Arlando berjalan menyusuri taman yang tidak terlalu ramai sambil menggenggam tangan Iva.
Iva menyenderkan kepalanya di bahu Arlando.
"Kita duduk disana aja yuk" Arlando menunjuk salah satu bangku kosong yang ada di pinggir ayunan.
Tepat saat Iva dan Arlando mendarat kan bokong mereka di atas bangku tersebut, seorang anak kecil yang sedang berlari bersama teman-teman nya terjatuh tepat dihadapan Iva.
Iva menghampiri gadis kecil tersebut yang sudah mulai terisak memandang lutut kirinya yang mulai mengeluarkan darah.
"Cup...cup..cup... Jangan nagis yah sayang" Iva mengendong gadis kecil tersebut sambil mengelus rambutnya, ia berusaha menenangkan gadis kecil tersebut.
Arlando bukannya berniat membantu Iva menenangkan gadis kecil tersebut, atau setidaknya mencari orangtua dari anak tersebut, ia malah tetap duduk dan sibuk memandang wajah Iva.
Tak berlangsung lama tampak seorang wanita dengan tergesa-gesa menghampiri Iva.
"Clara, ya ampun. Mama dari tadi nyariin kamu sayang. Kamu kemana aja?? Kok kaki kamu berdarah??" wanita tersebut mengambil gadis kecil tersebut dari Iva, lalu ia panik melihat kaki anaknya yang mengeluarkan darah.
"Tadi dia lagi main sama teman teman nya tante, trus jatuh." jelas Iva.
Wanita tersebut mengucapkan terimakasih kepada Iva, lalu berlalu pergi. Iva terus memandang lekat gadis kecil tersebut hingga berlalu dan hilang dari pandangannya.
"Iva... mundur. Ayo cepat mundur." seketika Arlando berteriak begitu kencang.
Iva yang merasa terkejut sontak melangkahkan kakinya kebelakang. "Apa?? Kenapa??" tanya Iva yang ikut ikutan panik.
Iva mengedarkan pandangannya, lalu ia terdiam melihat disekelilingnya tidak ada orang disekitarnya kecuali Arlando. Lalu apa yang harus ia hindari?
"Kenapa sih??" tanya Iva tak sabaran.
"Mundur. Soalnya, cantik kamu kelewatan." bukannya merasa bersalah Arlando malah cekikikan memandang Iva.
Uugghh...
Saat ini Iva rasanya benar benar ingin mencekik Arlando. Iva dengan cepat melepaskan salah satu sepatu flat dari kaki kirinya nya lalu melemparkannya ke wajah Arlando.Sepatu tersebut tepat mengenai pipi kanan Arlando.
"Awww.." Arlando meringis memegang pipi kanannya."Rasain tuhh," Iva segera pergi meninggalkan Arlando yang masih meringis memegang pipinya, tanpa mengambil tasnya dan tentunya sepatunya yang tadi ia lempar ke wajah Arlando.
"Sayang... Sayang, tungguin aku." Arlando dengan cepat mengambil sepatu Iva yang tadi mengenainya dan tak lupa tas Iva yang tergeletak disamping nya.
"Makan tuh sayang." ucap Iva dengan judesnya. Ia tetap melangkahkan kakinya tanpa menunggu Arlando.
*****
Sedikit cuplikan dari cerita nya...
Ini adalah cerita pertamaku di wattpad...
Aku harap ceritanya banyak yang suka yah....
Walaupun nanti agak absurd..
But i hope you enjoy my story........ So welcome to my story .....
Tiurmavanny
KAMU SEDANG MEMBACA
VANA ILLUSION
Teen Fiction~ Hiatus ~ Givana Aurora Pratama gadis dengan segudang rahasia. Memulai kembali hidupnya di sekolahnya yang baru dengan menyamar sebagai seorang "NERD" untuk menghindari agar masa lalunya tidak terulang kembali . Lalu ia Bertemu dengan seora...