulai membalas pelukanku, membuatnya semakin erat.
"Kamu tidak bodoh sama sekali. Kamu lebih pantas dikatakan 'tidak punya kegiatan lain'. Kamu terus menerus mencari informasi dengan hal-hal berbau Changkyun. Lihatlah akhir dari selama ini kamu menjadi fans fanatiknya?"
Aku semakin memperbesar isakanku, ini sangat sakit mendengar penuturan yang sangat benar dari Kihyun. Walaupun, aku menjadi sangat tenang karena kehangatan dari tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTA X IMAGINES
Fanfiction{MONSTA X ❤️ You} Imagine dengan 7 pria tampan. Baper tidak ya~ (still not completed yet, will be 100++ chapters ahead) -teshall ¤start from: 03 Jan 2018