"Selamat atas pernikahanmu Marvel, Jihan"."Terimakasih Aline Arsen". Jawab Marvel dan Jihan bersamaan.
Kini giliran Carel memberikan ucapan selamat pada Marvel dan juga Jihan. Carel yang berada di Rusia melanjutkan pendidikannya menyempatkan waktu untuk datang dan meminta maaf pada Jihan karena pernah mencaci wanita itu.
Kini semua keluarga sangat akur setelah kembalinya Aline dalam kehidupan mereka.Setelah memberi ucapan selamat pada Marvel dan Jihan, Arsen mengajak Aline untuk duduk disalah satu kursi yang disediakan disana. Arsen tidak ingin Aline kelelahan karena Aline baru saja sakit karena kelelahan menjaga kedua buah hatinya.
Keyna tak ikut ke acara itu karena Nalea dan Bryan anak Reyna dan Farel berada di mansion milik Arsen untuk berlibur sekaligus ingin menjaga Azka.
"Baru saja berjalan beberapa langkah, sudah membuatku lelah Dad". Keluh Aline pada suaminya.
"Aku sudah melarangmu untuk tidak ikut Mom, tapi kepala batumu itu sulit untuk dileburkan". Ucap Arsen kesal dan hanya mendapat tatapan tajam dari Aline.
"Lebih baik kita pulang sekarang, kasihan Azka dirumah pasti sudah diganggu oleh kakak kakaknya. Kasihan juga Mira pasti kewalahan menjaga mereka". Ajak Arsen pada istrinya. Aline mengangguk lalu berdiri dari duduknya dibantu oleh Arsen.
Sebelum meninggalkan tempat acara, mereka berpamitan pada Marvel dan juga Jihan.
***
1 tahun kemudianJihan sangat bahagia saat mengetahui jika dirinya tengah mengandung. Ia dan Marvel sangat menunggu kehadiran buah hati di tengah-tengah mereka. Jihan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan normal untuk memberikan kabar bahagia itu pada suaminya yang berada dikantor.
Tiba-tiba mobil yang dikemudikan Jihan bertabrakan dengan mobil yang berlawanan arah dengannya. Sebelum kesadarannya menghilang, ia melihat darah segar mengalir di pahanya. Semua orang segera menolong korban yang tengah kecelakaan itu dan segera membawanya ke rumah sakit agar mendapatkan pertolongan.
Disisi lain Marvel dan Arsen usai melakukan meeting. Mereka berdua berada di ruangan milik Marvel.
"Bagaimana dengan jagoan kecilmu? Apa dia sehat? ". Tanya Marvel membuka percakapan dengan Arsen yang tengah duduk bersamanya sambil menyesap kopi mereka masing-masing.
"Azka baik-baik saja, hanya Key yang sedikit nakal".
"Nakal kenapa? ".
Arsen menyandarkan punggungnya disandaran sofa. "Dia selalu menggigit kaki adiknya. Dia bilang bahwa kaki adiknya seperti biskuit dan dia gemas ingin menggigitnya". Arsen mulai berkeluh kesah pada Marvel.
Sesekali Marvel tertawa mendengar kenakalan Key dan betapa kewalahannya Arsen dan Aline saat menjaga anak-anakya. Namun bagi mereka itu sebuah momen yang sangat indah.
Marvel membayangkan jika nanti ia menjadi seorang Ayah, betapa repotnya ia dan Jihan saat menjagannya nanti.Ponsel Marvel berdering, ia segera mengangkat panggilan itu.
"Iya benar saya Marvel Morgan".
"....".
"APA!! Baiklah saya akan segera kerumah sakit".
Dengan cepat Marvel berdiri melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya. Arsen mengikuti Marvel yang berjalan begitu tergesa-gesa.
"Sebenarnya ada Apa Marvel? ". Tanya Arsen masih mengikuti Marvel yang berjalan tergesa-gesa dengan wajah tegang.
"Jihan kecelakaan". Ucap Marvel terus berjalan menuju mobilnya.
Arsen terkejut mendengar ucapan Marvel, ia segera mengambil alih kemudi karena Arsen tau pikiran Marvel saat ini sedang kalut, daripada Marvel celaka lebih baik ia menjadi sopir Marvel kali ini saja.
