Arsen melepaskan pelukannya menghadap pada Lana. Arsen sangatlah marah ketika Lana menyuruh Aline untuk menggugurkan darah dagingnya yang sedang Aline kandung.
‘’Tante, saya tidak akan pernah mengijinkan Aline untuk menggugurkan kandungannya’’.
Arsen menghela nafas berat mencoba meredam amarahnya pada orang yang lebih tua darinya.
‘’Saya ayah dari anak yang Aline kandung’’. Lanjut Arsen dengan mantap.
Ucapan Arsen mampu membuat seluruh orang yang berada diruang rawat Aline menegang dan terkejut bukan main.
Plakk
Lana menampar Arsen dengan marah. ‘’Jadi kamu yang telah menghancurkan kehidupan Aline?!!’’.
‘’Iya Tante. Maafkan saya’’. Arsen pasrah. Ia melihat raut wajah kedua orang tuanya yang terlihat sangat kecewa padanya.
Plakk
Kini giliran Alex yang menampar putranya sendiri. Alex sangat kecewa dan malu, anak sulungnya sudah mencoreng nama baiknya.
‘’Papa tidak pernah mengajarkanmu menjadi pria brengsek Arsen!!’’. Ucap Alex tajam pada anak sulungnya.
‘’Arsen minta maaf. Arsen siap menerima hukuman dari kalian’’. Ucap Arsen pasrah dengan menunduk.
‘’Nikahi Aline’’. Suara Naura mampu membuat Arsen mengangkat kepalanya. Memang itu yang Arsen inginkan ‘bertanggung jawab’.
‘’Kita harus menikahkan Arsen dengan Aline. Kita batalkan pertunangan Arsen dengan Reyna. Dan jika Reyna telah sadar kita jelaskan pada Reyna dengan baik-baik’’. Lanjut Naura dengan tenang. Tepatnya berusaha tenang.
Naura, Alex dan Carel keluar dari ruangan itu. Begitupun dengan Hermawan mengajak sang istri untuk keluar mencoba menenangkan dan memberi pengertian pada Lana.
Arsen berjalan mendekati Aline yang masih duduk dengan isakannya. Ia dapat melihat sudut bibir wanitanya berdarah akibat tamparan dari Lana.
Arsen menangkup kedua pipi Aline dengan pelan dan Aline hanya diam tak melawan karena tubuhnya sangat lelah dan sakit.
‘’Dimana yang sakit?’’. Tanya Arsen dengan lembut. Aline hanya menggeleng lemah.
‘’Aku takut. Aku lelah’’. Aline mulai terisak kembali. Arsen segera mendekap Aline dengan lembut.
‘’Jangan takut Aline, aku akan melindungimu. Aku akan bertanggung jawab’’.
Aline melepas pelukan Arsen dengan kasar. ‘’Aku tidak akan menikah denganmu. Aku akan merawat anak ini sendirian. Kamu tidak perlu khawatir, aku akan menjaganya. Aku tidak ingin mengecewakan kakakku lagi, menikahlah dengan kakakku, aku tak apa’’. Aline mencoba tersenyum untuk meyakinkan Arsen.
‘’Tidak Aline kita harus menikah, aku adalah ayah dari anak yang kau kandung!!’’. Tegas Arsen frustasi lalu ia pergi meninggalkan Aline bersama sahabatnya.
Setelah kepergian Arsen, Aline kembali menangis. Menangisi kisah hidupnya yang sangat sulit untuk dihadapi. Bella memeluk sahabatnya, mengusap punggung Aline agar lebih tenang.
‘’Al, jika kamu tidak ingin menikah dengan Arsen, Kita akan rawat anakmu bersama-sama. Masalah biaya, aku akan bekerja untukmu dan juga untuk anakmu’’. Ujar Bella dengan menangis.
‘’Jangan terlalu banyak pikiran Al. Sebelah mana yang sakit? Kita kompres ya luka memarmu? Aku akan memanggil Dokter’’. Aline mengangguk lemah dengan tersenyum getir pada sahabatnya yang selalu ada untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF LIFE (REVISI)
Storie d'amore#Book - 2 Berbagai macam godaan pasti akan datang untuk menggoyahkan suatu hubungan, namun janji untuk saling setia tak lagi dapat menjadi penguat agar bertahan lebih lama. Memperjuangkan sebuah cinta terkadang bukan menjadi hal yang mudah untuk dil...