22.Rencana

2.6K 68 2
                                    

Diruang kantor terdapat seseorang yang sedang fokus membaca berkas dan memeriksanya.

Lalu dengan cekatan mengetik dan menandatangi berkas itu.

Hari semakin panas tapi cuaca di dalam ruangan tetap saja sejuk, karena ac yang terus menyala.

"hah, kapan pekerjaan ini selesai. Saya ingin cepat-cepat pulang"

Tiba tiba pintu terbuka menampakan wajah sumringah orang yang baru saja membukanya.

"ah, permisi tuan bayu, saya kesini untuk melaporkan projeck yang kita kerjakan satu bulan yang lalu, saya ingin melaporkan bahwa... " ucapan itu terpotong oleh seseorang yang sedang diajak bicara

"van, sudah saya bilang jangan terlalu formal begitu, sudahlah bicaramu sambil duduk saja"

"ah haha, bay kamu tau saja, aku hanya ingin bersikap sopan sedikit" ucapnya sambil tertawa ringan lalu berjalan mendekati kursi yang berada di depan meja kerja bayu.

"sudahlah"

"baiklah, aku akan melanjutkan lapora.... " terpotong lagi oleh suara khas bayu

"saya ingin meminta pendapatmu" tiba tiba raut wajahnya sedih bercampur gelisah

"ah, iya apa?" melihat wajah bayu yang tak biasa, ervan pun merasa ada masalah yang sedang dihadapi oleh sahabatnya itu

"saya telah berbuat salah pada my angel" suara bayu melemah, kedua tangannya mengusap kasar wajahnya.

"maksudmu apa?" tanya ervan terheran heran. Karena setau ervan tak ada masalah apapun dengan sahabatnya itu.

"saya telah memberi ini pada my angel van... " bayu mengeluarkan sebuah botol obat dari saku tuxedonya.

"obat apa ini bay?" tanya ervan terheran heran.

"ini obat yang saya dapat dari dokter kenalan saya. Katanya ini bisa menghilangkan ingatan seseorang bay."

Ervan yang mendengar alasan bayu tersebut merasa janggal. Kenapa dia membeli obat tersebut? Terlebih untuk astela?

"u..untuk apa? Kenapa kau ingin menghilangkan ingatan astel? Kau tau apa dampak yang akan terjadi kepada orang yg meminum obat tersebut?"

"saya tau, tapi ini untuk kebaikan my angel van"

Alasan yang dikatakan bayu sangat tak masuk akal.

"kebaikan apanya?kau tau jika kau memaksakan obat itu ke astel,dia akan jadi gilla...gilla bay!!"

Ervan terlihat marah, gusar dan gelisah. Perasaan yg bercampur itu seakan membuatnya menjaadi naik pitam.

"saya tau. Itulah yg membuat saya ingin meminta pendapatmu van. Saya ingin membawa astel ke dunia yg hanya kita berdua yg tau. Hanya Saya dan dia"

Ervan menyernyit, apa yg akan bayu lakukan ervan merasa tak setuju. Ervan merasa bayu sudah keterlaluan.

"jangan bilang kau masih menganggap astel adalah fela?"

Ervan hanya menerka nerka. Dia akan memastikanya

"ya, astel adalah fela yg lupa ingatan van"

Benar, bayu sudah gila. Dia menganggap astel adalah fela.

"kau tau. Aku tak setuju dengan pendapatmu. Astel ya tetaplah astel. Dia bukan fela bay"

Setelah mengatakan itu ervan berdiri dan berpamitan meninggalkan ruangan bayu.

❄❄❄❄❄❄❄❄

"Astell....astell..... Astelll"

Racauan itu keluar dari mulut richo, richo sedang bermimpi buruk. Dia memimpikan astel. Richo sangat rindu dengan astel.

"sial. Mimpi..ternyata hanya mimpi.....astell kembalilahh aku merindukanmu"

Tak berapa lamapun ponsel richo berbunyi.

Ada nomor tak dikenal yang menelponnya.

"hallo?" richo menganggkat telfon tersebut.

"aku ada didepan rumahmu. Bukalah. Ada yg ingin aku sampaikan ini tentang astel"

Degg...

Hatinya bergetar, tak berpikir panjang diapun segera menuju ke depan pintu, lalu membukanya.

Setelah itu dia melihat orang yg berdiri dengan tegas,berpakaian formal. Richo kenal dengannya dia adalah...

"Kau Pak Ervan kan?"

Ervan mengangguk "apa aku tak dipersilahkan masuk?"

Richo pun mempersilahkan ervan masuk.

Setelah itu duduk dan muka ervan sangat serius.

"apa yang kau ingin katakan tentang astel pak?"

"kau harus menyelamatkannya.dia dalam bahaya"

"maksudmu apa?"

"bayu, adalah sahabatku.bayu adalah kakak kandung astel. Astel adalah adik bayu yang lupa ingatan namanya...."

"fela," richo menjedanya.

"aku tau, tapi sulit untuk menemukan astel pak. Aku sudah hampir menyerah. Bayu menyembunyikan fela entah dimana"

"bagaimana jika aku membantumu richo?"

"apa alasan anda berpihak padaku"

"karena aku ingin bayu bisa jadi normal. Dia sudah gila"

"apa rencanamu pak"

Setelah itu ervan mengatakan rencananya.

Dalam hati richo "sabar ka, aku akan menyelamatkanmu apapun caranya"






Maap banget ya aku gabisa nepatin janji huhu 😭lagi buntu. Doain aja biar idenya tertuang ya gaes 😭🙏

Vott+coment ya 💕💕💋

StepBrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang