Fanfic ini tidak berhubungan dengan isi cerita sama sekali. Hanya part selingan yang iseng di buat. 😂😂😂
.
Fudou x Sada-chan
~When We've a Relationship~
R-13, Fluff because they're still childish *ditebas*
.
.
."Sada-chan, bangun. Ini sudah pagi." Mitsutada mengguncang bahu Sada.
Tantou itu menggeliat, kembali menaikkan selimut ke bahu. "Sebentar lagi, Micchan." gumamnya.
Ookurikara yang sedang mengganti bajunya berujar pelan, "Fudou menunggumu di beranda, katanya kalian mau mencari bluebells untuk Aruji."
Sada terlonjak, melompat dari futon dan buru-buru berlari ke kamar kecil di samping ofuro. Mengumpulkan nyawanya yang masih mengawang bekas tertarik dari pulau mimpi.
Tsukumogami yang lebih mirip anak sultan tersebut menerobos antrian yang mulai menyusut. Buru-buru sikat gigi dan cuci muka dengan air hangat. Di cuaca sedingin ini sangat malas mandi kecuali jika dikirim shitsujin.
Secepat kilat, diiringi tatapan heran Mitsutada dan Tsurumaru, ia berganti pakaian. Memasang kaos kaki, menyambar jaket Mitsutada dan mengucapkan permisi dengan tergesa.
"Fudou-kun!"
Dilihatnya sang tantou Oda Nobunaga tersebut tengah mengayunkan kaki di bibir beranda seraya menatap Namazuo dan Yasusada yang bermain salju di pekarangan.
Fudou menoleh, "Yo, Sada-chan. Kau bangun kesiangan? Atau sibuk berebut kamar kecil dengan para Toushirou?"
"Maaf terlambat." Napas Sada naik-turun, antara tersengal dan debaran menggila di dada.
"Tidak masalah kok," Fudou menenggak amakaze-nya. "Ayo pergi!"
Sada mengangguk, memasang sepatunya dan berjalan beriringan dengan Fudou. Sudah seminggu ini mereka menjalin hubungan bernama 'pacaran'.
Ketika Fudou menanyakan pada Midare apa itu pacaran, "Pacaran itu hubungan sepasang kekasih yang belum legal secara negara kata Aruji. Tapi sah-sah saja dimasyarakat, asal tidak melewati batas."
"Apa maksudnya melewati batas?"
"Seperti menghamili pacarmu, mungkin? Kata Souza-san pegangan tangan bisa hamil lho."
Fudou tersedak seketika.
Mengingat itu membuat Fudou menggelengkan kepalanya keras, membuat Sada keheranan.
"Ada apa, Fudou-kun?"
"Tidak ada apa-apa, kok. Hik!" Bibirnya mengulas senyum. Tubuh tantou yang sering mengatai diri sendiri damegatana tersebut berbalut jaket Hasebe.
Di cuaca sebeku ini, keluar dari honmaru tanpa baju lapis adalah ide buruk. Jadilah baju kakak (baca: ayah) masing-masing dipakai.
Rencananya mereka akan mencari bunga bluebells yang kemarin diceritakan Aruji. Yamabushi bilang pernah melihat bunga itu saat musim dingin begini dekat kaki bukit sebelah selatan benteng.
"Sada-chan, apa kamu kedinginan?"
"Haha, mustahil di suhu serendah ini tidak kedinginan Fudou-kun." Sada tertawa, menampilkan barisan gigi putihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saniwa to Honmaru no Monogatari
FanfictionJangan lupa vote ya! X3 Ini adalah kisah sang saniwa yang harus merelakan masa remajanya untuk mengurusi lelaki-lelaki pengangguran dan menggali tanah mencari harta karun demi membayar pajak serta memenuhi kebutuhan tidak penting para toudan :'3