Cerita ini tidak berhubungan dengan alur sebelumnya. Hanya bonus.
.
~KOGITSUNEMARU x MIKAZUKI MUNECHIKA~
.Not like don't read.
.
.Rei menganyunkan betisnya yang menggantung di bibir engawa, ditemani oleh Nakigitsune dan Shishio. Sakura mochi dan ocha sebagai pelengkap.
Matahari begitu terik, namun angin menyejukkan udara. Midare lewat dan menawarkan jasa menyisir rambut sang tuan. Gadis itu mengiyakan sambil menikmati kue.
Tiba-tiba hujan deras mengguyur, tanpa awan mendung, tanpa guntur. Tanpa tanda-tanda apalagi gerimis. Bahkan matahari masih bersinar terang.
"Heee, hujan? Tidak biasanya." desah Midare.
"Wah kalau begini tim ekspedisi bisa kebasahan." celetuk Shishio.
Terlihat Ichi yang meneriaki adik-adiknya agar berteduh, juga Kasen dan Horikawa yang ribut mengangkut jemuran satu per satu. Toudan yang berladang maupun yang mengurus kuda bergegas melompat ke koridor demi menghindari titik air yang keroyokan.
Rei mengulurkan tangannya, menyentuh air yang terjun begitu banyaknya dari langit biru. Heran mengapa hujan panas melanda.
"Nee, Aruji-dono, legenda mengatakan sesuatu tentang hujan panas seperti ini." Rubah Nakigitsune bersuara cempreng seperti biasa.
"Oya?" Ketiga orang yang mendengarnya menoleh takjub.
"Jika terjadi hujan panas begini, legendanya Dewa Inari atau jelmaan rubah lainnya sedang melangsungkan pernikahan." jawab Nakigitsune datar.
"Heee? Jadi semenarik itu?" Midare tampaknya senang sekali dengan kata pernikahan.
"Padahal langitnya cerah begini, bisa hujan tanpa awan ya? Ah, mulai berkabut tipis!" seru Shishio.
Rei bergeming, masih menekuri air hujan dengan telapak tangan. Lalu matanya menangkap dua sosok yang sedang ketawa-ketiwi bahagia di bawah guyuran hujan.
Ah, mereka jangan-jangan...
Apalagi mengingat anggota tim dua yang baru saja pulang dari ekspedisi berlarian menuju koridor, dua ksatria pedang itu malah bergurau ria.
Kogitsunemaru dan Mikazuki Munechika.
Tunggu, rubah yang menikah....
"Jadi," ujar Rei seraya menatap lurus, "rubah mana yang baru saja melangsungkan pernikahan hm?"
---Tepat ketika dua kakek Heian itu berdiri di depan Rei. Sontak Midare, Nakigitsune dan Shishio melirik ke arah yang sama.
"Ah, Anda benar, Aruji-dono!" Rubah Naki memecah keheningan.
Kedua kakek yang diperhatikan itu hanya bisa tersenyum bingung. Rei tersenyum timpang, memandang benang merah tipis yang saling bersambung antar kelingking mereka.
"Kekkon omedetou!"*
Hujan berangsur-angsur mereda. Sepertinya ada yang akan mengadakan malam pertama.
.
.
.
*Selamat menikah!A A A A A A A A A A A A A A A A~ *fangirling screaming* akhirnya up juga. Sudah lama pengen bikin khusus bagian ini (*¯︶¯*)
Sunshower atau hujan ketika hari sedang panas-panasnya dalam legenda diceritakan bahwa Dewa Inari sedang melangsungkan pernikahan.
-Coba rewatch Touken Ranbu Hanamaru S1 eps 8 (kalo ga salah)Votmen plis! Sankyu sudah mampir!
KAMU SEDANG MEMBACA
Saniwa to Honmaru no Monogatari
FanfictionJangan lupa vote ya! X3 Ini adalah kisah sang saniwa yang harus merelakan masa remajanya untuk mengurusi lelaki-lelaki pengangguran dan menggali tanah mencari harta karun demi membayar pajak serta memenuhi kebutuhan tidak penting para toudan :'3