Sesampainya dirumah sakit, Marvel segera menuju dimana sang istri sedang ditangani oleh dokter. Marvel terus mondar mandir menunggu kabar istrinya. Arsen mencoba untuk mengajak Marvel duduk terlebih dahulu namun pria itu malah menatap Arsen tajam.
Dokter yang menangani Jihan keluar dari ruangan. Marvel dan Arsen segera menghampiri dokter itu untuk mengetahui keadaan Jihan saat ini.
"Bagaimana keadaan istri saya dok? ". Tanya Marvel dengan wajah khawatir. Dokter itu menatap Marvel dan Arsen sendu.
"Maaf Tuan. Kami tidak dapat menyelamatkan Nyonya Jihan dan juga janinnya". Pernyataan Dokter itu mampu menohok hati Marvel seketika.
Janin?. Marvel menggelengkan kepalannya tak percaya dengan ucapan dokter itu. Istrinya dan juga calon anaknya telah pergi. Marvel masuk kedalam ruangan dimana Jihan terbaring kaku disana. Pria itu menangis meraung-raung mencoba membangunkan istrinya. Namun Jihan tetap memejamkan matanya tak merespon Marvel. Pupus sudah harapan Marvel hidup bahagia bersama Jihan dan juga calon anaknya.
Arsen meneteskan air matanya. Bagaimanapun Jihan pernah mengisi hatinya, wanita itu juha pernah ia cintai. Dulu Arsen pernah berada diposisi Marvel. Menangisi orang yang ia cintai terbaring kaku tak bernyawa. Walaupun dulu itu nyatanya bukan Jihan ataupun Aline tapi rasa sakit saat ditinggal pergi oleh orang yang dicintai sangatlah sakit. Kini Arsen benar-benar melihat Jihan terbaring tak bernyawa.
***
Dua tahun telah berlalu. Dan Marvel sama sekali tidak bisa melupakan Jihan. Ia pergi ke Italy untuk melaksanakan meeting disana. Setelah selesai dengan meetingnya, Marvel pergi ke sebuah bar dan mulai minum-minum. Marvel berjalan menyusuri trotoar dengan sempoyongan karena ia mabuk. Tanpa sadar Marvel menabrak seorang gadis yang baru saja membeli makan malam. Marvel masih bisa melihat wajah gadis itu. Dan setelah itu Marvel kehilangan kesadarannya, dengan cepat gadis itu membantu Marvel dan membawanya ke hotel.
Part selanjutnya ada di squel
About Love
Sinopsis:
Sesuatu yang terjadi di dalam hidup manusia memang sudah ditakdirkan. Namun terkadang menerima takdir itu menyakitkan.
Hidup itu penuh misteri, terkadang bahagia dan terkadang menyedihkan.
Namun Tuhan selalu mempunyai kejutan yang indah pada akhirnya.Seperti yang dialami seorang gadis cantik bernama Claw Laverne Morgan.
Gadis yang selalu mendapatkan siksaan dari seorang billionaire sekaligus ketua mafia berhati dingin dan kejam seperti Rave Jefferson Wesley.Tak ada kata bahagia dalam kehidupan Claw, yang ada hanyalah luka dan air mata.
Namun seiring berjalannya waktu, seorang Rave Jefferson Wesley mulai jatuh hati pada gadis cantik itu.
Claw Laverne Morgan mampu mengubah rasa benci pada diri Rave menjadi rasa cinta.Akankah Rave menjadikan Claw ratu dalam hidupnya?
Atau tetap menjadikan Claw sebagai tawanannya untuk disiksa?Claw Laverne Morgan
"Tuhan, jika ini semua adalah mimpi maka aku mohon jangan membangunkanku dari mimpi indah ini dan kembali pada kenyataan pahitku."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF LIFE (REVISI)
Romance#Book - 2 Berbagai macam godaan pasti akan datang untuk menggoyahkan suatu hubungan, namun janji untuk saling setia tak lagi dapat menjadi penguat agar bertahan lebih lama. Memperjuangkan sebuah cinta terkadang bukan menjadi hal yang mudah untuk dil...