Setelah beberapa hari lalu dimana kejadian Dira melihat Devano duduk bersama dengan adik dari sahabatnya yang sudah meninggal. Kini, Dira terlihat semakin tak bersemangat. Ia bahkan bekerja dengan fikiran yang entah kemana.
Sudah beberapa kali ia terkena teguran dari Cindy. Tapi tetap saja, Dira masih melayang pada fikirannya yang berkelana entah kemana. Dan yang hanya Cindy bisa lakukan hanyalah diam dan membuang nafasnya dengan panjang, melihat kelakuan sahabatnya yang selalu murung hanya karena seorang pria, yang bahkan tidak mencintai dirinya sama sekali.
Saat mereka tengah bersih-bersih, tiba-tiba saja pintu Cafe berbunyi. Lantas mereka menoleh dan mendapati Jason tengah berjalan santai mendekati mereka.
"Hey Girls. What's up?" tanyanya sambil terduduk disalah satu kursi.
Perlu kalian ketahui, jika Jason adalah pelanggan Cafe tersebut, yang selalu datang hanya untuk memesan kopi dan menumpang wifi untuk ia pakai mengedit video-video konten Youtubenya. Jason adalah seorang pria berkebangsaan Amerika Serikat, yang terlahir di New York, dan pindah ke Indonesia karena kedua orangtuanya yang dipindahtugaskan.
Usianya dengan Dira dan Cindy hanya berbeda 2 tahun diatas mereka. Dan perlu kalian ketahui juga kalau Jason memiliki wajah yang sangat tampan dan modis. Sejak pertama kali ia bertemu dengan Dira, entah kenapa ia sering memperhatikan gadis itu. Sampai-sampai ia sedikit modus padanya. Tapi Dira hanya meresponnya dengan santai, tak terlalu difikirkan.
"Hai Jason. Apa kabar?" dan hanya Cindy yang menjawab sapaan Jason. Sedangkan Dira tetap bersih-bersih dengan tatapan kosongnya.
"Kabar aku baik. Kamu?"
"Me too. So, what the theme of your video now?"
Jason tersenyum sambil terus mengutak-atik Macbook Airnya. "Kali ini, aku buat video tentang Ciri-Ciri Sifat Orang Indonesia Yang Belum Diketahui. Menarik, kan?" tanyanya dengan logat bulenya.
Cindy mengangguk, "Iya, bagus. Yasudah, lanjutkan. Aku buatkan kopi putih, ya?" Jasonpun ikut mengangguk. "Thankyou."
Tidak lama kemudian, Cindy kembali dengan membawa secangkir kopi panas, dan menaruhnya di meja Jason. Lalu kembali membersihkan lantai bersama dengan Dira.
Setelah semua beres, lantas mereka mulai berjaga di bagian kasir. Sembari menunggu pembeli datang, mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing. Sejak tadi, Dira terus saja diam. Tidak berbicara sedikitpun. Sekalinya bicara hanya untuk yang penting-penting saja.
Keadaan hening yang cukup menyiksa batin Cindy, membuat ia akhirnya mengakhiri situasi tersebut. "Ra. Lo kenapa sih? Lo masih mikirin si cowok yang nggak peka itu? Udahlah, Ra. Move on! Masih banyak cowok diluaran sana yang emang pantes buat lo. Contohnya Jason. Dia suka sama lo, Ra. Dia punya perasaan lebih sama lo. Masa sih lo nggak peka sama sikap Jason ke elo? Kalo lo nggak peka juga, sama aja kaya si Devano!" ucap Cindy kesal dengan suara pelan. Karena ia tidak mau percakapannya dengan Dira terdengar oleh Jason yang masih sibuk berkutat dengan laptopnya.
Dira menoleh dan membuang nafasnya dengan berat. "Bukan gitu, Sin. Tapi ya lo tau lah, kalau soal perasaan udah beda lagi urusannya. Susah. Gue udah mencoba buat move on tapi ya gimana? Tetep nggak ilang-ilang." jawabnya lesu
Cindy berdecak, "Emang sih susah, tapi lama kelamaan juga lo bisa kok. Asal lo ada keinginan buat move on. Ra, just open your eyes. Devano sama sekali nggak suka sama lo. Padahal dia udah tau, kalau lo suka sama dia. Bahkan jatuh cinta sama dia. Tapi apa reaksinya? Malah nyakitin lo terus, kan? Itu artinya, dia nggak punya rasa apa-apa sama lo. Dia nggak bales perasaan lo. Dia mau lo ngejauh dari hidupnya." Dira kemudian terdiam sejenak. Ia mencerna setiap perkataan yang keluar dari mulut Cindy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [TAMAT]
Novela JuvenilBerawal dari kedatangan tamu spesial yang tidak lain dan tidak bukan adalah teman dekat sang Ayah, yang mengharuskannya menampung seorang anak remaja perempuan yang beranjak dewasa yang seumuran dengannya di Rumahnya. Pasalnya teman dari Ayahnya itu...