Pernah Kenal

1.1K 83 9
                                    

Berikan komentar kalian tentang part ini. 😉. Semoga bisa membuat kalian baper heheh, walaupun ga sampe tingkat dewa.

Dan jangan lupa like nya 😉♥♥..

🌹🌹🌹

"Lia?!"

Aku mengangkat kepala dan melihat seseorang yang pernah aku kenal. Mataku membulat sempurna.

"Kak Iel?!"

Dunia seperti berhenti. Jantungku masih belum stabil tadi, sekarang pun tambah parah. Senyum merekah dari bibir Pak Rezfan.

Dia kenal sama Kak Iel?

Kak Iel itu kakak kelas waktu di tempat aku kursus. Waktu itu sebenarnya dia tidak bisa ikut kursus karena dia sudah lulus SMA, tapi dia ngotot demi bisa belajar bahasa inggris.

Padahal dulu temannya paling jago Bahasa Inggris. Namanya Kak Kiki. Mengingat Kak Kiki, bisa dibilang dia laki-laki romantis, mantan ketua tim basket di SMA nya, jago bahasa inggris, pokoknya idaman semua cewek deh. Kalo dibilang, Kak Kiki itu Most Wanted nya.

Aku pernah taruh perasaan sama Kak Kiki, karena dia ngejar aku terus, tapi aku bilang, aku ga pacaran, setelah waktu itu, kami tidak pernah ketemu lagi.

💞


Saat itu aku baru saja pulang kursus di English Love, aku masih duduk di bangku kelas dua SMP, setelah aku pastikan bahwa Ummi tidak menjemput karena ada urusan jadi aku akan jalan kaki. Untung saja tempat kursus itu tidak terlalu jauh dari rumah.

Baru beberapa langkah, aku menoleh kearah orang yang sedang asik memantulkan bola orange itu di sampingku. Dia memakai jaket berwarna abu-abu dan headset. Jujur, aku tahu dia siapa. Katanya Kak Iel, dia itu temannya, suka sama aku.

Aku baru tahu kalau dia itu temannya Kak Iel, soalnya dia pernah melemparku pake batu kerikil dan mengenai pelipisku. Itu terjadi beberapa bulan yang lalu. Lantas apa yang terjadi setelah itu? Dia akan meminta maaf dan modus mengobati luka ku, alasannya karena tidak mau punya salah ke orang, padahal dia melakukannya sengaja.

Pernah lagi, dia mencoba menjahiliku dengan karet, saat itu aku sadar karena temanku memberitahu bahwa ada laki-laki yang siap menyentilku dengan karet dari arah jauh. Aku langsung menghindar, alhasil karet itu mengenai betis soerang Ibu non muslim. Ibu itu langsung marah-marah dan mencari pelaku, sedangkan dia pura-pura tidak tahu. Dasar.

Aku tetap melanjutkan jalanku. Sesaat kemudian, aku tidak mendengar lagi suara bola itu. Tapi langkah kakinya tetap ada di sampingku, tidak terlalu dekat.

"Hai. Nama kamu Lia, kan?"

Aku semakin mempererat peganganku pada ujung tas ranselku. Aku harap dia tidak berniat jahat.

"Aku dengar kamu Kursus Matematika, benar? Kenapa tidak jawab?"

Aku menghembuskan nafasku pelan.

"Iya"jawabku tanpa menoleh.

"Iya? Sederhana itu?"

Maunya apa sih?

Aku tidak menjawab.

"Ketika mata bertemu mata, hati bergetar takaruan. Huufftt.. Ketika cinta itu hadir, hati rasanya tenang. Lantas kenapa cinta itu bisa menjauh. Ohh, aku ingin bertanya padamu"

Dia mengatakan kalimat yang aneh. Apa dia baru saja meminum obat stres?

"Apa?"

Tetangga Baru (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang