(Bukan) Pangeran Berkuda

1K 68 2
                                    

  Aku memegang beberapa kresek beberapa bahan makanan yang sudah dibagikan ke kami. Pak Rezfan tampak menjelaskan makanan yang akan kami buat.

  "Pak, saran saya nih, kita buat sayur jengkol aja. Ualahh mantep!!"seru Anisa.

  "Tapi, kalo dipikir-pikir, besok pasti sayurnya ga layak makan"ucap Priyatna. Aku mengangguk setuju.

  "Kalo menurut Pak Rezfan?"ucap Susan sambil menopang dagu. Ku lihat dari matanya, ia terpesona ke arah Pak Rezfan.

  "Kita buat kue kering dan kue basah"jawab Pak Rezfan. Semua setuju. Pak Rezfan langsung menberi instruksi pada kami.

  Aku dan Priyatna dapat tugas membuat kue bolu selai strawberry. Aku mengaduk adonan dengan mixer lalu Priyatna membantu yang lainnya.
  "Na, terigunya kurang nih"ucapku karena melihat adonannya terlalu cair.

  "Bentar ya, aku pinjem bentar ke yang lain"ucap Priyatna lalu ke ruangan sebelah.

  Oh iya lupa, kita lagi di rumahnya Priyatna. Mumpung rumahnya besar dan ada beberapa ruangan. Ku lirik Priyatna yang datang dengan tangan kosong.

  "Na, terigunya?"

  "Tuh"unjuk Priyatna dengan dagunya.
  Pak Rezfan masuk sambil membawa terigu yang besar sekali. Itu untuk berapa jenis kue? Gila!

  Selepas kepergian Pak Rezfan, Priyatna mendekatiku.

  "Ototnya Pak Rezfan bikin jantung naik turun ya?"

  Aku hanya menghela napas. "Kamu suka sama Pak Rezfan?"

  "Cewek jenis apa yang ga tertarik sama Pak Rezfan?"

  Aku hanya menghela napas. Maksudnya seperti menyindir ku.

  "Yaudah, kita lanjutin aja kerjaan kita"ucapku akhirnya. Kami pun segera membuat kue lagi.

💞

  Tadi sempat keluar dulu buat ambil beberapa kresek yang ketinggalan di mobil. Entahlah, penyakitku kambuh lagi.

  Saat aku memasuki ruangan di sana ada Susan dan Priyatna yang membelakangiku. Aku menghentikan langkah saat merasa sesuatu memasuki telapak kakiku.

  Kreek!!

  Mereka kompak berbalik ke arahku. Mata mereka melotot. Aku tahu apa yang aku injak. Itu pecahan beling.

  "Hahah, aku ga apa-apa kok. Ga pa-pa. Ga pa-pa"ucapku menenangkan mereka yang siap menjerit.

  Rasanya memang sakit. Pas aku lirik di lantai, darahnya banyak. Pandanganku langsung kabur. Aku langsung terjatuh ke dalam pelukan seseorang. Aku pingsan.

  Beberapa menit kemudian, aku terbangun. Aku sudah berada di sofa. Di sekelilingku sudah ada Anisa, Priyatna, Susan juga Pak Rezfan.

  "Kamu ga apa-apa, Syif?"tanya Susan. Aku menggeleng.

  "Ga apa-apa kok. Aku itu kuat"ucapku sambil bangkit.

  "Yaudah, aku obatin ya lukanya"tawar Priyatna. Aku menggeleng.

  "Nanti aku obatin di rumah saja"

  "Takutnya kalo telat bisa infeksi, Syif"ucap Anisa

  "Ga apa-apa kok"

Tetangga Baru (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang