1.Bagaikan Bunga Mati Tanpa Alasan

29.6K 422 6
                                    

Jam di dinding menunjukan Pukul 12 malam. Seorang gadis mondar mandir di ruang tamu dengan menampakan wajah gelisahnya, dia menunggu seseorang yang dari jam 10 malam tadi tidak kunjung datang. Gadis yang sedang khawatir itu bernama Astela Archi.

Astela adalah gadis yang mempunyai tubuh langsing dan kulit yang putih layaknya keturunan orang barat, wajahnya oval dan hidung kecil yang mancung, rambut hitam yang sepanjang bahu,tingginya 160cm. Astela mempunyai paras yang cantik jelita seperti primadona sekolah.

"Dia kemana? Sudah larut malam begini tidak pulang pulang? Apa terjadi sesuatu ya?" ucapnya gelisah

Astel sedang menunggu seseorang. Lebih tepatnya adalah adiknya yang bernama Richoardo Archi. Seharusnya adiknya itu Sudah Pulang sejak jam 10 malam tadi. Tapi ini sudah terlalu malam,dia tau adiknya tidak akan keluyuran malam malam tanpa alasan dia sangat mengkhawatirkannya. Dia duduk dengan tangan yang terus mengepal dan mata yang sudah memerah akibat rasa kantuknya yang tidak bisa dia bendung tapi dia memilih untuk tetap terjaga menunggu Adiknya pulang.
.
.
Kriiiiettt...
.
.
Suara pintu terbuka menampakan lelaki bertubuh tinggi atletis dengan otot tangan yang sudah terbentuk. Lelaki itu terlihat sedikit kacau dengan seragam yang nampak berantakan. Dia lelaki yang ditunggu Astela.

Astela yang mendengar suara pintu terbuka langsung berjalan menghampiri asal suara itu. "ya ampun richo? Abis kemana aja kamu sampe pulang larut malam begini!" omel astela melihat adiknya pulang larut malam.

"kamu itu yaa... " katanya sambil mendekat tapi tiba tiba dia berhenti lalu membelalakan matanya.

"Richo! Abis dari mana kamu!Bau alkohol begini! Rokok juga!" astela menutup hidungnya dan bertanya dengan nada yang tinggi. Tapi yang diajak bicara malah diam membuat Astel geram karena pertanyaannya tidak kunjung dijawab oleh adiknya itu.

"dari Clubbing kak" Jawab richo santai.

"Apa! Kamu itu masih dibawah umur! Masih sekolah kenapa malah main ketempat gabaik kaya gitu!" Astela sungguh tidak menyangka jawaban yang diberikan adiknya itu. Rasa marah dan kecewa melihat adiknya yang dia bangga banggakan malah seperti ini.

"Kak aku cape, Pengen tidur kakak jangan ngomel mulu" Richo melengos melewati kakaknya menuju ke kamarnya

''Jangan berani masuk kekamar! Sebelum kakak memperbolehkannya!!'' Nampak sekilas tetesan bening menetes di area pipi Astel. Tapi terhapus dengan cepat karena Astel tidak ingin cengeng dia harus tegas kepada adiknya.

''Kamu harusnya tau kalo kakak menyekolahkan kamu untuk jadi orang yang berprestasi dan menjadi orang yang sukses menggapai cita cita kamu! Bukannya malah ke Clubbing umur kamu masih dibawah umur! Tolong ringankan beban kakak Richo,kakak disini sebagai wali kamu! Dan sebagai kepala keluarga!" Astela marah tetapi kepalanya tertunduk dia marah dicampur kecewa melihat adiknya malah seperti ini. Sedangkan adiknya, Richo malah melihatnya sambil menyunggingkan senyumnya lalu berkata.

"Kalo udah cape jadi kepala keluarga mending gantian aja,aku aja yang jadi kepala keluarganya. Dan kakak jadi istri aku gimana kak?" Disaat seperti ini candaan malah terlontar dari mulut richo.

Mata astel melotot marah dan kepalanya terangkat menatap tajam kearah adiknya. Itu merupakan perkataan kurang ajar dari adiknya Astel semakin marah tangannya terangkat melayang ingin menampar  pipi Richo tapi Richo dengan sigap dapat mencegahnya dengan mudah.

"Kakak ini kenapa? Aku adik kamu lho kak. Kok malah mau nampar. Lagian usulanku bagus kan. Kakak tuh pantesnya jadi istri aku aja kak gimana?" sunggingan senyum penuh nada meremehkan dari Richo untuk Astela

"KAMU KURANG AJAR YAH. AYAH SAMA MAMA TUH GAPERNAH DIDIK KAMU KAYA GINI! KAMU SALAH MAKAN APA HAH?" Astela marah sekali, dia menggerakan tanganya agar terlepas dari genggaman Richo.

StepBrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang