Medinet'S

88 10 6
                                    


' Jika semua pekerjaan dikendalikan oleh robot, maka apa arti manusia diciptakan? '

"Dek, bangun! Bangun dek!" suara lembut bunda membangunkan diriku. Namun rasanya malas sekali diri ini bangun dari pulau kapuk.

"Iya bun, nanti lima menit lagi. Janji deh janji," kataku sembari menarik selimut kembali lalu memeluk guling erat.

"Apaan lima menit lagi? Buruan udah kesiangan nih! Buruan bangun! Okeh, kalau gak bangun, uang jajan bunda potong!" suara bunda berubah menjadi sopran. Mengerikan...

****

Tak mau mempersulit, aku segera meloncat bangun, terbang dari pulau kapuk tercinta tersayang, menuju kamar mandi terindah. Setelah mandi, memakai baju rapi dengan seragam putih kotak-kotak pastel, memakai dasi, lalu tak lupa mencari gesper dan topi. Hari ini hari Senin. Upacara woy! Hehe~~

Setelah aku melakukan ritual dihari saklar ini, eh... sakral laahh. Aku segera turun kebawah, yang pasti turun gak keatas ya. Eh, gak jadi deh! Balik lagi keatas, aku melupakan sesuatu.

Sesampai diatas aku melakukan ritual yang terlewatkan. Yaitu, NGACA! Ngaca dulu selama lima menit, rapihin rambut, TANPA POMADE! benerin kacamata, semprot-semprot parfum, ah... udah ganteng. Akupun memutuskan untuk turun kebawah. Sarapan, lalu sekolah.

****

Aku bernyanyi riang sepanjang jalan, ternyata hari Senin tidak selalu buruk hehe... karena, hari ini aku dapat ongkos lebih, Yey!

"Ooyyyy!" sebuah teriakan sosok makhluk dari belakang sana. Akupun menoleh kebelakang, ah Samsul rupanya! makhluk berjenis manusia dengan hidung layaknya Pinokio.

Namanya Sam Sulaiman Magadir. Panggilannya Samsul, asal kata dari SAM SULaiman. Dia anak saudagar kaya juga jenius.

"Eh si Samsul, kirain siapa!" kataku cuek.

"Dung, kok kamu gak bawa tas?" tanyanya kini.

Aku segera meraba punggungku, menoleh kebelakang, benar. Aku lupa bawa tas. Aku berlari dengan segala kekuatan ultimatum, aku kembali kerumah dengan disambut tatapan maut bunda.

"Kok balik lagi?" tanya bunda mematikan.

"Tas ketinggalan!" jawabku sekenanya.

****

Sesampai disekolah, Samsul heran kenapa aku bisa datang tidak terlambat. Padahal, tadi aku kembali kerumah lima belas menit sebelum bel.

"Kok, kamu cepet sih dung?" tanya Samsul.

"Mau tau rahasianya gak?"

"Mau"

"Rahasia"

****

Kalian pasti bingung kenapa Samsul daritadi manggil aku 'dang dung dung dang dung' okeh, aku memperkenalkan diri.

Aku Sandi Madion Qadir. Bukan sandi, bukan pola, bukan password! Karena aku hanyalah manusia biasa yang mengharapkan kebenaran. Sebenarnya, gak ada kaitannya sih sama panggilan 'Dung' mungkin, karena aku penyuka es dundung atau juga, berasal dari kata 'Hidung' ya, sebenarnya hidung kami sama-sama Pinokio. Aku lahir pada tahun 2008, bulan Februari, tanggal 10. Umurku ditahun 2018 ini 10 tahun. Aku, duduk di bangku Sekolah Dasar kelas lima. Aku pecinta robot, penyuka masa lampau. Aku terus ingin berbalik ke masa lalu. Tapi, kata Abang yang berusia 16 dan kakak perempuanku yang kini berusia 15 tahun ini, berbalik ke masa lalu adalah hal yang menyakitkan! Bingung deh...

Kid's AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang