Double update!
chapter ini paanjang, tebusan ga apdet kemarin-kemarin.
Semoga suka dan jangan lupa tinggalkan jejak!
***
Suasana malam itu tampak riuh, berbanding terbalik dengan apa yang Margo bayangkan. Ya, dia berpikir tentang pesta yang anggun, di mana musik klasik diputar dan orang-orang berdansa bersama pasangannya masing-masing. Tapi kenyataannya justru membuat Margo berdecak kagum. Pesta ini tetap mewah, tapi dengan gaya yang sangat kekinian. Sungguh, Margo jadi penasaran bagaimana tampang yang berulang tahun? Karena seleranya sungguh muda.
Maksud Margo, bukankah yang berulang tahun adalah orang penting. Kalau iya, seharusya dia sudah agak berumur bukan? Tapi, selera pesta ini sungguh muda. Kekinian dan trendy. Dia suka meski agak tidak terbiasa.
Margo mengedarkan pandangannya lalu tak bisa menahan diri untuk mengagumi baju setiap orang yang tampak mewah-mewah. Berani bertaruh, harga baju, sepatu, dan tas mereka pasti lebih mahal dari sebuah motor. Jika dilihat-lihat, orang-orang yang ada di sini kaya mampus, dan sepertinya harta mereka tidak akan habis, meski tujuh turunan sekali pun.
"Jangan lepaskan tanganku." Daniel berbisik ke arah telinga Margo, tak ingin wanita itu melepaskan genggamannya karena manusia yang ramai. Suara musik diputar keras, tapi tidak sekencang itu sampai membuat mereka harus berteriak-teriak hanya untuk berbicara. Setidaknya yang punya pesta masih sadar kalau volume yang keras bisa merusak pendengaran, dan Margo bersyukur atas hal tersebut.
Margo terus celangak-celinguk, agak gugup juga karena baru kali ini dia datang ke pesta yang berkelas seperti ini. Dia memegang tangan Daniel erat, sesuai dengan permintaan laki-laki itu. Kemudian, Daniel menutun dirinya ke arah ujung ruangan.
Meski tidak jelas karena banyak orang menghalangi pandangannya, Margo sempat melihat kumpulan laki-laki bejas di sana. Sepertinya, mereka semua sama kayanya dengan Daniel. Bahkan dari jauh saja, Margo bisa merasakan aura kekayaan menyeruak. Membuat dirinya semakin terintimidasi.
Well, dibandingkan mereka semua, Margo ini apa?
Mungkin hanya sebutir debu, bukan?
"Niel!" Seorang wanita tiba-tiba berteriak memanggil nama Daniel, bahkan sebelum dirinya dan Margo sampai ke ujung ruangan. Dan tak tanggung-tanggung, wanita itu mengecup bibir Daniel cepat, lalu menatapnya penuh cinta. Mengabaikan Margo yang saat ini tengah berdiri tepat di samping Daniel, bahkan wanita itu juga tak memedulikan tangan Daniel dan Margo yang masih tertaut erat.
"Oh my! Aku merindukanmu! Kenapa kau tidak pernah membalas pesanku? Kau tahu ... aku sangat ingin mengulang malam waktu itu." Wanita itu berucap manja sembari memutar-mutar rambutnya dengan gaya sok seksi, membuat Margo harus menahan hasrat ingin muntahnya sekarang juga. Well, wanita ini membuatnya mual.
Daniel mengelap bibirnya dengan sebelah tangan, seolah-olah jijik dengan ciuman wanita itu. Lalu kemudian, dia mengangkat alisnya sebelah. Iris biru itu memandang ke depan dengan penuh tanya seolah bingung. Lalu sedetik kemudian, Daniel berhasil membuat wanita di depannya malu setengah mati.
"Sorry to say ... tapi kau siapa?" tanya Daniel bingung. "Dan bagaimana bisa kau menciumku dengan begitu lancang saat ... aku membawa seorang wanita cantik di sini?" Daniel mengedarkan pandangannya, memastikan kalau Amy dan Darwin belum datang. Sebelum kemudian dia menarik pinggang Margo mendekat dan memeluk wanita itu erat.
Orang genit yang tak tahu malu tadi terenyak. Dirinya merasa benar-benar dipermalukan. Pertama, karena dia ditolak mentah-mentah oleh Daniel. Dan kedua, karena wanita disamping Daniel ... yang menurutnya sangat tidak berkelas dan tidak ada apa-apanya justru berhasil memenangkan perhatian Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#W2] The Bastard That I Love (COMPLETED)
Storie d'amore[Follow dulu untuk kenyamanan bersama🙏] Ditarik sebagian demi kepentingan penerbitan. CERITA LEBIH BANYAK NYESEK DIBANDING BAHAGIANYA. ⚡WALLANCE BOOK TWO⚡ *** Ini kisah Margolie Charlotte yang terjebak di dalam kesalahan cinta satu malamnya. Ia me...