BRAK
"AYAAH!"
BRUSSH!
Obelix menyemburkan kopi yang tengah ia minum, ia bahkan belum sempat menelan kopi itu sebelumnya.
Mata tajam Obelix melotot kepada anak semata wayangnya yang baru datang itu.Tetapi sepertinya Odelia tidak terpengaruh dengan aura mencekam yang dikeluarkan ayahnya.
Odelia segera duduk di samping ayahnya dengan mata berkaca-kaca yang membuat sang ayah menaikan sebelah alisnya heran."Sebenarnya kau itu kenapa?
Sudah mengganggu ayah yang sedang minum kopi.
Datang tiba-tiba sambil mendobrak pintu." Obelix bertanya seraya menatap serius wajah cantik anaknya.Obelix tiba-tiba menggertakan giginya saat matanya tidak sengaja melihat zenna milik Odelia berubah warna menjadi pelangi.
BUK!
"SIAPA YANG BERANI MELAKUKAN ITU PADAMU?!" Obelix berteriak kesal setelah menjitak kepala anaknya.
Odelia meringis seraya memegangi kepalanya yang terasa ngilu.
Sekarang kita tahu darimana sifat meledak-ledak Odelia yang rupanya diturunkan oleh ayahnya."Kalian ribut sekali." Enee -ibu Odelia, muncul dari ruang belakang dengan senyum manis yang setia terpasang di wajahnya.
"Ibuu~" Odelia segera menghampiri ibunya lalu memeluknya.
Enee tersenyum seraya membalas pelukan anaknya.
"Obbe, ada apa dengan tatapanmu itu?" Enee mengibas-ngibaskan tangannya ke arah pasangannya yang wajahnya sudah memerah itu.
"Ada yang berani melamar anak kita tanpa seizinku!
Siapa dia?!
Akan ku bakar sampai menjadi debu!" Obelix meraung, terlihat semburan api yang keluar dari hidungnya saat ia membuang nafas.Pemilik zoe berwarna merah pekat itu sudah mondar-mandir tidak jelas seraya mengutuk siapapun itu yang sudah berani membuat masalah dengannya.
Ya, masalah.
Kalian pikir ia bisa seenaknya memberikan anak semata wayangnya yang sangat ia sayangi itu di klaim oleh sembarangan orang tanpa seizin darinya?
Oh, tidak bisa!
Walaupun cara ia mendidik Odelia sedikit tegas tetapi anak itu masih anaknya.Senyum dibibir merah Enee tiba-tiba menghilang, ia mendorong pelan bahu Odelia yang masih nyaman memeluknya membuat pelukan mereka terlepas.
Enee segera menatap zenna di dahi Odelia yang sekarang benar-benar berubah warna menjadi pelangi seperti yang tadi dikatakan oleh suaminya."Della, zenna milikmu benar-benar berwarna pelangi.
Sangat indah~"
Enee bukannya memberikan nasehat kepada Odelia malah sibuk terkagum-kagum dengan zenna milik anaknya.
Ia tidak pernah melihat zenna seindah ini sebelumnya."Enee, aku harus pergi sekarang!" Obelix meraih mantel miliknya hendak keluar untuk memberi pelajaran kepada siapapun itu tetapi tidak jadi saat istrinya menarik kerah bagian belakang baju yang ia pakai.
Enee, pemilik Zoe berwarna ungu itu tersenyum kepada Obelix lalu tiba-tiba sebuah rantai berwarna ungu keluar dari dalam tanah dan mengikat Obelix yang sekarang terdiam tidak berkutik.
"Dinginkan kepalamu, Obbe.
Aku tidak akan melepaskanmu jika kau terus saja ribut.
Biarkan anak kita menjelaskan dulu apa yang sudah terjadi.""Tapi, Enee."
Enee mengusap bahu tegap milik suaminya yang lebih tinggi darinya itu, terlihat sebuah asap tipis yang sama-sama berwarna ungu keluar dari sentuhan telapak tangannya.
Itu asap penenang yang sengaja Enee gunakan untuk membuat suaminya yang mudah meledak itu menjadi sedikit lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
EREBUS
FantasySebuah kerajaan 'terkutuk' dimana semua penghuninya adalah laki-laki. Sebastian sebagai putra mahkota Erebus harus mengembangkan kekuatan Zoe atau elemen miliknya untuk bisa menghadapi serangan dari kerajaan lain. Namun sebenarnya, karakter utama di...