Bagian 17: Dewa Vs Iblis

1.2K 69 5
                                    

"Bahagia ku sederhana, kau cukup berada di samping ku untuk selamanya."
-Vana Illusion.

Jika di setiap sekolah ada Dewa seperti Arlando dan teman-temannya, maka akan ada juga yang namanya Iblis di setiap sekolah. Dan itu juga ada di SMA TELADAN.

12 IPS 4. Kelas yang biasanya disebut dengan kelas pembuangan, tempat anak-anak nakal yang tidak diterima di sekolah manapun, kecuali SMA TELADAN tentunya. Mereka seharusnya di DO dari sekolah ini. Namun, kekuasan dari orangtua mereka lah yang membuat mereka tetap bertahan disekolah ini.

Angga Dwiptana, ia adalah ketua dari kumpulan iblis tersebut, anak dari kelas buangan. Teman-teman satu kelasnya biasanya memanggil dia dengan sebutan BOS. Kumpulan yang mengatas namakan SOLIDARITAS. Namun bagi Iva kumpulan mereka hanya lah kumpulan sampah yang merusak nama sekolah.

Mereka adalah orang-orang yang selalu ikut tawuran dan balapan liar alasannya sepele, mereka ingin membuktikan ke anak sekolah lain bahwa SMA TELADAN sekolah terbaik.

Bodoh. Menurut Iva, jika ingin membuat nama sekolah menjadi terbaik dikalangan masyarakat, ya harus terbaik karna prestasi siswa-siswinya. Nah, ini Angga dan komplotan sampahnya malah membuat sekolah terkenal karena ulah barbar mereka.

Tidak ada anak dari kelas lain yang mau berteman dengan sampah sekolah, bahkan juga Iva, ia dari dulu selalu menghindari anak-anak yang merusak reputasi sekolah seperti mereka. Berurusan atau berteman dengan anak nakal akan membuat hidup Iva menjadi tidak nyaman, itu lah menurut Iva.

Saat Iva melihat wajah Angga, baru lah ia tersadar akan kejadian kemarin. Iva masih ingat dengan jelas, Angga adalah pria gila yang kemarin memaksa Iva untuk ikut diantar pulang olehnya.

Iva juga sudah mendengar akan kenakalan siswa bernama Angga tersebut, dan sekarang lah ia baru tau wajah dari Iblis sekolah mereka ini. Dan sialnya juga sekarang Iva berhutang budi kepada Angga, karena ia tadi siang telah di tolong dari tamparan maut senior gilanya tadi, siapa lagi kalau bukan Mika si muka dempulan tembok.

Dan gilanya lagi, Angga meminta imbalan dari pertolongannya tadi dengan meminta nomor ponsel Iva.

Hufff..
Dapat Iva pastikan sekarang hidupnya tidak akan berjalan dengan baik lagi.

Drrtt..
Iva yang sedang berjalan menuju gerbang seketika menghentikan langkah kakinya ketika ponsel dalam saku roknya bergetar.

08192317xxxx
Hi. Ini nomor ponsel gue, jangan lupa di save ya.

Angga.

Arrgggg...
Rasanya Iva ingin membanting ponselnya nya. Dapat Iva pastikan mulai dari detik saat ia terpaksa memberikan nomor ponselnya kepada Angga, maka pada saat itu juga hidup Iva resmi terancam.

"Gimana caranya supaya gue gak berurusan lagi sama si brengsek ini?"

Sepanjang perjalanan Iva menuju parkiran yang ia lakukan hanya merutuki nasibnya. Dulu saat Iva bersekolah di SMA SUTOMO, ia sering melihat kakak seniornya mengganggu anak-anak cupu yang ada di sekolahnya. Dan sialnya, sekarang Iva berfikir jika nasib nya nanti akan sama saja dengan mereka.

"Sama siapa?" suara dari arah belakang Iva membuat nya berhenti dan menoleh kearah suara tadi.
Dibelakang Iva ternyata Arlando, ia berdiri dengan tas yang hanya di sampirkan di bahu kanannya sedangkan tangan kirinya dimasukkan kedalam saku celana nya.

"Hi." Sapa Arlando, kemudian melangkah kan kakinya mendekati Iva. Iva hanya tersenyum ramah menyambut Arlando.

"Mau pulang?" tanya Arlando.

VANA ILLUSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang