14

2.5K 297 107
                                    

PLAK!

“SEBASTIAAAAN!”

KRAK

“MA -MMMPHH!”

“Tunggu disini sebentar.
Aku akan segera kembali!”

WUUSSH!

“MMMMHH!”

Odelia melotot melihat kepergian Sebastian setelah mengikatnya di pohon besar, mulutnya bahkan ikut dililit angin berbentuk seperti plester yang membuatnya tidak bisa bicara.

Sebenarnya apa yang sudah terjadi pada kedua orang tersebut?
Jadi awalnya setelah hujan reda mereka hendak kembali ke kastil namun Odelia tidak sengaja melihat seekor anak serigala putih yang mirip dengan miliknya di atas tebing air terjun.
Serigala kecil yang tengah berjalan secara mengejutkan terpeleset batu licin dan jatuh ke bawah.
Odelia yang melihat hal tersebut tanpa berpikir panjang melompat kedalam air untuk menyelamatkan serigala tersebut.

Anak serigala itu berusaha berenang menjauh dari posisi awal jatuhnya karena seperti yang Sebastian katakan sebelumnya, tepat di bawah air terjun ada pusaran air yang dapat menghisap apa saja.
Odelia melupakan hal tersebut, akibatnya kakinya seperti ditarik ke dasar setelah ia dapat meraih anak serigala di dadanya.

Sebastian juga terkejut dengan hal yang tiba-tiba dilakukan Odelia, calon istrinya itu bahkan mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan anak serigala putih yang adalah salah satu hewan legenda di Erebus.

Sebastian berlari cepat seraya berusaha memunculkan sayap yang pernah tidak sengaja ia keluarkan saat bersama Odelia sebelumnya.

“Dewa, izinkan aku menyelamatkannya!” Sebastian bergumam, raut wajahnya tidak dapat terbaca karena berbagai emosi muncul disana disaat bersamaan.

Keinginan Sebastian yang kuat untuk menyelamatkan Odelia sepertinya dikabulkan karena sayap api berwarna merah tiba-tiba muncul di punggungnya meninggalkan percikan bunga api di udara.
Tanpa membuang waktu Sebastian terbang mendekat kepada Odelia yang sekarang hanya terlihat tangan kanannya yang menjulur karena tubuh hingga kepalanya sudah tertarik kedalam air.

“Berhenti!”

SPLASH!

Setelah suara dari seseorang terdengar secara tidak terduga tiba-tiba waktu berhenti, apapun yang ada disana tidak bergerak kecuali Sebastian, Odelia dan seseorang yang ada di pinggir sungai.

Sebastian segera menarik Odelia, kemudian membawa Odelia beserta anak serigala di dekapan Odelia ke bawah pohon.

Setelah Sebastian sudah ada di darat waktu kembali normal.

“Uhukk!” Odelia memuntahkan air yang tertelan olehnya begitu kembali mendapat oksigen.

Sebastian menghela nafas lega begitu melihat Odelia berhasil diselamatkan.
“Kau baik-baik saja?”

Sebastian menyentuh pipi Odelia yang basah dan Odelia kini menatap Pangeran Erebus itu dengan tatapan bingung karena ia juga tidak terlalu mengerti dengan apa yang baru saja terjadi.

Odelia mengangguk sebagai balasan. Ia membulatkan matanya saat Sebastian tiba-tiba menciumnya dengan kuat, yang lebih membuat Odelia terkejut adalah ada seseorang di seberang sungai yang sedang tersenyum melihat mereka.
Perut Odelia tiba-tiba terasa bergejolak, begitu Sebastian melepas ciumannya Odelia kembali memuntahkan air yang ternyata tertinggal di paru-parunya.

“Syukurlah kau baik-baik saja.” Sebastian membantu Odelia untuk berdiri.

Sadar mungkin saja dirinya akan tertangkap basah oleh kedua orang yang baru saja ia tolong, orang yang masih berdiri di pinggir sungai tiba-tiba berlari menjauh dari Sebastian dan Odelia.

Tetapi Sebastian rupanya menyadari kehadiran orang tersebut dan bersiap untuk mengejarnya sebelum Odelia tiba-tiba menariknya, membuat dia menoleh kemudian sebuah tamparan terasa di pipinya.

Odelia rupanya sudah terlalu kesal dengan Sebastian yang berulang-kali menciumnya hari ini, pipinya ikut memerah karena emosi.

Sebastian hanya tersenyum menanggapi apa yang dilakukan Odelia padanya, ya walau pipinya terasa panas dan perih pada saat yang bersamaan tapi ia percaya calon istrinya tidak bermaksud seperti itu.

“Maafkan aku, cantik!” Setelah mengatakan itu Sebastian mengikat Odelia dengan zoe miliknya di sebuah pohon tak lupa menutupi mulut cerewet Odelia agar tidak berteriak kemudian ia terbang setelah mendekap anak serigala putih di dadanya untuk mengejar orang yang mencurigakan sebelumnya, setelah mengatakan pada Odelia ia akan kembali.

_________

‘Brengsek! Bau! Alien! Sinting! Kurang-ajar! Kepala lumut! Mesum! Arrrgghh!’ Berbagai umpatan Odelia lantunkan didalam hati, dia tidak menyadari bahwa kata-kata yang ia ucapkan dalam hati itu muncul lewat mantra di atas kepalanya lalu pecah seperti gelembung saat kata yang lain muncul.

Kembali, seseorang yang tidak sengaja melihat Odelia dari atas tebing menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
Jadi itu calon Ratu Erebus selanjutnya?
Mungkinkah seseorang dengan tempramen seperti orang yang tengah ia lihat ini akan mampu menemani Sebastian memimpin dan melindungi negeri ini?
Sepertinya akan terjadi sesuatu yang menarik di masa depan.

Laki-laki dengan zoe berwarna jingga itu kembali menggelengkan kepalanya kemudian melompat cepat untuk mencari seseorang yang tadi bersamanya tetapi kemudian menghilang saat ia tidak memperhatikannya untuk beberapa saat, ia tidak berniat menolong Odelia karena bisa saja Sebastian akan membunuhnya saat mengetahui ada orang-lain berani menyentuh calon permaisuri Erebus itu.

Orang-orang baru dan kekuatan baru yang belum pernah ada sebelumnya sepertinya akan menjadi pewarna di Erebus pada masa mendatang. Dapatkah Sebastian sebagai putra mahkota menyatukan orang-orang tersebut?
Dan dapatkah ia menaklukan hati Odelia, si pemilik seluruh zoe?

Kita lihat jawabannya di chapter depan.





See ya to the next chapter!

EREBUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang