Bagian 20 : Getting Closer

1K 59 4
                                    


BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMENTAR SETELAH MEMBACA YAH, THANKYOU.

HAPPY READING GENG'S

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃


“Menjadi dewasa dalam menjalin suatu hubungan itu gak enak. Dimana disaat kita harus berteman dengan yang namanya ‘Mantan’ yg selalu membuatmu terbayang akan masa lalu. Lebih baik dibilang menjadi anak kecil tapi hati lebih bebas dan tenang.”
-Tamara Clark.

Segalanya berubah setelah Iva mengenal dan lebih dekat dengan Arlando. Jika saat ini Iva ditanya tentang bagaimana perasaanya terhadap seniornya yang satu ini maka ia akan menjawab dengan lantang ‘Nyaman’. Yah memang bukan cinta yang saat ini Iva rasakan terhadap Arlando, namun Iva merasa selalu bahagia saat ia bersama dengan Arlando.

Bahkan saat ini, memikirkan ia akan makan siang bersama Arlando saja sudah membuat buyar isi kepalanya. Sisa pelajaran ini dihabiskan Iva dengan melamun, dan tentunya melamunkan Arlando.

“Iva.”

Panggil Kendra yang sudah sedari tadi memanggil Iva, ia menepuk jidat Iva dengan sangat keras karna tak mendengarkan panggilannya, mengakibatkan Iva berteriak mengaduh kesakitan.

“Iihh, Kendra sakit tauukk,” Iva mengelus jidat nya yang tampaknya sudah memerah.

Kendra acuh, tak menghiraukan keluhan Iva. “Lo gak mau pulang? mau disini sampai besok?”
Iva segera mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan kelasnya dan baru lah ia sadar jika didalam kelasnya sekarang sudah sepi, hanya ada Kendra, Amel, Icha, dan bahkan Tamara yang kelasnya berada di samping kelas Iva sudah berada di dalam kelasnya, mereka hanya ikut tertawa melihat Iva saat ini.

Iva tersenyum menampilkan senyum tak berdosa nya. “Sorry,” ucapnya.

“Yaudah ayok pulang,” ajak Icha.

Iva lantas menyusun buku buku nya kedalam tas nya lalu mengikuti langkah teman temannya yang sudah diluar kelas. Mereka semua berpisah di parkiran, Kendra pulang mengunakan Motornya, sementara Icha dan Amel pulang bersama menggunakan mobil Amel, dan sekarang tinggallah Tamara dan Iva.

“Lo dijemput?” tanya Iva saat ia melihat Tamara masih mengutak-atik ponselnya.

“Gak deh kayaknya, soalnya mobil jemputan gue masih di bengkel.”

“Mau pulang bareng?” tawar Iva, namun dijawab Tamara dengan gelengan kepala.

“Lo lupa yah? Lo kan mau jalan bareng sama kak Arlando,” ucap Tamara berusaha mengingatkan Iva.

“Gakpapa kok. Kita ngantar lo pulang dulu baru makan.”

“Gak deh, gue gak mau ganggu date kalian.” Tolak Tamara halus.

Tepat saat itu Arlando datang dan mendekat kearah mereka. “Tuh kak Arlando udah datang, gue pulang naik taksi online aja deh,”

“Lo gak di jemput?” kali ini Arlando yang bertanya.

“Gak kak, mobilnya masih di bengkel soalnya.”

“Mau diantar?” tawar Arlando dengan sopan.

“Gak usah deh kak, ntar aku ganggu lagi.” dengan cengiran, Tamara berusaha mengoda Iva.

Iva hanya mendengus kesal memandang Tamara, “Atau  lo mau pulang bareng sama Abang gue.” tawar Iva.

Arlando mengerutkan dahinya sedikit binggung dengan ucapan Iva barusan. “Emang nya kamu punya Abang yang sekolah disini?”

VANA ILLUSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang