Apa itu Cinta?

1.3K 71 0
                                    

Dengan langkah perlahan, Ummi menghampiriku yang tepat menunggunya di atas motor. Dia tidak mengenakan pakaian dinasnya. Wajahnya tampak pucat. Aku dengan cepat turun dan menghampirinya.

"Ummi, sakit? Biar Syiffa antar ke Rumah Sakit, ya?"tawarku. Ia hanya tersenyum kecil.

"Kata kamu, kalo orang yang baru sehari sakit itu ga boleh langsung minum obat. Biar Ummi istirahat di rumah dulu Syif, insya Allah akan sembuh, lagian kan Ummi hanya kecapean"

Ummi masih ingat kata-kataku waktu itu. Sebenarnya kata-kata itu hanya untuk membebaskan aku dari yang namanya minum obat. Heheh.. Tapi malah diingat sama Ummi.

Dia meraih tanganku lalu melihat ke arah arlojiku. Ia mencium pipi. Lalu menyuruhku pergi ke sekolah. Aku pun menurutinya. Tapi, di hati ini ada perasaan khawatir.

Entah mengapa aku takut. Aku takut akan suatu hal terjadi pada Ummi. Tapi apa? Perasaan takut ini tidak beralasan. Bahkan saat Pak Rezfan memanggilku, tak ku hiraukan, padahal dengan jelas aku tahu dia memanggilku tapi otakku tidak mencerna ini semua dengan baik.

Arini sontak menyenggol lenganku. Aku langsung tersadar. Otakku kembali normal. Tatapanku langsung ke arah Pak Rezfan yang berjalan menuju ke arahku. Gawat.

"Saya suruh kalian tadi mencatat, tidak terkecuali kamu Azalia. Saya penasaran, jangan-jangan kamu tidak bawa buku mata pelajaran saya hari ini"ucapnya lalu dengan cepat mengambil tas ku.

Biar kan saja. Bukunya ada kok di dalam. Biar senjata makan tuan tuh. Pak Rezfan berjalan ke depan. Pandangan teman-temanku langsung ke arahnya.

Ia mengeluarkan semua buku-buku dari tas ku. Tiba-tiba aktivitasnya berhenti saat mendapati suatu benda di dalam tas ku. Ia melihatku sebentar. Lalu dengan perlahan, ia mengeluarkan benda itu.

Sontak mataku terbelalak. Mulutku tergagap untuk menjelaskan. Itu, itu buku yang diberikan Arini beberapa hari yang lalu. Arini hanya tampak biasa. Ya jelas, buku itu terdapat di tasku.

Pak Rezfan menyender di meja guru sambil asik membuka buku bercover Apa itu cinta?

"Jadi, Azalia....Apa itu Cinta?"sorot matanya ke arahku. Sontak teman-teman kelas menertawakanku. Aku malu setengah mati. Aku tidak tahu, yang pasti nafasku seperti terhenti mendadak.

Jangankan dibaca, dibuka saja belum pernah. Ya, mana aku tahu cinta itu apa. Dia menyebalkan.

Arini menyuruhku menjawab, aku menggeleng. Entah dapat komando dari mana, teman-teman sekelasku kompak menyuruhku menjawab. "Jawab.. Jawab.. Jawab.."

Aku menghela napas. Ini hanya perkara kecil. "Cinta itu...sesuatu yang tidak bisa didefinisikan"

Teman-teman langsung menatapku kagum. Padahal aku sudah malu setengah mati. Ia tertawa. Aku menatap Pak Rezfan bingung.

"Itu cinta menurut kamu, kan? Soalnya di buku ini, arti cinta tidak ada. Hanya menceritakan bagaimana cinta itu timbul"

Yang benar saja? Teman-teman sekelas mulai tertawa terbahak-bahak. Pipiku rasanya memanas. Dia membuatku malu setengah mati.

"Kamu tidak sedang jatuh cinta kan?"

"CIEEEE!!! SUIT SUIT!!! "

Teman-temanku kompak menggodaku. Aku mati kutu. Rasanya wajahku terasa panas. Jantungku juga rasanya berhenti mendadak. Ini tidak benar, tuduhan itu tidak benar. Dia benar-benar mengerjaiku.

Pak Rezfan memutuskan melanjutkan kembali materi. Aku segera ke depan untuk mengambil barang-barangku. Lalu aku mengikuti kegiatan belajar seperti biasanya.

Tetangga Baru (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang