21. ARSEN SI PENGGANGGU PEKERJAAN

37.8K 1.6K 3
                                    

''Ada apa lagi sih Sen?''. Tanya Aline malas setelah sampai diruangan Arsen.

Arsen menyeringai jahil dan mendekatkan dirinya ke arah Aline. ''Ingin menciummu''. Goda Arsen. Aline memutar matanya malas.

''Aku banyak pekerjaan Arsen''. Ucap Aline masih mencoba sabar.

Dengan cepat Arsen mencium bibir ranum Aline. Aline terlonjak kaget mendapatkan serangan tiba-tiba dari Arsen. Tanpa sadar lagi-lagi Aline mengalungkan tangannya pada leher suaminya. Tak lupa Aline membalas ciuman Arsen dengan penuh nafsu. Semakin lama ciuman merekapun semakin panas. Arsen mulai memainkan tangannya keseluruh tubuh istrinya, begitupun dengan Aline yang melakukan hal sama pada suaminya. Beberapa menit kemudia mereka melepas ciuman mereka dan mengatur nafas mereka masing-masing.

''Aku harus kembali bekerja''. Aline merapikan bajunya.

''Kamu sudah mendapat apa yang kamu mau bukan? Sekarang kembali bekerja Tuan Arsen''. Aline berjalan kearah pintu dan berbalik pada Arsen.

''Oh ya, jangan lupa rapikan baju dan rambutmu. Maaf sudah membuatmu kacau''. Aline tersenyum jahil lalu pergi meninggalkan Arsen diruangannya.

Arsen tersenyum menginggat ciuman panas mereka beberapa menit lalu. Dengan bahagia Arsen menuju pintu rahasia terletak dibalik lemari yang ada didalam ruangannya. Pintu rahasia itu penghubung antara ruang kerja dengan kamar pribadi mewah dan lengkap layaknya hotel bintang lima miliknya yang sama sekali orang tak mengetahui kecuali Ando orang kepercayaannya. Arsen masuk kedalam kamar pribadinya lalu merapikan kembali pakaiannya.

***

Aline tersenyum saat keluar dari ruangan Arsen. Tesa menatap Aline dengan tatapan tak suka. Namun Aline acuh dengan tatapan Tesa yang menurutnya tak penting. Dengan perasaan berbunga-bunga, Aline kembali pada layar monitornya dengan senyum mengembang. Maya mengeryit binggung menatap Aline yang sedari tadi senyum-senyum tak jelas.

''Aline? Apakah kau sehat?''. Tanya Maya lirih.

Aline menoleh pada Maya. ''Aku sehat May. Sudah lanjut berkerja, setelah ini istirahat makan siang''. Jawab Aline masih dengan senyum misteriusnya.

Maya memanyunkan bibirnya dan tidak bertanya lagi pada rekan kerjanya itu. Sebenarnya Maya sangat ingin bertanya mengapa Aline tersenyum terus menerus setelah kembali dari ruangan sang big bos.

***

Tesa mengetuk pintu ruangan Arsen. Setelah dipersilahkan masuk Tesa segera masuk kedalam ruangan Arsen. Arsen menatap Tesa sekilas lalu kembali berkutat dengan berkas-berkasnya.

''Ada keperluan apa?''. Tanya Arsen malas.

''Saya ingin menyampaikan bahwa hari ini ada meeting dengan investor dari Jepang Tuan''. Jawab Tesa dengan sensual agar Arsen tergoda padanya.

Arsen sama sekali tak menatap ataupun tergoda pada Tesa. Pria itu terus saja membolak balikkan berkas-berkasnya untuk rapat bersama investor Jepang. Baginya berkas-berkasnyalah yang lebih penting daripada godaan Tesa yang setiap hari memancing gairahnya.

''Baiklah kau bisa pergi sekarang. Saya akan makan siang terlebih dahulu''. Usir Arsen dengan nada dingin.

Sebenarnya Arsen tau jika Tesa menyukainya. Namun ia hanya diam dan tak pernah menanggapi godaan-godaan yang Tesa tunjukkan padanya. Tesa selalu mencari-cari perhatian darinya, tapi Arsen sama sekali tak menanggapinya.
Dengan perasaan kesal Tesa pun pergi meninggalkan ruangan Arsen. Arsen merasa risih jika Tesa selalu bertingkah seperti itu. Entah mengapa tiba-tiba ia kembali teringat pada Istrinya. Ia menutup laptop dan membereskan berkas-berkas dan pergi meninggalkan ruangannya.

DESTINY OF LIFE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang