12

3.1K 345 39
                                    

Finally nemu pict yang cocok buat Raja Erebus, walau telat.
Anggep aja itu matanya hijau yak, karena author gak sempat ngedit bagian matanya.

Credit pict: Pinterest
So yang mau nyari gambar-gambar awsem jangan sungkan kunjungi pinterest 👍😚

_______________________________________

Zephyr menatap calon ratu masa depan Erebus dihadapannya dengan tenang.
Jauh di dalam lubuh hatinya ia sangat ingin mengetahui apa yang sebenarnya di sembunyikan oleh sahabatnya -Obelix.
Rasa penasarannya semakin memuncak saat melihat dengan mata kepalanya sendiri hal luar biasa yang sedikit mustahil dilakukan oleh putra sahabatnya sendiri.
Meskipun di Erebus ia termasuk yang terkuat tetapi jangan lupakan fakta bahwa Obelix adalah seorang jenderal perang Erebus yang selalu dapat di andalkan oleh negara ini saat ada tanda-tanda musuh menyerang. Dan tidak menutup kemungkinan jika Odelia juga sama kuatnya dengan sang jenderal.

Raja Erebus itu semakin heran saat melihat keadaan putranya tadi yang tergeletak tidak sadarkan diri karena tidak sengaja menghirup asap penenang yang dikeluarkan Odelia. Apa ia diharuskan tidak heran sekarang?

Asap penenang adalah senjata elemen langka dari generasi pendiri Erebus, juga tidak lain adalah Raja pertama. Hanya satu orang yang memiliki senjata seperti itu, yaitu Ratu Erebus generasi pertama itu sendiri.
Apa elemen itu menurun kepada generasi selanjutnya?
Namun ia tidak yakin karena tidak ada satupun anggota keluarga kerajaan yang memiliki elemen yang dimaksud.

Mungkinkah itu milik ibu Odelia? yang jika tidak salah ia ingat adalah keturunan bangsawan tertua di Erebus.
Zephyr mencoba menenangkan pikirannya yang menampung terlalu banyak pertanyaan untuk dirinya sendiri.
Ia bahkan tidak terlalu memusingkan prajurit yang tadi sudah ‘ditenangkan’ oleh calon menantunya sendiri dan sekarang dalam pengawasan ketat salah satu penasihat kepercayaannya.
Ya, Zephyr jauh lebih tertarik dengan Odelia.

“Odelia, apa kau sadar dengan apa yang tadi kau lakukan?” Suara Zephyr mengalun tenang.

Odelia mengangguk, ia punya hak istimewa untuk tidak berlutut terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan baik Raja maupun Ratu Erebus.

Sebastian memperhatikan di dekat jendela kastil seraya bersidekap, ia juga penasaran dengan jawaban Odelia.

“Aku tidak suka jika ada seseorang yang berniat melukai orang-lain.
Dia berulang-kali menyerang kami. Aku tidak bisa membiarkannya!” Tangan Odelia terkepal erat, mata rubynya berpendar dengan emosi yang terlihat jelas.

Zephyr tersenyum mendengar jawaban Odelia, memang sudah takdir dewa Odelia menjadi Ratu Erebus selanjutnya.
Salah satu syarat yang harus diterima untuk menjadi Ratu Erebus adalah peduli dengan orang-lain, untuk kasus ini adalah penghuni Erebus sendiri.
Dan Odelia secara tidak langsung sudah memenuhi syarat tersebut.

“Benar, kita tidak bisa membiarkan orang-orang seperti itu berkeliaran.” Zephyr menepuk bahu sempit milik Odelia yang segera mendongak menatapnya.

Biasanya Odelia akan merasa canggung dengan orang-lain yang belum pernah berjumpa dengannya tetapi Raja Erebus di hadapannya ini terasa seperti sudah familiar untuknya.
Ia juga merasa akan aman jika ada di sekitar Zephyr.

Odelia dengan ogah-ogahan melirik Sebastian yang juga ada di ruangan itu.
Cih, kalau dia lebih baik dijauhi saja! Odelia mendengus, kembali memalingkan wajahnya kedepan tepatnya kembali menghadap Raja Erebus yang masih berdiri gagah.

“Pangeran, ajak Odelia makan siang bersamamu!
Aku dan ibumu akan kembali mengecek persiapan tempat seleksi di alun-alun.” Zephyr berkata tenang, ia bersiap meninggalkan ruangan itu sebelum Odelia memegang erat lengannya seraya menggeleng kencang.

EREBUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang