Keyna jangan menganggu adikmu sayang biarkan dia tidur’’. Teriak Aline dari dapur.
Suara tangisan Azka semakin kencang. Entah apa yang dilakukan Key pada adiknya sehingga Azka menangis kencang. Aline dengan segera menghampiri Azka yang sedang diganggu kakaknya dengan membawa susu formula milik Azka.
‘’Key kau apakan Azka?’’. Tanya Aline pada putri sulungnya.
‘’Key hanya menggigit kakinya sedikit Mom’’. Ucap Key tak berdosa pada Mommynya.
Aline menghembuskan nafas lelahnya. Setiap hari ia selalu pusing dengan tangisan Azka yang selalu diganggu oleh sang kakak. ‘’Lain kali jangan menggigit adik. Kasihan adikmu masih kecil’’. Nasihat Aline dengan lembut dan Key mengangguk.
‘’Ada apa sayang mengapa Azka menangis?’’. Tanya Arsen baru saja pulang dari kantor.
‘’Maafkan Key Dad, Key baru saja menggigit Azka’’. Aku Key pada Ayahnya.
Aline dan Arsen mengajarkan anak-anaknya tentang kejujuran. Arsen tak ingin jika putra dan putrinya nanti menjadi pembohong.
‘’Jadi Key menggigit adik Azka lagi?’’. Tanya Arsen sekali lagi. Key mengangguk mantap.
‘’Jangan hukum Key Dad’’. Ucap Key takut.
‘’Kemarilah’’.
Key berjalan mendekati Daddy dan Mommynya yang sedang menenangkan Azka.
‘’Kakak sudah berusia enam tahun, Kakak tidak boleh nakal seperti itu. Kasihan adik yang masih berusia satu tahun harus mendapat gigitan dari Kakak. Jangan mengulanginya kembali ya sayang. Janji pada Daddy?’’. Arsen mengulurkan jari kelingkingnya dan Key menyambut dengan jari mungilnya.
‘’Key janji Daddy’’. Ucap Key dengan tersenyum pada Arsen.
Aline hanya tersenyum melihat interaksi antara Ayah dan anak itu. Ia sangat bahagia mempunyai keluarga kecil yang sangat ia cintai. Ia juga bahagia saat Arsen menemaninya diruang bersalin saat akan melahirkan Azka Archer Learson. Arsen menangis saat Azka telah lahir. Ia menyesal melewatkan kejadian dimana saat Key lahir dan ia tak ada disana.
***
Sore ini Aline mengajak kedua anaknya menonton acara televisi. Aline menyalakan televisi lalu mencari acara yang cocok untuk anak-anaknya. Beberapa menit kemudian Key merasa jenuh menonton, ia mengajak Aline untuk berjalan-jalan keluar rumah. Ingin sekali Aline menuruti permintaan Key, namun Aline tidak berani karena Arsen pasti akan memarahinya jika mengajak kedua anaknya pergi berjalan-jalan tanpa dirinya.
‘’Ayo Mom’’. Rengek Key pada Aline.
‘’Sayang, kita jalan-jalannya menunggu Daddy pulang ya? Nanti kalau kita pergi Daddy pasti akan marah dengan kita’’. Ucap Aline lembut pada Key.
‘’Key ingin jalan-jalan Mom’’. Rengeknya lagi.
‘’Daddy akan marah jika kita keluar tanpa Daddy sayang. Bagaimana kalu kita berjoget?’’. Bujuk Aline pada putrinya.
‘’Berjoget? Ide yang bagus Mom’’. Jawab Key antusias dengan bertepuk tangan.
Aline segera mengambil DVD dan memutarnya. Aline mendudukkan Azka di Baby Walkernya. Key sudah bersiap untuk berjoget mengikuti gambar yang berada dilayar televisi.
Setelah selesai, Aline mengambil posisi disebelah Key untuk ikut berjoget. Aline dan Key berjoget mengikuti gerakan para pinguin yang tengah berjoget dilayar televisi. Azka menepuk tangan senang melihat Mommy dan kakaknya berjoget ala pinguin. Sesekali Aline dan Key tertawa saat gerakan mereka salah.
Arsen baru saja pulang dari kantor. Ia mendengar suara musik begitu keras dari ruang tengah. Arsen melangkah menuju ruang tengah yang sangat berisik itu. Senyum terukir dibibir Arsen saat melihat istri dan anak-anaknya tertawa sembari berjoget ria. Mereka tak menyadari keberadaan Arsen karena Arsen berada dibelakang mereka. Arsen duduk disofa menikmati pemandangan langka yang ada dihadapannya. Aline berjoget dengan sangat lihai, menggoyangkan pinggulnya ke kanan ke kiri membuat Arsen sesekali menahan tawa.
Arsen terus melihat anak dan istrinya menari menirukan gerakan pinguin. Arsen sesekali tertawa saat gerakan mereka salah, ia juga tertawa saat Azka juga ikut tertawa. Azka tertawa karena melihat ibu dan kakaknya tertawa dan Azka juga ikut-ikutan tertawa.
Arsen sangat bahagia dengan kembalinya Aline dalam kehidupannya. Ia berjanji tak akan pernah menyakiti istrinya kembali.
Aline berputan dan tak sengaja matanya melihat Arsen tengah duduk menikmati dirinya yang sedang menari dengan anaknya. Aline sangat malu karena suaminya menonton dirinya yang berjoget.
‘’Sejak kapan kamu disitu?’’. Tanya Aline sinis menahan malu.
‘’Sejak kau menggoyangkan pinggulmu ke kana ke kiri’’. Jawab Arsen dengan santai.
‘’Menarilah kembali Mom aku ingin melihatnya’’. Goda Arsen.
‘’Daddy jangan mengejekku’’. Rajuk Aline seperti anak kecil.
‘’Aku tidak mengejekmu sayang’’. Arsen berdiri dari duduknya lalu mencium bibir Aline.
Key melihatnya. Gadis itu langsung memukul kaki Daddynya. ‘’Daddy jangan memakan Mommy’’. Kesal Key terus memukuli kaki Arsen. Arsen melepas ciumannya.
‘’Mommymu sangat manis, maka dari itu Daddy memaknnya’’. Arsen mengedipkan matanya genit.
‘’Benarkah? Tapi kasihan Mommy jika harus dimakan seperti itu Dad’’. Ucap Key masih tak terima.
‘’Sudahlah lebih baik kita menari kembali. Daddy akan ikut menari bersama kita’’. Ucap Aline bertepuk tangan di ikuti Azka. Bayi berumur satu tahun itu sangatlah pintar.
‘’AYO MOMMY, DADDY, ADIK KITA BERGOYANG BERSAMA’’. Teriak Key semangat.
Arsen menggendong Azka lalu ikut berjoget bersama anak dan istrinya yang sudah menggoyangkan pinggul mereka, sesekali mereka tertawa bersama saat gerakan mereka salah dan saat Arsen bergoyang dengan kaku. Keluarga kecil mereka sangat bahagia dengan hal-hal kecil yang mereka ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF LIFE (REVISI)
Roman d'amour#Book - 2 Berbagai macam godaan pasti akan datang untuk menggoyahkan suatu hubungan, namun janji untuk saling setia tak lagi dapat menjadi penguat agar bertahan lebih lama. Memperjuangkan sebuah cinta terkadang bukan menjadi hal yang mudah untuk dil...