Key keluar dari sekolah dengan senyum cerianya. Disana sudah ada Jihan yang menjemput Key. Jihan tersenyum manis pada Key. Saat melihat Jihan, Key segera berlari dan berhambur memeluk Jihan.
‘’Key senang Tante menjemput Key’’. Ucap Key dalam pelukan Jihan.
Jihan mengurai pelukannya lalu mencium pipi bulat Key. ‘’Mulai sekarang panggil Tante dengan sebutan Mommy ya?’’.
Key menatap Jihan seperti sedang berfikir. ‘’Maaf Tante, Key tidak bisa. Mommy Key hanya satu yaitu Mommy Aline’’. Key melihat Jihan yang tersenyum sedih.
‘’Tetapi Key masih bisa memanggil Tante dengan sebutan Mama’’. Key tersenyum manis lalu Jihan juga ikut tersenyum dan memeluk Key.
‘’Terimakasih Keyna’’.
Tak lama kemudian mobil Arsen berhenti tak jauh dari mereka. Arsen keluar dari mobilnya dan mendapati Jihan yang sudah berada disana bersama putrinya. Sebenarnya Arsen sangat risih dengan kehadira Jihan dalam hidupnya dan juga putrinya. Arsen takut jika Jihan meracuni pikiran Key untuk menikah dengannya dan membenci Aline.
‘’Keyna, kita pulang sekarang sayang’’. Ucap Arsen.
Key menyadari kehadiran Ayahnya lalu memeluk Arsen sebentar. ‘’Oke Daddy’’.
Key menarik tangan Jihan. ‘’Ayo Mama’’.
Arsen terkejut mendengar ucapan Key. Key memanggil Jihan dengan sebutan Mama. Arsen menatap Jihan dengan tajam. Key masuk dalam mobil terlebh dahulu. Saat Jihan ingin masuk mobil, Arsen mencekal pergelangan tangan Jihan.
‘’Mengapa Key memanggilmu Mama? Kau sudah meracuni pikiran putriku dengan ucapan ularmu itu!!’’. Desis Arsen.
Jihan meringis kesakitan. ‘’Aku hanya ingin Key merasakan bagaimana mempunyai seorang Ibu’’.
‘’Itu tidak perlu Nona Jihan Bramantyo, karena Ibu Key masih hidup’’. Ucap Arsen dengan yakin.
Jihan terkejut dengan ucapan Arsen. ‘’Apa kamu yakin Arsen?’’. Tanyannya ragu.
‘’Aku sangat yakin’’. Arsen melepas pergelangan tangan Jihan lalu masuk kedalam mobil diikuti Jihan yang masih bergelut dengan pemikirannya.
***
Sesampainya di mansion, Key menggandeng tangan Jihan untuk masuk kedalam mansion. Carel geram melihat Jihan yang selalu datang ke mansion sang kakak dan mengganggu kehidupan kakaknya kembali dengan mendekati Key. Berbeda dengan Naura, Naura sangat senang melihat kedekatan Key dengan Jihan.
‘’Mama aku ingin makan Spageti’’. Rengek Key manja pada Jihan.
Mata Carel melebar mendengar ucapan keponakannya. Carel menatap kakaknya meminta penjelasan. Arsen hanya mengangkat bahunya acuh.
‘’Key mengapa memanggil Tante Jihan dengan sebutan Mama?’’. Tanya Carel yang sudah risih.
‘’Tak apa Tante Ca, Key sekarang mempunyai dua Ibu. Mommy Aline dan Mama Jihan’’. Ucap Key dengan bahagia. Namun berbeda dengan Carel dan Arsen sama sekali tidak setuju jika Key memanggil Jihan dengan sebutan Mama.
Naura bahagia melihat kedekatan Key dan Jihan. Dalam pikiran Naura, tinggal bagaimana cara meluluhkan hati putranya untuk bersedia menikah dengan Jihan.
‘’Kak, Carel tidak suka jika wanita ular itu mengganti posisi kak Aline dalam kehidupan kakak dan Key. Jika sampai kakak menikah dengan wanita itu, jangan harap kakak bertemu denganku. Aku akan pergi dari rumah’’. Arsen menatap adiknya lalu mencubit hidung Carel.
‘’Jangan coba-coba untuk pergi. Hanya kau yang dapat mengerti perasaan kakak. Kakak janji tidak akan menikah dengannya, karena kakak yakin jika Mommy Key masih hidup’’. Ucap Arsen dengan yakin.
Carel terkejut dengan ucapan kakaknya. ‘’Jangan gila’’.
‘’Kakak akan membuktikannya suatu saat nanti’’. Arsen berucap acuh lalu meninggalkan adiknya yang masih mencerna perkataan kakaknya.
***
Disalah satu pusat perbelanjaan. Lana dan temannya sedang mengadakan pertemuan sosialitanya disebuah cafe dalam Mall di Los Angles. Ia bercanda gurau dengan teman-temannya. Empat tahun berlalu namun Lana masih merasa sedih dan bersalah pada putrinya yang telah pergi. Didalam tawanya, Lana merasa sangat sedih dan kehilangan. Tak sengaja mata Lana menangkap sosok wanita dari kaca cafe dalam mall. Ia tiba-tiba beranjak dari duduknya keluar dari cafe dan mengejar orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF LIFE (REVISI)
Dragoste#Book - 2 Berbagai macam godaan pasti akan datang untuk menggoyahkan suatu hubungan, namun janji untuk saling setia tak lagi dapat menjadi penguat agar bertahan lebih lama. Memperjuangkan sebuah cinta terkadang bukan menjadi hal yang mudah untuk dil...