Marvel terkejut mendengar kabar bahwa Merysa mengalami kecelakaan. Dengan segera ia menuju rumah sakit dimana Merysa dirawat.
‘’Aku ada dimana?’’.
‘’Merysa kau sudah sadar’’. Ucap Marvel lega.
‘’Aku bukan Merysa. Namaku Aline’’.
Perkataan itu mampu membuat Marvel menegang. Merysa telah mengginggat semua. Menginggat siapa dirinya yang sebenarnya. Marvel bahagia melihat Merysa telah sembuh dari ingatannya. Ada rasa sedih dan senang. Ia senang karena Merysa telah sembuh dan sedih karena harus berpisah dengan Merysa yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri. Selama hampir lima tahun ia hidup berdua dengan Merysa. Merysa sudah seperti adik baginya. Ia merasa terhibur dengan keberadaan Merysa dalam kehidupannya.
‘’Kau sudah menginggatnya?’’. Tanya Marvel meyakinkan. ‘’Apa kau tidak mengenalku?’’.
Aline diam menatap Marvel. ‘’Aku tidak mengenalmu. Kamu siapa?’’.
‘’Kau benar-benar melupakanku?’’. Tanya Marvel dengan sedih.
Aline merentangkan tangannya. ‘’Peluk aku Marvel’’. Marvel menatap Aline dengan terkejut lalu dengan segera Marvel memeluk Aline.
‘’Walaupun kamu jelek dan selalu membuatku kesal. Aku akan selalu mengginggatmu Marvel. Aku sudah menginggat semua. Menginggat siapa diriku dan siapa suamiku’’.
Aline mengurai pelukannya.‘’Mengapa kamu menyembunyikan semua dariku bodoh. Kamu tidak menceritakan yang sebenarnya padaku. Aku kecelakan seperti ini karenamu’’.
‘’Mengapa karenaku?’’. Tanya Marvel binggung.
‘’Karena setelah mendengar pembicaraanmu dengan suamiku, aku marah denganmu lalu aku mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, alhasil kepalaku harus terlilit perban. Tapi tak apa karena kecelakaan itu membuatku menginggat semuanya’’. Aline tersenyum senang pada Marvel. Begitupun juga Marvel yang juga ikut senang dengan kesembuhan Aline.
‘’Marvel aku lupa jika hari ini Key berulang tahun’’. Aline menginggat jika hari ini Key tengah ulang tahun. Ia melihat Jam yang sudah menunjukan pukul tuju malam. ‘’Aku belum membeli kado untuknya Marvel’’. Ucapnya panik.
‘’Tenanglah Merysa. Ah maksudku Aline. Aku sudah menyiapkan kado untuk Key’’.
Aline tersenyum. ‘’Terima kasih Marvel’’. Marvel tersenyum pada Aline.
‘Key adalah putrimu Aline. Memang seharusnya kau datang diacara ulang tahun putrimu’.
***
Key duduk dengan menopang dagunya. Ia kesal dengan Marvel dan Merysa yang tak kunjung datang. Jihan menghampiri Key dengan membawa kado.‘’Selamat ulang tahun kesayangan Mama’’. Ucap Jihan riang namun Key hanya menatapnya sekilas masih dengan menopang dagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF LIFE (REVISI)
Romance#Book - 2 Berbagai macam godaan pasti akan datang untuk menggoyahkan suatu hubungan, namun janji untuk saling setia tak lagi dapat menjadi penguat agar bertahan lebih lama. Memperjuangkan sebuah cinta terkadang bukan menjadi hal yang mudah untuk dil...