Wonho | Why? {pt.3}

1K 102 8
                                    

(YOU POV)

Matahari menyinari kelopak mataku, karena risih aku pun menyerah untuk terbangun dari tidur melelahkanku.

Perlahan kubuka kelopak mataku, terasa lengket dan sakit, membutuhkan waktu yang lama untuk membuat kedua mataku benar-benar terbuka.

Aku terbangun dan mengambil alih posisi berdiri menuju wastafel untuk mencuci wajah.

"Huh, yang benar saja, ini bengkak dan sembap. Apa aku menangis begitu lama? Kurasa tidak!"

Aku berbicara sendiri sambil mencuci wajahku dengan air mengalir. Tiba-tiba aku mencium aroma yang sangat sedap, seperti teokkbokki, kimchi, dan bibimbap.

Aku tahu semua aroma ini, karena ketiganya adalah menu favoritku. Eomma pasti membuatkannya untukku.

Aku menghapiri dapur, melihat ibuku sedang memasak bibimbap, aku menghampirinya.

"Eomma tidak keluar kota?"

"Eomma ingin bersamamu sekarang. Eomma rindu padamu, (YN)"

Aku tersenyum dan memeluk ibuku bangga.

"Lihatlah ada apa dengan matamu, serta apa maksudnya tissue berserakan diseluruh tempat, hmm?"

Aku terdiam serta menundukkan kepala, aku bingung harus beralasan seperti apa.

"Aku... Aku..."

"Kau ada masalah dengan Wonho?"
Perkataan eomma berhasil membuatku terkejut memperbesar bola mataku, aku benar-benar terkejut.

Bagaimana bisa dia tahu soal ini.

"Iya bu" Jawabku singkat.

"Karena Minhyuk?" aku menggeleng cepat. "Baiklah, ceritakan pada eomma, arraseo?"

"Aku akan ceritakan saat sarapan nanti"

Drrt Drrt

Kuraih handphoneku dan melihat sang penelfon. Tertulis disana "my rabbit wonho♡" aku mematikannya dan menekan power off di handphoneku.

***

Setelah sarapan pagiku yang terbilang jarang dilakukan dengan ibuku, aku merasa sangat rindu akan kejadian tadi.

Mulai dengan berbagi ceritaku, aku terpaksa melakukannya eomma sangat memaksaku tadi. Dan aku mendapat pencerahan darinya.

Kali ini, aku sampai di Incheon Airport untuk mengantar ibuku kembali ke Tokyo. Karena appa masih berada disana. Aku akan kembali sendiri seperti biasa.

"Lakukan apa yang sudah ibu perintahkan, ya? Wonho pasti tidak akan berhenti mencintaimu begitu saja. Ohya, jangan lupa jaga kesehatanmu, buatlah nilaimu stabil dengan nilai yang memuaskan, eomma sangat bangga padamu" ucap ibu sambil mengecup lembut pipiku.

Aku mengangguk mengiyakan dan aku mulai merasakan mataku meneteskan air mata, isakanku sedikit terdengar.

Aku sangat jarang bertemu dengan ibuku, aku sangat menyayanginya, tapi pekerjaannya membuatku semakin jauh darinya. Aku harus mengerti akan kondisi ini.

Aku merasa sangat berterimakasih kepada Tuhan, disaat masalah seperti ini eomma datang padaku.

Tak lama, punggung eomma menjauh meninggalkanku ketika mendengar pernyataan bahwa pesawatnya sudah landing.

Seketika eomma membalikkan tubuhnya, tersenyum padaku dan melambaikan tangannya.

Aku membalasnya dengan gerakan yang sama, setelah ia kembali menegakkan badannya dan kembali berjalan, aku menghilangkan senyumanku dan menyeka pelan airmataku.

MONSTA X IMAGINESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang