Rezfan

2K 98 0
                                    

"Kukuruyuk!!!!!kukuruyuk!!!!"

Ihh menyebalkan. Ayam siapa itu? Berisik sekali! Ku bangunkan tubuhku sambil melirik jam dinding. Jarum jam masih santai pada pukul dua. Oh astagfirullah. Mungkin Allah membangunkanku.

Aku beranjak menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu. Shalat tahajjud akan lebih baik dari pada melanjutkan tidur. Ku hamparkan sajadah ke arah kiblat. Shalat tahajjud pun aku lakukan.

Aku tidak banyak-banyak meminta pada Allah. Aku hanya meminta surga untuk keluargaku dan yang terbaik untuk diriku dan Ummi. Itu saja. Karena aku yakin, Allah Maha Tahu Segalanya.

"Aamiin"

Setelah sholat, tadarus Al-Quran dan bertasbih, aku pun beranjak ke kamar Ummi. Karena sebentar lagi Adzan subuh.

Kalo biasanya Ummi yang membangunkan aku untuk sholat subuh, baru kali ini jadi aku yang membangunkannya. Ku buka pintu kamarnya.

"Kamu udah bangun Syif?"

Aku tersenyum kecut. Harusnya aku tahu bahwa Ummi sudah bangun dari tadi.

"Iya, Mi. Ayok sholat Mi. Syiffa tungguin di bawah ya?" ucapku setelah mendapat anggukkan dari Ummi. Segera ku turun ke bawah.

Di lantai bawah sengaja ada ruang kosong yang biasa kami gunakan untuk sholat. Seperti Mushollah di rumah. Katanya Ummi, agar kita banyak berdua untuk ke Jannah-Nya. Berdua sholat, berdua mengaji, dan berdua bertasbih.

Allahu akbar.. Allahu akbar 🔊🔊

Ku gelarkan sajadah untuk Ummi. Aku kembali menyanyikan sholawat Habibal Qalbi. Aku memegang leher belakang, rasanya sakit. Efek tidur tidak baik mungkin.

"Ada apa Syif?"

Aku menggeleng pada Ummi. "Hanya sakit leher Syiffa, Mi. Mungkin karena posisi tidur Syiffa yang ga baik semalam"

"Yaudah, nanti Ummi pijitin ya? Sekarang kita sholat dulu"

Aku mengangguk. Kami pun sholat berjamah bersama. Saat Ummi selesai berdoa untukku, ku selonjorkan badanku dengan paha Ummi sebagai alas.

"Loh?"

Aku menatap Ummi. "Syiffa bisa minta Ummi nyanyiin Habibal Qalbi buat Syiffa?"

Ummi tersenyum. Ia pun mulai menyanyi. Lantunan suaranya membuat aku mengantuk. Ummi membenarkan posisi kepalaku. Lalu aku pun tertidur kembali.

"Hoam!!!!"

Ku bangunkan tubuhku. Suara ayam berkokok membuat aku tidak bisa tidur lama. Sebenarnya ayam itu ayam siapa? Aku tidak pernah mendengar suara ayam di kompleks ini selama aku tinggal di sini.

Ah itu tidak penting. Yang penting itu adalah aku harus ke sekolah. Sebenarnya tidak wajib untuk datang, heheh itu pemikiranku. Aku ingin tidur saja di rumah. Tapi mau bagaimana lagi? Aku kan seorang siswa yang sebentar lagi akan duduk di bangku kelas dua belas.

"Ummi, Syiffa telat ya Mi?"tanyaku sembari merapikan jilbabku. Langkahku turun ke bawah ke arah Ummi yang sudah menungguku di meja makan.

"Enggak kok Syiffa, kamu hanya telat dua puluh menit"

Mataku membulat seketika. Aku langsung berlari ke bawah lalu mengambil roti tanpa selai. Dengan cepat kuteguk susu putihku.

"Syiffa, Ummi hanya bercanda sayang"

Aku terdiam memandangi Ummi. Ku lirik jam dinding. Oh astagfirullah, Ummi benar-benar mengerjaiku.

"Yaudah, Ummi siapin bekal buat kamu dulu di dapur. Kamu tunggu di depan"

Tetangga Baru (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang